Skip to main content

#Kumpulan Puisi Suasana Di Pagi Hari yang Indah

#Kumpulan Puisi Suasana Di Pagi Hari yang Indah

Kumpulan puisi di pagi hari yang indah. Suasana pagi yang indah, sejuk dan cerah, terkadang menjadi suatu inspirasi yang indah untuk jiwa yang sepi dalam menulis puisi tentang keindahan pagi.

Karena suasana pagi yang indah dapat digunakan sebagai motivasi agar semangat pagi dapat direngkuh menjalani hari-hari yang indah, seindah mentari pagi yang bersinar menerangi Dunia.

Sebagaimana diketahui pagi adalah hari baru setelah malam berlalu yang menandakan kita akan memasuki kisah baru yang terkadang tak dapat diterka perjalanannya.

Apakah pagi hari yang cerah akan membuka perjalanan kecerahan hidup atau mungkin pagi yang mendung akan membawa pada kesedihan seperti mendung pagi yang sering kali diartikan sebagai kesedihan dalam puisi.

Atau mungkin saja di suasana pagi yang indah dijadikan suatu motivasi atau renungan pagi dalam hidup untuk membangkitkan semangat mengawali aktivitas agar dapat menggapai yang diinginkan.

Berkaitan dengan suasana pagi yang indah berikut ini adalah daftar judul puisi tentang pagi dengan tema puisi di pagi hari indah diterbitkan puisibijak.com antara lain.

Sepuluh koleksi contoh puisi pagi yang dapat menjadi sumber inspirasi untuk puisi tentang pagi, atau dikembangkan menjadi puisi-puisi selamat pagi.


Kumpulan Puisi Di Pagi Hari yang Indah.

Puisi pagi adalah kata kata indah di pagi hari yang dirangkai dengan kata kata puisi yang mendeskripsikan tentang suasana keindahan pagi dalam bentuk puisi dan kata kata untuk menyambut pagi.

Bagaimana puisi dan maknanya dalam bait puisi pagi hari yang indah dipublikasikan puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ini deretan tema puisi suasana pagi yang indah.


PUISI HARAPAN YANG HAMPA
Oleh: Sanawi Nawi

Cahaya begitu indah
Melati begitu wangi
Harapan indah
Bagaikan matahari di pagi hari.

Melati mekar serbak mewangi
Akankah ada cinta tulus suci
Akankah ada kasih sayang murni
Untuk menggapai mimpi.

Hanya kenangan dan harapan
Tiada lagi sisa cinta
Harapan pun jadi hampa.


PUISI MENUNGGU PAGI
Oleh: Somo Lebuz Hoa Hoe

Ketika senja mengantar mimpi
Biarkan sejenak aku nikmati
Cerita malam dalam impian
Walau lelapku bukan kenyataan

Jika aku terbangun nanti
Lupakan aku tentang ilusi
Nyataku mengukir asa
Sadarku menelusuri masa

Biarlah mimpi menunggu pagi
Biarkan raga menyambut mentari
Jika kau rasakan sejuknya embun pagi
Jiwa mu telah kembali

Hidup adalah cerita
Sepenggal kisah mengejar asa
Yang nyata penuh tipuan
Lebih baik mimpi jadi kenyataan

Back to list puisi di pagi Hari ↑

Terang Itu di Mana
Oleh: Bara

Pagi ini mendung
Berturut resah
Di tanah masih membasah

Daun dan kembang berdiam saja
Lambainya tertahan
Angin masih bermalasan
Mungkin lelah semalam
Membawa hujan temui fajar

Hati ini gundah
Mencari entah
Tak ingin menangis
Dan lagi
Hari dan matanya
Segeralah terang

Indonesia 12 Maret 2018. Back to list puisi di pagi Hari ↑


Senyum Manis di Sebrang Tugu
Oleh: Bara

Bola api riang memancar
kehangatan begitu memagar
dingin pagi tersadar
manis menyambut dan memudar

Secangkir kopi di sudut meja
kepulan asap menanti jeda
bincang kata menakar makna
di mula hari suasana kota

Sebuah lagu mengalun syahdu
mengiringi tatap di sebrang tugu
bayangan lesat coba mengganggu
semanis rupa masih terpadu

Desah memanjang senyum terpandang
gerai hitam lembut menendang
degup di dada kian mengencang
merajuk hasrat tak ingin pulang

Indonesia 11 Maret 2018. Back to list puisi di pagi Hari ↑


TERSELUBUNG PILU
Oleh: Jakaria

Pagi nan sunyi lukisan kalbu. Gambarkan suasana hati tanpa orang lain tahu.
Sejuk pawana tak seperti biasa, hari ini membekukan jiwaku.
Namun, terselubung pilu.

Duhai mentari! begitu sulit melebarkan senyum sepertimu.
Wahai pelangi! sungguh sukar mewarnakan semangat seindah warnamu.
Lusuh tak lagi bernuansa bagai nabastala biru.

Aku ... yang memaksakan kemampuanku.
Bertahan hingga di ujung pusara bertumpu.
Kini mulai tertunduk rapuh dan malu.
Meskipun kobaran asa masih menggebu.

Pagi nan sunyi
Mengamati pelangi
Hening sendiri

Back to list puisi di pagi Hari ↑


ILALANG TANPA JINGGA
Oleh: Muhammad Alamsyah

Tetes biru airmata ashoka lunaki waru mengering
Susup dalam embun udara bening yang hening
Sepucuk ilalang tersipu lenggok menari sepi
Biar rindu hanya dimiliki kemangi mewangi

Betapa sombongnya tulip dilambaikan musim
Anggrek melukis matahari dalam tenangnya kolam bertepi melati
Rayu- rayu cinta rumput benggala semerbak aroma surga
Tapi lihat, sekali lagi ilalang membunuh rindu seperti sendu mendayuh

Ilalang itu tak kan mati meski kemarau meracik dahaga
Ilalang itu subur meski hujan tak menyimpan bunyi
Ilalang itu tulang menjulang walaupun angin membadai
Tentu masa memahamnya
Riang menggema dzikir memeluk jiwa tuhannya

Ilalang itu warna tanpa jingga
Tengadah ke langit Pencipta
Seperti air tanpa ambisa cinta
Membumi, bersaksi tentang hari melupakan senja

Salam pagi untukmu ilalang
Lagi- lagi sambut hari menerus renung
Percakapan kemarin adalah kebenaran tentang kehidupan masing- masing
Kau benar separuh manusia itu kalbu yang terkunci,
Kau sendiri belukar ditemani mimpi musim semi
Dan kita, sahabat- sahabat padang meski dicampakkan waktu yang angkuh simpuhi bumi

Back to list puisi di pagi Hari ↑


SETIAKAH AKU
Oleh: Sukma taufik

Pagi menjemput
Di mimpi malam
Adakah ku tau hari ini?

Waktu berputar
Tanpa ragu berlalu
Tinggalkan diri
Dalam bayang semu

Lalu tersadarkah aku
Di rona langit-mu
Banyak tanda misteri

Lantas setiakah aku
Menyapa-mu
Di lima waktu ku

16.03.18
Bekasi. Back to list puisi di pagi Hari ↑


PAGI TAK PERNAH INGKAR
Oleh: Yrm Fajar Joyo Kuncoroningrat

Ketika pagi menyapa
Sesungguhnya aku sudah tak peduli lagi
Itu hanyalah pertanda bahwa hari telah berganti

Aku tahu pagi tak pernah ingkar akan kehadirannya
Yang selalu datang pada saatnya tanpa diminta
Aku menunggumu sesungguhnya kamu

Tapi kutahu itu hanyalah khayalanku
Kepada langit kusampaikan rinduku
Agar menjadi hujan dan kau akan membaca tulisan rinduku

Di tiap tetesan yang basah
Di situlah rasaku kuselipkan diantaranya

Back to list puisi di pagi Hari ↑


Memaknai Diri
Oleh: Isa Maulana

Aku merupa Kumbang Jalang yang menari di atas kubangan jasad
Ruh kesatria yang kalah setelah kemenangan berperang
Serupa kidung sunyi pelena tidur bayi di malam hari
Kian senyap tertutup kemilauan sang dunia

Desah napasku tersekal riuhnya angin malam
Tersedak kepiluan tarian Bidadari penikmat Surga
Langkah nan gontai bila badai menerpa indahnya malam pertama
Kala sang Pipit merenda anak-anaknya yang lelah bermain

Mengenali diri memang sulit
Serupa untaian benang yang terpintal tanpa pola
Namun maknanya begitu dalam jika ruh menjiwa di kalbu
Meresap lekat bagai daging Domba terpanggang api

Haruskah semuanya memijar bersama sinar surya di pagi hari
Memendar indah bagai liukan berjuta Malaikat perindu
Ah ... damai jiwa dalam dekapan bestari
Bila diri telah mengenal tiap jejaknya

Aku ... rindu akan sukmamu hai pecinta
Meski sang raja jemawa di atas singgasana kelam
Mematri jutaan rakyat yang memilu akan harga gamdum
Aku di sini, memahami setiap inci raga

Back to list puisi di pagi Hari ↑


KENANGAN BERSAMAMU
Oleh: Derhana Sari

Diujung resah disisa pagi ini
Mencoba menerobos nun jauh disana,sepasang mata yang masih kusebut lelap ...
Atau tawa dan gemetar jemari yang mereka ciptakan ...

Berdosa kah bila detik ini tanpa sengaja
Aku mengusik kenangan bersamamu ,
Tapi kupastikan tidak berlangsung lama,
Karena secuil pun tidak pernah terlintas dibenak ini,untuk menikmati dosa merindui mu ... ... ...

Bahagialah disana,
Dengan mengubur semua kenangan,
Meski sesekali kita pasti menziarahinya ... ...

Mungkin saja disana kau yang terlebih dahulu
Lalu sebut namaku ...
Dan sebuah usikan ini sungguh seperti air tawar disaat aku tidak kehausan ... ...

Perjalanan ku ini sudah sangat jauh ,
Mungkin tak sempat untuk ku melihat kebelakang,
Dan kalau pun kesempatan itu ada,
Ku pastikan hanya sekedar memastikan,yang kugenggam adalah jemari yang menguatkanku ...

Jauh ...
Menjauhlah ...
Jangan mendekatiku lagi,
Meski sekedar bayangan ...

Biarlah semua layaknya kabut yang kutemui
Dan akan menghilang ditelan waktu ...

Berbahagialah ...
Untuk seseorang yang berdiri tepat disampingmu,
Jaga hatinya,
Karena seperti ku tidak akan kau temui lagi .
Yang menerima getirnya ditinggalkan tanpa dendam .


Demikianlah kumpulan puisi di pagi hari yang indah. Simak/baca juga puisi-puisi selamat pagi yang lain di blog ini, semoga puisi pagi di atas dapat menghibur dan bermanfaat dan mengingat  kepada orang tersayang di pagi hari. Sampai jumpa pada tema puisi pagi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.