Skip to main content

#Kumpulan puisi tentang pemerintah yang tidak adil

#Kumpulan puisi tentang pemerintah yang tidak adil

Puisibijak.com - Daftar judul puisi tentang pemerintah yang tidak adil, antara lain:

Kumpulan puisi tentang pemerintah yang tidak adil adalah rangkaian puisi kritik yang mengungkapkan ketidakpuasan atau keprihatinan masyarakat atau rakyat terhadap tindakan atau kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil oleh penulis puisi kritikan ini.

Puisi-puisi dalam kumpulan puisi tentang kritik pemerintah yang tidak adil ini menyuarakan perasaan rakyat dalam bentuk puisi yang bersifat kritik sosial dan politik, seperti korupsi, pelanggaran hak asasi manusia, ketidaksetaraan, atau ketidakadilan sosial lewat bahasa puisi sindiran dengan kata kiasan untuk menyampaikan pesan

Kumpulan puisi tentang pemerintahan Indonesia yang tidak adil ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran, menginspirasi perubahan, atau hanya sebagai bentuk ekspresi pribadi penulis puisi tentang realitas politik yang dianggapnya tidak adil.

Jadi kumpulan puisi pemerintah yang tidak adil merupakan ekspresi seni untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap tindakan penguasa, pemimpin atau pemerintah yang dianggap melanggar prinsip keadilan dan moral.

Kumpulan puisi tentang kritik terhadap pemerintah yang tidak adil

Bagaimana kata-kata kritik untuk pemerintahan dalam kumpulan puisi untuk pemerintah yang tidak adil yang diterbitkan puisibijak.com

Apakah ada yang membahas seperti puisi satire tentang pemerintah yang korupsi atau puisi tentang keadilan dan kejujuran, selengkapnya disimak saja berikut ini,

1. Puisi Bayangan Kekuasaan

Di balik tirai malam yang pekat,
Bayangan kekuasaan tersembunyi,
Mengintai dalam gelap, tak terlihat,
Dalam ruang-ruang di mana kita mengeluh.

Mereka memegang kendali, tangan yang kuasa,
Dalam lingkaran rahasia, mereka berdiri tinggi,
Namun kita, rakyat, punya suara,
Untuk menentang tirani yang tak terlihat ini.

Dengan cahaya kebenaran yang menyinari,
Kita mengungkapkan ketidakadilan yang tersembunyi,
Bayangan kekuasaan harus mengalah,
Di bawah sinar keadilan, kita bersatu dan berdiri.

2. Puisi Keadilan yang Hilang

Keadilan yang hilang, di mana kau pergi?
Dalam kegelapan, hati kita resah dan rindu.
Kau yang dulu mengalir seperti sungai,
Kini tenggelam dalam samudra lupa.

Ketika hak-hak kita terpinggirkan,
Keadilanmu adalah matahari di ufuk.
Tapi sekarang, awan kelam menaungi langit,
Dan kita merindukan sinarmu yang terlupakan.

Kita perjuangkanmu, keadilan yang tulus,
Di dunia yang terluka, kita mencari arah.
Semoga suara-suara kita terdengar,
Hingga kau kembali, keadilan yang hilang.

3. Puisi Sindiran Untuk Pemerintah

Di atas kursi kekuasaan, mereka duduk dengan santai,
Sementara rakyat berjuang dalam kehidupan yang keras.
Janji-janji manis, seperti angin berlalu,
Pemerintah, tindakanmu lebih berbicara daripada kata-kata.

Korupsi mengalir dalam darahmu, seperti racun perlahan,
Sementara rakyatmu merasakan penderitaan dan kepedihan.
Kita bukanlah boneka di tanganmu,
Pemerintah, ingatlah bahwa kita berhak atas keadilan yang sejati.

Ketika pemimpin menjadi buta oleh kekayaan dan kekuasaan,
Kami, rakyat, tetap bangkit dengan kesadaran.
Pemerintah, saatnya kalian mendengarkan suara kami,
Sindiran ini adalah panggilan untuk perubahan yang sejati.

4. Puisi Keadilan rakyat

Keadilan rakyat, suara yang menggelegar,
Dalam hati kita, kau menjadi harapan yang terang.
Kita bersatu, tak kenal ras atau warna kulit,
Bersama-sama kita bangkit, untuk masa depan yang adil.

Di jalan-jalan kota, di desa-desa terpencil,
Rakyat berjuang, untuk hak-hak yang sejati.
Kita tuntut persamaan, kita tuntut kebenaran,
Keadilan rakyat, kau adalah cahaya dalam kegelapan.

Tidak hanya kata-kata, tindakan kita membuktikan,
Bahwa bersatu kita bisa, kita bisa mengubah dunia.
Keadilan rakyat, kau adalah visi yang bersinar,
Kita akan terus berjuang, untuk masa depan yang lebih baik

5. Puisi Menyindir pemerintah

Di istana megah mereka berdiri tegak,
Berjanji layaknya pahlawan dalam buku sejarah.
Namun kenyataannya, janji-janji itu hanyalah debu,
Pemerintah, tindakanmu telah membuat kami lelah.

Korupsi dan intrik politik, seperti permainan busur,
Mereka menembakkan panah dari kursi kekuasaan.
Sementara rakyat merana, di bawah beban berat,
Pemerintah, bisakah kau dengar jeritan kami yang tak pernah mati?

Kita bukanlah boneka dalam sandiwara kalian,
Kami adalah warga negara dengan hak yang sah.
Pemerintah, saatnya kalian bertindak sejalan dengan janji,
Sindiran ini adalah panggilan untuk kalian berubah sekarang juga.

6. Puisi Rakyat yang Terpinggirkan

Di koridor kekuasaan, terdengar tawa gemuruh,
Sementara rakyat terpinggirkan, dalam kesengsaraan yang mendalam.
Janji-janji manis mengalir, seperti sungai yang tak berujung,
Namun tindakan tak pernah menyusul, itulah hukumnya.

Pemerintah yang bersorak-sorai atas kebijakannya,
Tapi rakyat terpinggirkan, tanpa suara atau kata-kata.
Mereka yang berjuang dalam kesunyian dan ketidakadilan,
Sindiran ini untukmu, oh pemerintah yang tuli.

Kami adalah rakyat, kami bukanlah angka di statistik,
Pemerintah, saatnya kau mendengarkan jeritan kami yang mendalam.
Kami tak akan terdiam, tak akan terpingkirkan lagi,
Keadilan adalah hak kami, dan kami akan berjuang sampai akhir..

7. Puisi Hukum Di Indonesia

Hukum di Indonesia, landasan bagi keadilan,
Namun kadang kala, terasa ada ketidaksempurnaan.
Dalam peradilan, kita cari kebenaran,
Meski jalannya terjal, kita tetap berjuang bersama.

Kita berpegang pada Pancasila, dasar negara yang luhur,
Dengan Bhinneka Tunggal Ika, kita tetap bersatu.
Hukum harus tegas, adil tanpa pandang bulu,
Untuk semua warga negara, tanpa terkecuali.

Tapi terkadang, hukum bisa terombang-ambing,
Dalam lautan politik dan kepentingan yang berkecamuk.
Kita perjuangkan reformasi, agar hukum berfungsi sejati,
Melayani rakyat dengan adil, tanpa manipulasi.

Hukum di Indonesia, cerminan kita sebagai bangsa,
Kita berharap ia akan mengilhami masa depan yang cemerlang.
Dengan perbaikan terus-menerus, keadilan tercapai,
Indonesia maju, dengan hukum yang benar-benar adil.

Demikianlah kumpulan puisi tentang pemerintah yang tidak adil baca juga puisi kritik dan puisi satire lainnya di halaman puisibijak.com