Skip to main content

Kumpulan Puisi Bulan Tentang Kata Kata Rembulan Malam

Kumpulan Puisi Bulan Tentang Kata Kata Rembulan Malam

Kumpulan puisi Bulan tentang kata kata rembulan malam. Bulan merupakan kata lain dari Rembulan dan ketika bersinar cerah biasa disebut bulan purnama.

Rembulan atau Bulan merupakan benda langit yang berputar mengelilingi bumi, dan biasa akan nampak cerah bersama bintang bintang di langit ketika belahan bumi yang lain dalam keadaan tidak berhadapan dengan matahari.

Hal inilah yang membuat cahaya Rembulan atau bulan akan nampak terang benderang, dan inilah yang biasa disebut Rembulan malam.

Rembulan yang bersinar di malam hari, dalam dunia sastra khususnya puisi terkadang menjadi inspirasi yang indah dengan kata kata puisi yang menyentuh hati dan mengharukan bagi para pembacanya.

Hal itu terjadi ketika merasakan hal yang sama yang ditulis para pemuisi atau seorang penyair, dikala kata kata Bulan Purnama dirangkai dengan kata kata cinta atau pun dengan kata kata rindu.

Sebagaimana diketahui kata Bulan atau Rembulan dalam puisi dapat dikombinasi dengan berbagai kata kata indah sehingga menjadi sebuah puisi yang indah dan menarik.

Seperti pada kumpulan puisi Bulan tentang kata kata Rembulan malam, tema puisi yang dipublikasikan puisi dan kata bijak dikesempatan kali ini.

Malam Bulan Purnama merupakan malam yang indah karena Bulan bersinar terang dimana ketika itu Rembulan bersinar dengan sempurna, yang biasa dimanfaatkan oleh sebagian orang dengan tujuan tertentu.

Sedangkan bagi para remaja, ketika Rembulan malam bersinar, waktu yang indah untuk menikmati malam bersama dengan kekasih atau orang orang yang dicintai melewati malam dengan sinar cahaya Rembulan yang menyimpan berbagi keindahan.

Maka dari itu tak salah jika Bulan atau Rembulan malam dapat menjadi salah satu inspirasi seseorang untuk membuat sebuah karya tulis berupa puisi maupun sajak-sajak indah tentang kata kata Rembulan.

Dan berikut ini adalah daftar judul kumpulan puisi Bulan atau kumpulan puisi Rembulan yang diterbitkan puisibijak.com antara lain:

  1. Puisi Bulan dan Bintang
  2. Puisi Rembulan di matamu
  3. Puisi tetaplah jadi Rembulan
  4. Puisi kuingin kau selalu bersinar
  5. Puisi mengintip Rembulan
  6. Puisi tak sampai
  7. Puisi kidung Rembulan
  8. Puisi Rembulan, siapakah dia

Delapan judul puisi bulan atau puisi rembulan yang berkisah dalam bait bait rembulan dan kata puisi bulan purnama.


# Kumpulan puisi Bulan tentang kata kata Rembulan malam yang indah

Ketika diluar ruangan malam yang indah adalah disaat Bulan atau Rembulan bersinar terang dengan cahaya bintang bintang menghiasi langit malam hari

Masa yang seperti ini sungguhlah suatu malam yang berkesan bagi mereka yang menikmati dengan pancaran cahaya Rembulan,

Bagaimana cerita puisi bulan dan kata puisi tentang rembulan dibalik rangkaian bait-bait puisi Bulan atau puisi Rembulan, dalam tema kumpulan puisi Bulan tentang kata kata Rembulan malam.

Untuk lebih jelasnya, silahkan disimak saja kumpulan puisi bulan atau puisi rembulan malam dibawah ini, diawali dari puisi Bulan dan Bintang berikut ini puisinya.


BULAN DAN BINTANG
Oleh: RETNO RENGGANIS

Seperti bintang dan rembulan saja
tanpa sapa tetap mengikuti kemana
Seperti jiwa ini dan warna itu pesona
tak ada yang luar biasa
cukup membayangkan purnama
mengukir indah rasa

Puisiku rintihan gelisah
bisaku hanya melukis wajah
membaca bait syairmu indah
tanpa jengah tetap pasrah

Dikau purnama bulan dalam bintangku
atas nama cinta yang kui'tikafkan pada rindu

Indah tetap kurasa indah
bersiul melantun mantram kata cinta bermadah

Bulan, rinduku setengah mati
diam sungguh menyiksa hati
bingung menyikapi
adanya tetes bening membanjiri

Bintang mengintip di balik punggung matahari
rela terpanggang cintanya sampe mati
namun rembulan tetap sibuk menyinari
bintang-bintang di kanan kiri
tak peduli?

Cepu. 7-12-2017

Baca juga: Puisi rembulan setengah purna


REMBULAN DI MATAMU
Oleh: Angin Barat

aku temukan
bola mata yang indah
menggantikan segenap lampu
di malam yang kelam
senyuman pun tenggelam
dalam keindahan

hati bicara
sebaik hadirmu
temani larungkan kegelisahan
pada nyanyian angin
dan titik-titik yang berkedip di kejauhan

duhai rembulan
sebaik teman
duhai permata
kau menerangi jiwa

sampai esok pagi
menikmati benamnya
menuai terang dan kehangatan

26 Nopember 2017


TETAPLAH JADI REMBULAN
Karya MS Sang Muham

Lalu tertinggal setumpuk sesal
dalam kurun yang teramat cepat
memendam pedih teramat perih

Secepat itu berlalu
menyisikan khitmat tertunda
luruh di batas jiwa

Jika senja akan berlalu
kutitipkan duka yang masih tersisa

Tetaplah jadi rembulan
berbagi cahaya sebisa rela

#Billymoonistanaku, Kamis, Des 07-2017=20:20 wib

Baca juga: Puisi rembulan di lembah kesunyian


Kuingin Kau Selalu Bersinar
Oleh: Adiezalians

Kuingin kau seperti rembulan
Menyinari alam di kala petang
Dan seperti bintang
Yang menghiasi awan hitam
Bak mentari yang menyinari alam yang terang

Oh kasih
Kuingin kau selalu bersinar
Walau berbagaimana pun cobaan menghantam
Dan tetap indah dan selalu indah

Walau hidup terasa buram
Dan menjadi sumber kebahagian
Biar pun penderitaan mengiringi kehidupan.
Begitupun dengan diriku

Kuingin selalu menyinari di setiap langkah-langkahmu
Dan menjadi yang terindah dalam hidupmu
Dan kuingin menjadi sosok yang selalu, dan selamanya membuat kamu bahagia
Serta menjadi imammu yang senantiasa membimbingmu ke arah yang lebih baik dan ber-arti.


MENGINTIP REMBULAN
Oleh: Abi Hend

Setulus ombak hanyutkan pasir putih
Tak kenal lelah gemericikkan suara
Sejauh tatapan nanar memandang
Menyatu batas tak bertepi.

Semilir angin lembut lenakan gelombang
Menyapa hantarkan mimpi tak bertuan
Hanyut dalam rayuan angin laut
Manjakan mata dan telinga.

Tak bergeming caya rembulan
Jiwapun tenggelam dalam pelukannya
Melebur tak berkeping
Sunyi senyap tidurkan rasa
Menyimpan sejuta asa.

Seiring lirikan surya
Hangatkan samudra tak berujung.
Pelan terbuai dalam peluknya
Salamku untuk sang pesona.

Baca juga: Puisi langit tanpa purnama


KIDUNG REMBULAN
Karya: Satria Panji Elfalah

Cakrawala di tengah malam
Simpai keramat, Sang Rembulan, tengah terjaga
Sebatang kara namun tak pernah lelap dalam kesepian
Menemani tiap jiwa-jiwa kuyu yang terlindas roda zaman

Sang Rembulan
Bersandar pada gemerlapnya gemintang
Senja hilang ditelan rima-rima sajak malam
Menyisakan hitam bertakhtakan kerling genit kuarsa langit

Hutan langit bermuhasabah bersama pungguk
Bermukim bersama kunang-kunang di antara milyaran embrio embun pagi
Jangkrik menyajikan elegi birĘŚhi di antara jarum-jarum hijau
Detak detik dalam riak tirai panggung alam bergelora bersama gemawan

Di atas sana, Sang Rembulan berjumpa dengan penyair-penyair malam
Menari-nari syahdu dalam noktah-noktah permadani lilin batik
Gusar hanyut bersama canda tawa bara api unggun
Sisakan kehangatan di antara jari-jari angin dingin

Jauh di balik selimut sajak-sajakku
Wanita Hujanku tengah terlelap
Memimpikan padang ilalang dan telaga hitam
Tempat kita pernah dan kelak akan berjumpa kembali

Di bawah keremangan Sang Rembulan
Aku bersandar pada dinding rindu
Yang menancapkan belatinya tepat di relung hati
Tak mampu bersua dalam nyata, hanya lewat maya

Lelaplah dalam mimpimu
Hingga fajar menjelang
Biarkan Sang Rembulan menemani helaan napasmu
Dalam pulasnya mimpimu, aku merindu


TAK SAMPAI
Oleh: Dessy Sandra

Menepi dalam penantian .
Akan tersudut jiwa mulai terbelenggu .
Rata mungkin rasa yang inggin membunuh.
Jiwa hangar yang inggin mengepung.

Terdiam sepi akan lamunan panjang .
Ingin beranjak tapi rembulan telah menepih.
Sungguh Tak sebanding diri ini.
Diri sebutir debu yang muncul di kegemerlapan malam.

Baca juga: Puisi berbulan bersama


REMBULAN, SIAPAKAH DIA
Oleh: Mheeff

Rembulan berbinar, terangi semesta raya. Temaramnya begitu indah, pesonakan jiwa.
Pun gemintang ramai berkelipan, temani sang bulan beriring mega-mega serupa selimut jagad raya.

Tapi tidak dengan jiwa ini, ia masih saja dalam kabut kebingungan, masih saja tak beranjak dari sebuah bunga tidur di kemarin malam. Mimpi yang serupa gambaran isi hati.

Siapa dia ... yang begitu anggun membawaku menjauh, jauh dari prahara nan bergemuruh. Siapa dia, yang begitu sayu tatap netra, manis senyum menambah sempurna.

Siapa dia, yang sulit kulupa hadirnya, namun masih saja tak sanggup diterka. Sebatas mimpi kah, atau nyata pertanda akan sesuatu yang masih rahasia.
Malam yang indah, tidak dengan jiwa ini ....

01-12-201


Demikianlah kumpulan puisi Bulan tentang kata kata Rembulan malam. Simak/baca juga puisi Rembulan yang lain di blog ini, semoga puisi Bulan diatas dapat  menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.