Skip to main content

Prosa Mendung

Prosa Mendung
Prosa Mendung | Terkadang mewarnai hari akhir-akhir ini. Merubah warna langit menjadi kelabu, kemudian menghitam. Aku menikmati setiap mendung yang datang. Terkadang datang bersama sang bayu, sejuk. Seakan membelai mesra wajahku. Tapi ... sesekali datang bersama udara panas, seakan membuat panas hati dan wajahku.

Itulah cuaca akhir-akhir ini. Semendung suasana hatiku. Seakan kesedihan masih mewarnai hariku. Sebulan sudah semenjak kepergianmu, hampa serasa hidupku. Tak hanya mendung, bahkan badai memporak-porandakan hatiku kini. Entah mengapa hadirmu sangat berarti dalam hidupku.

Memang ada perjumpaan, pasti ada perpisahan. Seperti halnya hidup kita. Semua yang mengalami proses kelahiran, akan mengalami proses kematian, seperti janji Allah SWT, pasti. Demikian pula dengan proses perjalanan hidupku. Rencana Allah lebih baik dari rencana kita. Kini bersama senja aku masih meniti hari. Dan mencoba menata hatiku kembali. Kepergianmu sungguh membawa luka. Pusara hatiku belum lagi mengering, semua masih tentangmu.

TAKKAN PERNAH ADA

Dewi Rose
Bekasi 110516


Demikianlah Prosa Mendung dari Dewi Rose. Baca juga karyanya yang lain yang ada di blog ini. semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.