Skip to main content

Prosa rembulan

Prosa rembulan
Prosa rembulan | Senja, kini telah berganti. Namun cerita tentangmu belumlah usai. Kita sering bercengkrama di kala senja, indah... aku belum mampu untuk melupakannya. Saat malam menjelang kini, sungguh aku kehilangan dirimu. Seolah kau tenggelam bersama kegelapan. Hingga kapan aku menantimu? Dimanakah harus kucari dirimu lagi? Sementara jejakmu semakin memudar. Rembulan pun tak mau tersenyum.

Haruskah aku melepas semua kenangan indah bersamamu? Sementara hadirmu bagaikan tiada. Antara ada dan tiada kini seakan menjelma. Membuat kerinduanku kian membuncah. Lalu memudar bersama malam. Di antara semu bayangan malam, aku mencari. Sosok dirimu yang belum terganti. Namun... Akankah berakhir sendu? Rembulan pun ikut menangis. Kini, aku berduka karenamu.

Biarlah kusimpan, rasa rindu ini. Akan kupersembahkan nanti, bila tiba masaku. Rasa itu pernah ada, terlalu indah saat bersamamu. Sulit... teramat sulit bagiku untuk melupakan semua ini. Kenangan bersamamu... Selalu pecahkan syaraf sadarku. Kisah kita akankah berakhir? Aku masih menantimu. Tunggu aku di pintu Surga, sayang. Semoga kamu tahu rasa ini. Semua masih tentangmu.

"Rasa ini indah bila bersamamu"

Dewi Rose
Bekasi 110516

Demikialah prosa rembulan. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.