Skip to main content

Puisi Pertanyaan yang Mengosongkan Jawaban

Puisi Pertanyaan yang Mengosongkan Jawaban
Puisi pertanyaan yang mengosongkan jawaban. Pertanyaan adalah sebuah ekspresi keingintahuan seseorang akan sebuah informasi yang dituangkan dalam sebuah kalimat tanya. biasanya pertanya digunakan untuk menanyakan segala sesuatu yang berkaitan dengan isi atau pokok bahasan.

Dan pengertian Jawaban adalah sesuatu hasil yang dilakukan manusia entah itu secara lisan maupun perbuatan dari hasil pemikiran, ketika menjawab tanpa pikiran biasanya di sebut respek,

Berkaitan dengan pertanyaan dan jawaban. pertanyaan yang mengosongkan jawaban. judul puisi di kesempatan ini, salah satu penggalan baitnya. "Pada cuaca kering yang me'lembab'i hatiku, Dari pelarian kata-kata cinta yang kelu.Hanya larik-larik sinar yang menguap". Selanjutnya dari bait ini disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI PERTANYAAN YANG MENGOSONGKAN JAWABAN

Jawaban apa yang ku dapat
Hanya larik-larik sinar yang menguap
Di antara nanar pandangan
Kau pun lenyap
Di sana..
Di antara reruntuhan bumi
Yang mendekapmu sekap

Penantian apa yang ku tunggu
Hanya bisik waktu yang menyatakan
Bahwa semua itu hanyalah dungu
Dari pelarian kata-kata cinta yang kelu

Kau pun telah pergi,
berlalu bersama angin
Menjadi hembusan dingin
Yang sesekali akan datang menyapa ku
Pada cuaca kering yang me'lembab'i hatiku

Waktu..
Waktu adalah hidup
Pada perputarannya
Namun
Hidup..
Hidup adalah kematian
Pada kekeringan jiwanya

Hony
April, 14-2016


PUISI PERTANYAAN
by: Fie Asyura

Negeriku, mengapa aku sulit bernafas
Di tanah yang melintang dari barat ke timur
Kemana perginya kicau burung
Yang selalu menyanyikan tentang perdamaian

Negeriku, mengapa hatiku begitu sedih
Di antara anak bangsa yang sedang gelisah
Kemana perginya keramahan
Yang menjadi kebanggaan warisan nenek moyang

Negeriku, mengapa ini terjadi
Antara sesama terasa asing sendiri
Perekat bangsa hampir lepas
Aku semakin sulit bernafas

Negeriku, kemana perginya Tuhan?
Mengapa hilang di setiap dada insan?
Firman-Nya menjadi bahan pembicaraan
Hatiku berbisik, Tuhan, mengapa Kau diam

Tuhan, kemana kami harus pergi
Bila di sini kami dianggap duri
Tunjukkan jalan yang harus kami tuju
Hanya Engkau satu-satunya tempat kami mengadu

Mata-mata saling melirik penuh curiga
Wajah-wajah cemas menghias hari
Ketenangan mulai beranjak pergi
Kembali aku menangis dalam sepi


Demikianlah, puisi pertanyaan yang mengosongkan jawaban dari hany baca jua puisi yang lain yang ada di blog ini . Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.