Skip to main content

Puisi Nasehat Islami Jangan Durhaka

Puisi  Nasehat Islami Jangan Durhaka

Puisi Nsehat Islami | Puisi jangan durhaka. Jangan durhaka kepada orang tua karena seluruh perbuatan baik kita tak akan mendatangkan manfaat kalau masih diiringi sifat durhaka kepada kedua orang tua. karena Allah swt. menggantung seluruh ibadah sampai kedua orang tuanya ridha pada kita.

Tentang kata kata durhakan inilah yang diceritakan dalam bait puisi islami atau puisi religi dalam bait puisi nasehat islami, dan puisi tentang jangan durhaka.

Durhaka terhadap orang jangan sampai ada pada diri kita, karena orang tua adalah tuhan kedua bagi kita sebagai anak, restu orang kedua orang adalah kemudahan anaknya dalam melaukan segala sesuatu maka sepatutnya kita sebagai anak selalu menjaga hubungan yang baik pada kedua orang tua.

Jangan sampai penyesalan diri seorang anak kepadanya ibunya terjadi karena durhaka kepada orangtuanya

Berkaitan dengan kata tentang durhaka, ada dua puisi tentang durhaka yang publikasikan blog puisi dan kata bijak pada kesempatan, yang menceritakan kata kata Islami tentang ibu dan cerita puisi nasehat Islami.


Puisi Nasehat Islami Jangan Durhaka

Bagaimana kata kata nesehat Islami dalam bait puisi tentang durhaka yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, selengkapnya disimak saja berikut ini.


PUISI JANGAN DURHAKA
Oleh :siamir marulafau

aku hanya mengenang diriku
aku dalam kandunganmu 9 bulan lamanya

aku hanya terduduk di dalam kegelapan
aku tak tahu apa-apa

aku hanya tercipta dari segumpal darah
apakah mungkin aku seperti ini?

aku hanya mengenang diriku
siang malam dikau bawa ke sana ke mari

apakah mungkin aku seperti ini?
aku bertanya selalu pada diriku

apakah mungkin aku lahir tanpa dikau?
dari mana aku?

mau ke mana aku?
untuk apa aku hidup?

aku hanya mengingatkan diriku
enggan berpaling padamu

sungguh dikau berbudi buat diriku
tak akan durhaka padamu

takut, takut, takut
pintu surga tertutup

sm/14/042016/siamir.marulafau


PUISI DURHAKA
Karya :siamir marulafau

Tak akan ada langit lagi melindungi dikau melᥱcehkan agama-Ku
Tak akan ada lagi bumi tempat dikau berpijak menistakan ayat-ayat-Ku
Tak akan ada lagi mentari menyinarimu mendustakan ayat-ayat-Ku
Tak akan ada lagi cahaya rembulan menerangimu membenci umat-Ku

Sungguh dikau tak bermata biru
Dunia hanya sekejap bagimu
Sadarlah dikau ...
Umat-Ku marah dengan dengan omonganmu
Tak akan ada lagi air terjun menyiram jasadmu
Hati sanubari umat-Ku memanas terus
Sepertinya lahar gunung meletus

Di hari pembalasan akan dikau tahu
Siapa Aku...?
Aku, Tuhanmu mengintai dengan jujur
Agama-Ku
Ayat-ayat-ku bernapaskan nama-KU
Asma-Ku bersemayam selalu di semua planet ciptaan-Ku
Membias di segala penjuru
Pikirkanlah,siapa Tuhan-Mu?

Jika tidak,akan terlebur dalam siksaan-Ku
Bencana-Ku mengganas bagaikan harimau
Menerkam jika lidahmu tajam menusuk umat-Ku
Islam,agama Kuturunkan buat umat-Ku
Menuju jalan ke surga-Ku
Qur'an petunjuk umat-Ku
Akan Kutunggu sampai bumi Kugoncang jadi debu
Tunggulah kehadiranKu sampai semua makhluk terpaku
Tak akan ada maaf bagimu
Neraka-Ku akan menjilat tubuhmu
Yakin atau tidak terserah...

sm/16/0kt/2016


Demikianlah puisi jangan durhaka. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, puisi durhakayang lain. Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi Islmi nasehat selanjutnya Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.