Skip to main content

Kumpulan Contoh Puisi Banjir

Kumpulan Contoh Puisi Banjir

Kumpulan contoh puisi banjir. Setelah berbagai macam puisi tentang bencana alam diterbitkan blog puisi dan kata bijak, maka untuk kali ini puisi bencana alam banjir atau puisi tema banjir yang menghiasi halaman puisibijak.com

Kumpulan contoh puisi tentang banjir ini diantaranya terinspirasi dari banjir jakarta dan juga terinspirasi dari bencana alam banjir bandang yang akhir akhir ini melanda Indonesia, yang diantaranya ditulis dalam bentuk puisi banjir 2 bait puisi banjir 4 bait dan lain-lain.

Sebagaimana banjir ialah insiden yg terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir biasa juga diartikan sebagai perendaman sementara oleh air di daratan yang umumnya tidak terendam air.

Dan berikut ini adalah daftar judul kumpulan contoh puisi banjir yang dipublikasikan blog puisi da kata bijak diantaranya.

Daftar isi contoh puisi tema banjir

Sekitar lima puisi bertema banjir yang diantaranya bida dijadikan referensi sebagai contoh puisi banjir bersajak a-b-a-b atau puisi banjir anak sd kelas 6.


Kumpulan Contoh Puisi Banjir

Pada umumnya bencana banjir terjadi biasanya diakibatkan oleh volume air pada suatu badan air seperti sungai atau danau yg meluap atau menjebol bendungan sebagai akibatnya air keluar dari batasan alaminya. banjir juga biasanya terjadi didaerah dataran rendah. ketika hujan terus menerus turun tanpa redah.

Nah bagaimana cerita puisi tema banjir atau puisi tentang banjir yang diterbitkan blog puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya tentang contoh puisi banjir, disimak saja deretan bait bait puisi tentang banjir dibawah ini.


BANJIR, PERINGATAN ATAU BENCANAKarya MS Sang Muham

Banjir banjir di mana mana
sejuta hikmat ada di sana
peringatan atau ancaman bagi kita
pejabat hingga rakyat jelata sengsara
air yang meluap sebuah bencana

Barang hancur percuma
air bah melanda kita tak bisa apa apa
pasrah berserah berurai air mata

Mengapa kita pongah sok istimewa
berbuat suka suka acuhkan semua tata krama
menantang siapa saja merasa berkuasa

Keadilan akan di tegakkan bagi siapa saja
supaya Yin dan Yang seimbang selamanya

#Billymoonistanaku, Selasalegi, Febr 25-2020 = 07:27 wib


PUISI BANJIR

Banyak yang terlihat nyinyir
Susah-susah lewati air
Genangan berpasir
Banjir

Hampir
Luapnya mampir
Diiringi sang petir
Hujan memang bikin khawatir

Sudahlah sudah banyak berfikir
Hanya tersisa apkir
Nikmat sebulir
Berair

Sumir
Musim bergilir
Waktu pasti berakhir
Indahkan doa bukanlah sihir

~Anda Las 15.02.2016 (Puisi Patidusa)


Puisi KetakutankuOleh: Afdal Said

Kau pernah bilang kau suka air
tapi kau melarikan diri ketika banjir datang

Katamu kau suka hujan,
Tapi kau murka pada langit saat hujan mengguyur bumi dan kau justru bersembunyi di bawah payung

Katamu kau suka awan,
Tapi kau gemetar ketika awan menutup biru langit.

kau juga pernah bilang bahwa kau suka angin,
tapi emosimu tak karuan saat ramai angin datang menerpa.

Itulah yang paling aku takutkan di semesta ini yakni
ketika kau juga bilang kau mencintaiku.


BANJIR YANG DIMAINKANOleh: YS Sunaryo

banjir dilempar-lempar
menampar wajah kekuasaan
yang tak mampu mempertahankan
rumah kehidupan resapan air
dari hulu sampai hilir

lantas aroma keruhnya
diminum menjadi mainan
saling menenggelamkan

sedang anak-anak bersorak
mainkan kecipak di atas beriak
seolah mengalamatkan isyarat
tak pantas kail dijulurkan
di musim deras hujan
dan subur air mata

Bandung, 1 Januari 2020


Puisi Air BanjirOleh: Mohamad Setiawan

Air jernih bening indah
Air kasih gula manis
Air kasih racun bikin mati

Air berubah mengikutinya
Air tumpah banjir jadi bencana

Banjir dimana mana
Itu ulah daripada air
Begitulah kalau air marah

Bagaimana kalau seluruh alam semesta marah
Pasti bencana akan dimana mana

Sadarkah kita manusia
Semua perlu keseimbangan
Tidak boleh rakus
Tidak boleh semena mena

Air yg begitu kecil bisa berbahaya
Janganlah kita angkuh menyepelekan
Belajarlah dari kejadian alam


TANGISAN LANGITOleh: Panji Bhuana

Tangisan langit mengharu biru
Mendera bumi tiada bersumbu
Merentang panjang di gurit waktu
Mendekap lekang banjir menderu

Tangisnya menggugah tidur malam ibu
Ibu mengurut dada pilu
Apakah salah dan dosa anak-anakku
Sehingga tangisanmu mengoyak kalbu

Hingga beberapa hari tangisanmu tak jua reda
Menjadikan malam rasa gelap gulita
Tanpa temaram dan bias cahaya
Semakin kelam tangisanmu tak mampu di raba

Ibu mendesah terejam gelisah
Karena tangisanmu kian mewabah
Memporak-poranda ranting yang patah

Ibu hanya mampu tengadah
Memanjatkan doa melebur resah
Memohon petunjuk pemilik Titah
Semoga kita dapat mengambil hikmah

Atau segala laku dan tingkah polah
Menjadi pengalaman baru atas sebuah kisah
Menata diri di dalam mengejawantah

Kotaku air menggenang dari hilir hingga ke hulu
Tak mampu di tolak atau membantah titah Mu
Semua menerima pasrah atas kehendak Mu
Sebagai hikmah atas ujian dari Mu

Bekasi, 05 Januari 2020


PUISI BANJIRKarya : Hari Untoro Dradjat

aku masih ragu
apa ucapan tegas mu
apa tindakan yang nyata
di tengah banjir melanda Ibu Kota.

alam pun menjadi saksi
tiada ucapan yang cuma cuma
gratis tanpa harus membayarnya
katika berbicara lemah lembut.

mencitrakan gambaran putih
tanpa noktah setitikpun cela
jikalau ada bintik noda hitam
ada rasa berbalik arah
menusuk ke relung jiwa.

ada hukum semesta
yang kehilangan akan memperoleh
yang siap ikhlas menabung amal
yang bicara siap melaksanakan

ucapan dari bibir menggetarkan
mulut hanya sejengkal dari kepala dan dada
walaupun hanya sejengkal dari akal dan rasa
batin tiada pernah salah menerka.


Melenggang Banjir BandangOleh: Linda Aqaisa

Seperti daun yang dilumat ulat
Seperti kayu dilahap api
Seperti debu yang melebur bersama angin
Seperti itu, banjir bandang melenggang

Bergejolak melaju deras dengan amarah membara
Mencabik-cabik sudut alam
Di antara gemuruh isak tangis
Mata nanar penuh luka
Sendu meratapi takdir
Menatap semesta yang berduka
Terendam dalam kubangan air keruh
Berlumpur bermaterial
Menjalari bongkahan tanah, meretas
Menjebak insan dan hewan di pusara banjir yang berbatu

Gemericik hujan basahi sepenggal asa yang pongah
Menjadi monster yang menelan hutan dan DAS di hulu
Kerusakan alam oleh kebodohan manusia
Adalah sebab kemurkaan Tuhan
Bila tiada rasa sayang pada semesta raya
Jangan harapkan ia menjadi pesona di matamu


PUISI DAMPAK BANJIROleh: Sajak Kerinduan

cacian dan makian
Adalah satu kehebatan manusia
Mereka tidak mau di salahkan karena hidup hegemonis dan glamour

Mereka tak jua mau di salahkan
Hingga mencari siapa yang di salahkan
Mereka mencaci segelintir orang
Mereka memaki orang orang yang tak sejalan dengannya

Inilah indonesiaku
Semua ini adalah bencana
Tanda peringatan dari sang kuasa

Kalian masih saja menyalahkan manusia lain, sementara kalian hidup bergelimang dosa, asik dengan hal menyenangkan diri
Mencari hiburan dengan berkaraoke hingga masuk kamaroke

Wahai sahabat.......
Menyalahkan orang lain adalah tanda ketidak mampuannya sebagai leader

Wahai sahabat
Diamlah ......
Renungi apa yang terjadi sebagai peringatan dari sangkakala bahwa kehancuran bisa saja lebih mengerikan jika kita tak jua bersyukur atas napas kehidupan

Wahai sahabat........
Jangan salahkan orang lain karena mereka juga manusia biasa

Wahai sahabat .......
Bersyukurlah kepada tuhanmu
Atas peringatan atas perilaku kita
Agar kita menjadi lebih baik dengan kembali kejalan yang di ridhai

Baca juga: Kumpulan Puisi Renungan Tentang Bencana Alam Gempa Dan Tsunami

Demikianlah kumpulan contoh puisi banjir. Simak/baca juga puisi patidusa yang lain di blog ini. Semoga puisi bertema banjir di atas menghibur dan bermanfaat, Sampai jumpa di artikel puisi tentang banjir selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.