Skip to main content

Puisi Selendang Usang Ibu

Puisi Selendang Usang Ibu
Puisi selendang usang ibu. Seorang ibu yang melahirkan kita merupakan sosok yang selalu dikagumi. ibu senantiasa berperan besar dalam perkembangan hidup anak- anaknya. ibulah sebagai panutan bagi anak- anaknya, dia mengemban tugas serta tanggung jawab yg teramat besar demi memberikan yg terbaik bagi si buah hati.

Ibu tak pernah meminta balasan dengan segala pengorbanan yg dia lakukan bagi anaknya. seorang ibu hanya menginginkan yang akan terjadi nanti jika kelak didikannya bisa berhasil sebagai orang yg baik serta berguna bagi keluarga dan orang terdekatnya.

Peranan seorang ibu adalah sosok yg sangat mulia didalam kehidupan. Kesakitan yg dialaminya demi melahirkan kita ke dunia, sungguh tak bisa terbalaskan. Semoga kita tak pernah melupakannya jasa jasa ibu. dan marilah kita selalu mengasihi serta membahagiakan beliau selama masih ada kesempatan kita.

Dua Puisi Patidusa

Selendang usang ibu, judul ini hanya kombinasi dari dua judul puisi di kesempatn ini, adapun masing masing judul puisinya, antara lain.
  • Puisi terlilit selendang
  • Puisi ibu,
Bagaimana cerita dan makna dari kedua puisi berfotmat puisi patidusa tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ini.


Puisi Terlilit Selendang Usang

Cerita
Butiran semata
Rona beningnya mata
Sepenggal waktu menguapkan derita

Dua insan terbelenggu sukma
Pada garis pertama
Asmara menggema
Bertema

Rasa
Hancur binasa
Tercekik buaian siksa
Bagai neraka menjelma kuasa

Retak hancur berpuing noda
Hanya menepuk dada
Tinggal legenda
Pemuda

Pasrah
Walau tersumpah
Semua telah tumpah
Karam berdasar tiada berarah

Satu nama kembali memuja
Setiap kali mengeja
Nahkoda meraja
Senja

11022016
Angin Malam


PUISI IBU

Ibu
Sehangat mentari
Kasih kilauan berseri
Mematri dada sahajanya diri

Memayungi langkah tetap putih
Walau terdera perih
Selalu merintih
Pedih

Ibu
Kala hujan
Lembut sejukkan perjalanan
Tanpa mata hamparan kerinduan

Pada kandungan tertitip harapan
Do'a pembawa kelahiran
Dalam buaian
Kehidupan

Ibu
Lihatlah aku
Sosokmu tereja perilaku
Anugerahkan hadir tanpa berpangku

Linangan Ibu terbayar upah
Selendang biru berlimpah
Menjunjung umanah
Filsafah

Ibu
Walau sendiri
Kaki tegar berdiri
Semoga tetap berkharisma putri

Tenanglah dalam lelap penantian
Kelak bersama pelukan
Memaknai penyatuan
Kebahagiaan

22122015
Angin Malam

Demikianlah puisi selendang usang ibu. baca juga puisinya yang lain yang ada di blog ini, Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi patidusa. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.