Skip to main content

Puisi Renungan Kematian

Puisi Renungan Kematian
Puisi renungan kematian. Pengertian tentang kematian adalah akhir dari kehidupan, atau ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup yang ada dunia ini pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab alami seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami yang lain seperti kecelakaan. kematian jika mengandung kata kiasan dapat juga diartika menderita karena sesuatu yang mati,misalnya kematian rasa, dan lain sebagainya.
Puisi Renungan Kematian

Puisi renungan kematian, tema puisi yang menghiasai halaman blog puisi dan kata bijak, puisi-puisi dengan tema puisi renungan kematian ini, semua judul puisinya tentang kata kematian, begitulah puisi, selalu saja ada kata indah yang bisa dirangkai untuk mendeskripsikan keadaan disikitar. kata kematian dalam puisi, tak melulu membahas tentang ajal, yang artinya akhir kehidupan akan tetapi terkadang kata kata puisi yang memnceritakan kematian adalah tentang berakhir suatu hal, seperti kematian cinta. yang artinya cinta sudah berakhir, dan lain lain sebagainya.

Jadi puisi renungan kematian bsa saja tentang permasalah hidup yang di alami yang dianggap berakhir sehingga mendeskripsikan dalam bentuk bait bait puisi jadi puisi kematianku.

Puisi Renungan Kematian

Dan berkaitan dengan kata kata tentang kematian, dibawah ini beberapa puisi tentang mati, atau puisi kematianku dan adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi kematian hidup
  2. Puisi eksekusi mati
  3. Puisi kematian rasaku
Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi tentang kematian tersebut. "Kelubang gelap lontarkan Tubuh kuyu telantarkan kematian hidup selaksa puth tak bernisan memberhanguskan nurani dalam panas teriknya Dengan amarah yang kian membara, diujung pelatʋk senjʌta api Meregang dan menjerit sakitnya hukumanmu itu". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI KEMATIAN HIDUP

Aku yang membunuhmu
Disepertiga malam
Mengusung keranda namamu

Kematian hatiku
Adalah kehidupan baru
Yang membuang segala maya rindu

Duniawi
Keinginan
Harapan

Semu
Di kediaman fana
Kuhirup ruh surgawi
Tetapi nafasku mati

Jentera waktu hantarkan
Kelubang gelap lontarkan
Tubuh kuyu telantarkan

Nisan tak bernama
Kamboja tak bernyawa
Bunganya pun tak putih selaksa

H.S
PLB. 040515


PUISI EKSEKUSI MATI

Hampir sepekan eksekusi berlalu
Enam terpidana tlah berpulang menghadap Illahi
Kasus nark*ba menjadi barang bukti
Sebuah hukum harus dijalani

Tak terelak lagi nasibmu wahai sang pesakitan
Nyawa terlepas diujung pelatʋk senjʌta api
Meregang dan menjerit sakitnya hukumanmu itu
Gulita malam menjadi saksimu

Liang tanah menemanimu kini
Diratapi keluarga yang ditinggal pergi
Di dera kenangan manis menyapu hati
Pahlawan keluarga tlah pergi

Itulah fakta.....
Itulah konsekwensi akhir hidupmu
Mengedar racun dunia...menghancurkan harapan bangsa
Semoga Allah memberimu jalan terang...

Wahai kaum muda...
Tidakkah kau jera menyaksikan hukuman mereka
Hingga masih tak mau lepas dirimu dari nark*ba
Sadarlah kini sebelum nanti kau menyesal akhirnya...

Bengkulu,21/1/15


PUISI KEMATIAN RASAKU
Oleh: Mey Farren

Saat bayangmu pecah dalam langkah
Kutersesat belantara sunyi
Tiada cahaya purnama hilang
Tersapu halimun pekat

Kematian rasa memelukku
Rasa bicara,bersuara,bercerita
Dan bersenandung nyanyian cinta

Bicaraku tentangmu
Suaraku harap dengarmu
Ceritaku bersamamu
Senandung cinta terdengar sumbang
Kematian rasa ini tak hilang terhapus
...Waktu...

Sby,180915>

Demikianlah puisi renungan kematian . Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi tentang kematian di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.