Skip to main content

Puisi Pecut Tangis

Puisi Pecut Tangis
Puisi pecut tangis. Tangis adalah ungkapan perasaan sedih karenakecewa, menyesal, dan sebagainya, dengan mencucurkan airmata serta mengeluarkan suara yang tersedu- sedu terkadang juga menjerit- jerit karena ada rasa kecewa dan ketidapuasan pada sesuatu hal.

Tangis biasa juga disebut menangis, terkadang di artikan, menangis adalah cara terakhir mengungkap bahasa tanpa suara, karena kekekesalan ketidakpuasa pada sesuata hal yang kita hadapi hingga tang sanggup membendung air mata.

Berkaitan dengan kata tangis yang biasa di lakukan ketika emosi kesedihan tang sanggup di bendung, di bawah ini beberapa puisi tangis atau puisi tangisan,. masing masing judlnya antara lain.
  • Puisi pecut tangis
  • Puisi derai tangis
  • Puisi tangis
  • Puisi akhlak
Salah satu penggalan baitnya. "Resah mengumpal, Pecut tangis di ceceran kata hina terkikis, jiwaku terguncang, merintih.Marah tidak pandai memposisikan diri itulah kita. jejali hari bersenandung. mendekapmu mesra tumpahkanlah semua isi hatimu disana menjeritlah penuh lengking asmara". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisi tangis berikut ini.

PUISI PECUT TANGIS

Desah malam melambai
Ditengah keheningan tiada usai
Jejali hari penuh mendung
Tak ku rasakan hangat mentari bersenandung

Diperaduan pun tak ku dapati
Jamahkan rindu tak bergeming mengamati
Resah menggumpal dada meraung tangis
Terpecut diri diceceran kata hina terkais

Aku ingin kau mengerti arti rasa
Jiwaku terguncang merintih asa
Andai pahami warna pelangi jingga
Kala terbias senja pun masih terjaga

‪#‎Kinarya‬ Asih#
Jakarta,26 maret'2015


PUISI DERAI TANGIS

ketika air mata menetes...
sulit untukku menghapusnya...
kiranya kutunggu sapu tangan datang menghapusnya....
namun kekecewaanku bertambah....
kesedihanku tak ada hentinya...
setelah ku tahu sapu tangan yang ku tunggu sudah membersihkan air mata yang lain....
dan kini ku sendiri...
menunggu sesuatu yang tak akan pernah datang....
menunggu dengan isak tangisku...
sendiri.


PUISI TANGIS
Karya: Sang Mahadewa Cinta

Takkan kubiarkan kau menangis sebatang kara
di tiap tetes air matamu kukan selalu ada
menyediakan bahu dan dada, mendekapmu mesra
tumpahkanlah semua isi hatimu disana
menjeritlah penuh lengking asmara
karena di tapal batas semua lara
terhampar samudera bahagia
untuk kita reguk berdua

Jangan pernah membenci tangis dan air mata
ia senandung terindah insan seantero semesta
bisa ditembangkan siapa, kapan, dan dimana saja
ia bahasa asli tertua umat manusia
jangan pernah lari darinya
sebab ia terampuh meluruh duka
namun jangan coba memburunya
karena ia juga mampu menoreh luka

Tangis harta sukma teramat didamba sejagat raya
tiap linangannya menyimpan berlaksa nilai dan makna
saat curhat kepada-Nya, juga mensyukuri rahmat-Nya
ketika menyatakan sukacita, dan mengekspresikan murka
tatkala tiap jabang bayi pertama tiba di alam fana
Tuhan menyuruhnya menangis, bukan tertawa
itu salam mesra nan manja, bukan gulana
bibit cinta terdahsyat segenap keluarga

Jangan pernah menangis sendirian tanpa diriku
sampai kapanpun kuingin terus begitu
jika suatu hari nanti aku terpaksa pergi lebih dulu
berpulang di ribaan Sang Pemilik Ajal dan Rindu
engkau tak perlu cemas dan ragu
karena dirimu tetap bisa menangis bersama aku
meski tiada lagi bahu dan dadaku tempatmu bertumpu
akan ada tempat ternikmat ‘tuk menumpahkan air matamu
yaitu
batu nisanku


Puisi Akhlak

Jangan marah kalau dibilang bodoh karena
itulah kita...
Jangan marah dibilang miskin karena itulah kita...
Jangan marah dibilang jelek rupa karena itulah kita....
Orang yang bilang itu semua adalah orang yang melihat dengan teliti kekurangan kita,
 namun dia
tidak pandai memposisikan dirinya bahwa
dirinya juga banyak kekurangan...tugas kita
memperbaiki diri dan menata hati agar tidak
sumbang ketika berdendang tentang akhlak....

Bontang maret 2015

Demikianlah puisi pecut tangis. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.