Skip to main content

Puisi Panti Jompo

Puisi Panti Jompo
Puisi panti jompo. Panti jompo merupakan sebuah rumah atau tempat penampungan untuk manusia lanjut usia (manula).  Atau sebuah sarana dimana manula diberikan fasilitas, layanan, jadwal aktifitas, serta hiburan yang dibutuhkan sesuai kebutuhan manula.

Berkaitan di panti jompo, berikut ini dua puisi tentang panti, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi panti jompo
  2. Puisi panti rana
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. "merajut rendra-rendra nasibnya ah, biarkan saja walau uzur aku harus bisa berguna, dalam rimba corak sebuah kenanggan, namun luntur terlanda. gerhana menelan malam". Selengkapnya dair bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI PANTI JOMPO

Sayang, dimanakah muara yang kan kau kenang
hanya keriput kulit ari yang kan menjerit pasi
ia seakan menengadahkan ke langit yang membiru
sebab terkasih-kasihnya beranjak pergi demi diri

Demi diri
yang setiap hari terpojok ona ni dalam kamarnya
ia seakan mengumbar syahwat yang maha hebat
ini hartaku, itu milikku, dan mereka adalah pelayanku
pekiknya menguliti gelap batinnya

Hingga sang renta dikulum resah
ia bertanya tuk kesekian kalinya
dari balik jendela membuang selayang pandang
anakku sayang dimanakah dikau sekarang

ibu rindu padamu
sambil dari balik jeruji jendela jemarinya
membelai satu-satu anak jeruji itu
ia jeritkan rindu
tapi seakan tabu

Sebab ia tahu anak-anak kesayangannnya
terlalu banyak berilmu dan tak terpeluk waktu
hingga ia pun kembali bersandar di dinding
linangannya kembali menggelinding

Tuhan, apakah ini takdir?
tanyanya merobek ulu terdalammnya
dan ia jawab sendiri setelah semua sepi

Percuma , kemarin kubalurkan rasa
yang tulus tak terhingga
kalau akhirnya aku harus dititipkan di sini saja
berkaca mata sang renta tak henti mengusap-usap kacanya
duduk terdiam dalam genggaman kembali merajut rendra-rendra nasibnya
ah, biarkan saja
walau uzur aku harus bisa berguna
tekadnya melebihi baja

Fredi FA
Jakarta, 070915
0712


PUISI PANTI RANA

Bias rona merah jingga menembus celah jendela..
"tergolek kamboja di lantai teras..
rayuan àwan merobek lamunan

gelap menusuk kesaksianku..
sunyi belenggu binggar fikir ku...

"aku..."sepérti gerak guratan dalam jelaga malam ini
..aku berburu terang dalam rimba corak sebuah kenanggan..
namun luntur terlanda.
gerhana menelan malam
-----------

Demikianlah puisi panti jompo. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.