Skip to main content

Puisi Kita Pasti Mati

Puisi Kita Pasti Mati
Puisi kita pasti mati. Mati adalah sesuatu yang pasti yang akan di hadapi setiap makhluk Tuhan. Kematian jugalah yang memang sebuah hal misteri yang tak dapat ditebak. Mati merupakan awal kehidupan. Dan, setiap awal pasti ada akhir dengan mati. Kematian diawali dengan kehidupan. Dan akhir kehidupan adalah kematian.

Mati berdasakan kamus bahasa indonesia artinya sudah hilang nyawanya; tidak hidup lagi, tidak bernyawa; tidak pernah hidup, duatak tak dapat di gunakan lagi sebab sudah tak bisa bergerak lagi dan lain sebagainya.

Kita pasti mati. salah satu dari dua judul puisi di kesempatan ini, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi kita pasti mati
  2. Puisi dinding
Salah satu penggalan baiy dari kedua puisi tersebut. "Astaghfirullah Meski Saat ini kita Masih muda, Masih Tegar, Masih Kuat, Tapi Maut tidak mengenal itu semuanya Maut bisa datang kapan saja, kita tidak ingin mati". Selengkapanya dari bait ini disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI KITA PASTI MATI

Jika kita Renungkan..
Betapa Sakitnya saat sakaratul maut.
Betapa Gelapnya Di dalam kubur..
Betapa sempitnya di liang lahat..
Betapa Ngerinya di tanya oleh Malaikat..
Betapa Pedihnya adzab kubur..
Betapa Panasnya api Neraka..
Betapa Malangnya Nasib kita saat
itu Jika kita banyak dosa..
Astaghfirullah...

Meski Saat ini kita Masih muda,
Masih Tegar,
Masih Kuat,
Tapi Maut tidak mengenal itu semuanya..
Maut bisa datang kapan saja..
Meski kita tidak ingin mati..

Tapi pasti kita akan merasakannya..
Entah berapa hari lagi, Entah berapa
Bulan Lagi, Entah berapa Tahun lagi..
Pasti, Maut akan menjemput kita..
Setelah berada di alam kubur
Barulah kita akan sadar, apa arti
kehidupan di dunia ini..
Wallahua'lam...

Ya Allah, ampunilah Dosaku dan Setiap
Dosa orang yang Mengucapkan "Aamiin"
dengan segala kasih sayang-Mu dan
jadikanlah akhir hayatku sebagai Husnul Khatimah. Aamiin.


Puisi Dinding

Bagaikan gumpalan hitam yang menghalangi pandangan,
bagaikan dinding tebal yang menghalangi pembicaraan,

Adakah setitik lubang untuk memberikan cahaya,
adakah setitik lubang agar tak menghalangi permintaan,,

Yaaa,, Ilahi bertapa hitam hamba ini dengan dosa dosa,
betapa tebal dinding yang kami buat untuk menghalangi doa do a
kami sendiri,
kami tak sadar
kami tak bersyukur atas smua kemurahan yang telah Engkau berikan,,,
sehingga kami terus mengeluh dan menyalahkan,,,
Semoga titik titik cahaya akan ada,
semoga dinding yang tebal akan ada lubang agar tak menghalangi permintaan,
Aamiin,,,

‪#‎SP85‬

Demikianlah puisi kita pasti mati. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.