Skip to main content

Puisi Goresan Pesan Terakhirimu

Puisi Goresan Pesan Terakhirimu
Puisi goresan pesan terakhirimu. Disehelai sisa nafas hidupnya Dera tangis yang ku rasa masih terasa nyata Seiring waktu yang telah bergulir di penghujung nama Kusibak tirai mu Kubisik lirih naungan pesan terahirmu.

Goresan pesan terakhirimu, merupakan salah satu judul puisi dari dua puisi yang diupdate untuk kesempatan ini, Bagaimana cerita puisinya dan apa yang di ceritaka kedua puisi tersebut, untuk lebih jelasnya selengkapnya disimak saja kedua puisinya puisi berikut ini.

PUISI GORESAN PESAN TERAKHIRMU
Oleh: Astra Jingga

Bias butir wajah takkala dekat
Di relung jiwa segores pena mati kini mencuat tinggi
Untuk bisa melukiskan wajah yang indah kini telah tiada
Hati terenyuh lunglai tak terkira
Gelora imaji jiwa menyala sekilas ku ingin bisa melukis sketsa

Gʌmbaran jiwa nan ingin ku baca disehelai sisa nafas hidupnya
Dera tangis yang ku rasa masih terasa nyata
Seiring waktu yang telah bergulir di penghujung nama
Kusibak tirai mu
Kubisik lirih naungan pesan terahirmu

Pejam mataku merasa jiwa kehadiran mu
I love you from 38000 ft
Telah menjadi tulisan mu
Tidurlah kau sang dara
Tenanglah kau di alam sana
Semoga Allah senantiasa menerima
Amal dan ibadahnya semasa indah kehidupan dialam nyata


PUISI BUNGA BUNGAMU
Oleh: Agung

aku mengintipmu
dari tepi kali yang sedang sepi
samping pohon aren pada pijakan becek
sisa melumpur banjir tempo hari

diseling serangan nyamuk
dan waspada pada lintah

dari celah rerimbun semak
yang terkadang tempat ular
aku melihatmu
berdiri menghadap fajar
tersenyum kepada langit
sedikit mendongak dan terpejam
merentang lengan
hikmat hirupan angin pagi

dalam diam kutermangu haru
memandangimu membelai
bebibitan pohon bunga tersemai
damai

di lembab udara kali
air deras, pecahan gelas dan ceceran beling
tak mampu membuat mataku malu
berkaca-kaca dan meleleh
teringat kabar kudengar
lama bunga terakhirmu layu
mengering mati menyisa duri

dari persembunyian di luar kebunmu
aku membayang
di saat nanti tersulam mekar
menikmat wangi di dalam pagar
---------------

Demikianlah puisi goresan terakhirmu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisiyang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.