Skip to main content

Kumpulan Puisi Kritik Intoleransi Dan Puisi Toleransi Antar Umat Beragama

Kumpulan Puisi Kritik Intoleransi Dan Puisi Toleransi Antar Umat Beragama

Kumpulan puisi kritik intoleransi dan puisi toleransi antar umat beragama. Beberapa waktu yang lalu puisi tentang toleransi indonesia dan puisi tentang perbedaan agama, telah menghiasi halaman blog puisi dan kata bijak.

Maka untuk kali ini puisi sarkasme dalam bentuk kritik intoleransi dan puisi toleransi antar umat beragama di Indonesia yang diterbitkan puisibijak.com untuk menambah bacaan puisi sosial atau puisi tentang kritik sosial.

Dan berikut ini adalah daftar judul puisi kritik sosial dalam tema kumpulan puisi kritik intoleransi dan puisi toleransi antar umat beragama di Indonesia yang diterbitkan puisibijak.com diantaranya:

Contents

Sekitar sembilan judul puisi tema intoleransi dan puisi toleransi beragama yang diantaranya dapat dijadikan referensi dan contoh puisi kerukunan dalam perbedaan atau puisi pendek tentang toleransi beragama.


Kumpulan Puisi Kritik Intoleransi Dan Puisi Toleransi Antar Umat Beragama

Jadi apa pengertian intoleransi, intoleransi berasal dari prefik in yang memiliki arti "tidak, bukan" dan kata dasar toleransi yang memiliki arti sifat atau sikap toleran. Dan pengertian toleransi adalah sikap yang saling menghargai kelompok-kelompok atau antar individu dalam masyarakat.

Nah bagaimana kata kata puisi intoleransi dan cerita puisi toleransi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, selengkapnya, disimak saja berikut ini deretan bait bait dalam kumpulan puisi kritik intoleransi dan puisi toleransi antar umat beragama di indonesia dibawah ini.Puisi Kritik Intoleransi Dan Puisi Toleransi Antar Umat Beragama

Puisi Tentang Kritik Intoleransi

Bagian pertama puisi tentang intoleransi dan puisi tentang toleransi Indonesia adalah puisi sarkasme tentang kritik intoleransi, silahkan disimak saja berikut ini puisinya.


Bersyukur Terlahir Di IndonesiaOleh: NN

Hanya di sini
Khilaf bisa berulang kali
Dan kata maaf senantiasa kembali terucap

Hanya di sini
Dipecah belah masih berbangga
Merasa ikut bela negara

Hanya di sini
Toleransi bagai terasi
Kala sedap menjadi hak asasi

Hanya di sini
Bhineka Tunggal Ika terjaga
Walau terkadang berat sebelah

Hanya di sini
Kala pemimpin salah
Rakyat hanya bisa tertawa
Bahkan dibela

Hanya di sini
Ya, hanya di sini
Di negeri tercinta ini


Kata Setajam BelatiOleh: Subur Nahwi Sulaiman

Bangsat
Caci-maki
Binatang
Dan segala yang kau benci

Paksa mulut tak kenal budi
Paksa suara bernada tinggi
Paksa telunjuk mengacung angkuh
Lupa akal terhalang nafsu

Bangsat
Caci-maki
Binatang
Dan segala yang kau benci

Paksa mata bak serigala
Nafas berat bagaikan singa
Debar jantung bak gemuruh ombak
Lupa akal terhalang nafsu

Kata keluar setajam belati
Membawa luka dendam dihati
Tanpa jeda tanpa toleransi
Lupa akal siapa diri

Tak bisakah kita diskusi
Atau debat cari solusi
Tanpa amarah akal beraksi
Sampai sepakat akhirnya nanti


KapitalisOleh: Mu'adz An Nizham

Dengar kawan
Dia yang berkuasa atas nama
Toleransi
Telah mati bersama
Kapitalis kapitalis
Yang ingin menguasai pertiwi

Ingat kawan
Hati nurani yang kau agungkan
Buka dengan pemikiran
Jangan hanya dengan segepok uang
Kau jual ini kayangan

Sadar atau tidak
Kau mati
Hati
Demi yang akan menguasai
Pertiwi
Ibu dari anak anak kami


AZAN SERIBU KALIKarya YS Sunaryo

perdengarkan di telingaku
seribu azan di pengeras suara
tak cukup kumandang saat kelahiran
dan kelak lengking di pemakaman

ketahuilah tuliku
telah sepanjang jalan berliku
tersumpal deru mesin-mesin
menjadi suara kebiasaan
panggilan indah saat makan
dan bunyi menyeret pekerjaan

sunyi bumiku
ketika azan disingkirkan
sebagai bising para pelupa Tuhan
dan jiwa dengkur enggan dibangunkan

hanya pekik sekelilingku
jerit kemiskinan tak dipedulikan
sedang musik mabuk dikencangkan
di kamar temaram sesaat kenikmatan

azan itu rinduku
namun kini telah bisingmu
tak mengerti arti toleransi
padahal kapan azan sebab berkelahi
kecuali kau telah teracuni
oleh keyakinan Tuhan telah mati

Dan aku tak mau mengikuti
tetap meminta azan seribu kali
di sesat akal pengagung liberalisasi


Puisi Tentang Masjid Dan Gereja.

Selanjutnya bagian kedua tentang puisi intoleransi dan puisi bertema toleransi adalah puisi tentang masjid dan gereja yang berisi dua puisi yang juag bisa dijadikan referensi untuk menulis puisi islam dan toleransi atau puisi tentang islam indonesia. dan untuk lebih jelasnya silahkan dismak saja puisinya berikut ini.


MENATAP KATEDRAL DI MATA ISTIQLALKarya YS Sunaryo

masing-masing menyebut rumah Tuhan
layanan keimanan dan kemanusiaan
berdiri kokoh lambang toleransi
di negeri ragam tradisi
berdampingan tak berkelahi

masing-masing agamamu agamaku
lalu berjibaku bahu-membahu
aku menatapmu mengenyam nyaman
dan lihatlah aku mendulang tenang
kita sama-sama bertebaran
berjuang di tanah air pengorbanan

masing-masing melihat sendiri
di kanan dan kiri serambi
peminta-minta kian rapuh berjalan
memapah anaknya yang tak sekolah
menatap jauh putih istana
berlinang jatuh air mata
menggenang di monumen nasional
sebagai nanar tapal
kemanusiaan masih tertinggal

masing-masing kita berhitung
lalu bersama-sama hubungkan
tangan-tangan pembebesan
mengangkat badan kemiskinan
mengantarkan anak ke sekolahan
memberi susu-susu kesehatan
sebagai tugasmu dan tugasku
yang masih di pelupuk rindu

masing-masing kita berpahala
tak hanya khusyuk kala berdoa
dan di dalam manja bercinta
sebab di luar pintu
tak sabar gigil menunggu
pelukanmu, pelukanku

Jakarta, 4 Desember 2018


BERCINTA DI DALAM MASJIDKarya YS Sunaryo

mari kembali ke masjid wahai kekasihku
setelah syiar di lapang bersembahyang
jangan takut disebut radikal
sebab kita berpegang pada yang dasar
seperti bernegera mesti berdasar
teguh pada Pancasila
namun bukan radikal berbangsa
melainkan sungguh-sungguh
setia berwarga negara

biar mereka mendikotomi
kita tak terprovokasi
sebab keyakinan bukan jualan
untuk nikmat sekujur badan
tetapi inti hati
bahwa kita tak bisa dibeli

Mari kembali ke masjid wahai kekasihku
sebagai pusat kebudayaan
dengan jibaku segala kebaikan
beribadah bukan pecah belah
menggiring ke medan perkelahian
seperti zaman kolonial
masjid menjadi kanal-kanal
hitungan pemberontakan

perlakukan masjid menjadi pelaminan
dalam hangat pelukan Tuhan
duduk bersanding berbagi kebahagiaan entaskan kemiskinan
berikan ilmu pengetahuan
barisan memajukan peradaban

kekasihku aku menunggu
di masjid tempat kita meneguk rindu
lalu bertebaran memberi keteladanan
salam ya salam kasih sayang
pada seluruh makhluk, sekalian alam

Bandung, 2 Desember 2018


Puisi Toleransi Antar Umat Beragama

Pengertian toleransi antar umat beragama adalah sikap saling menghormati dan menghargai antar penganut agama lain. Dengan kata lain toleransi beragama adalah saling  menghargai agama orang lain dan tidak boleh memaksakan orang lain untuk menganut agama yang dianut.

Berkaitan dengan kata toleran si beragama berikut ini dua puisi bertema toleransi antar umat beragama silahkan simak saja dibawah ini.


Indahnya PerbedaanOleh: NN

Pelangi menghiasi cakrawala
Perpaduan beragam warna
terlihat indah di mata

Variasi suara melantunkan
puji-pujian dalam suatu paduan
terdengar merdu nadanya

Huruf terangkai membentuk kata
Kata teruntai membentuk kalimat
Kalimat tersusun merangkai cerita
nan indah maknanya

Orang-orang pun beragam
Suku, bahasa, dan pikiran
Namun dipersatukan dalam Tuhan
dengan segala perbedaan

Betapa indahnya di dalam Tuhan
perbedaan dipersatukan dalam persekutuan
Sehingga bisa tunjukkan indahnya perbedaan
pada dunia yang mendamba


Kaum BeragamaOleh: NN

Lihatlah sebuah naskah kaum beragama
Mereka menuliskan kata kata mulia
Mereka tak mau kalah dengan kaum pendusta
Demi memperoleh rahmat yang kuasa

Perbedaan adalah pelengkap kebersamaan
Kerukunan adalah jalan untuk perdamaian
Persatuan akan menjelma suatu keinginan
Untuk membangun bangsa berlandas iman

Tapi, mereka belum tahu apa bedanya
Kaum mana yang mereka anggap  pantas
Agama mana yang lebih pas
Serta Tuhan siapa yang kan membalas

Sedari dulu tragedi pecah di negeri ini
Yang menghambat keutuhan bangsa
Karena limitnya iman di suatu hari
Mereka perangi hamba-hambanya yang tak berdosa

Dimana kerukunan umat beragama?
Dengan gagahnya sang garuda membentangkan sayap
Menengok ke jalan yang benar
Dengan mencengkram kuat sebuah pita
Yakni semboyan Bhineka Tunggal Ika

Kenyamanan adalah harapan suatu bangsa
Dengan mewujudkan rumah rumah istimewa
Diantara gedung-gedung kota bahkan ditengah-tengah sawah
Demi kehidupan berbangsa dan bernegara

Tapi, mereka hanya sakralkan kata-kata mutiara
Yang hanya berhasrat untuk hidup diatas sampah
Yang memenuhi permintaan dunia
Dalam irama untuk membelah

Agama hakikatnya adalah  batasan untuk melangkah
Bukan halangan untuk ibadah
Namun entah mengapa susah untuk mereka terkah
Kerukunan sebenernya adalah surga

Islam, Budha, Katolik, Kristen, Kong Hu Cu, hindu
Tujuan mereka semua sama
Membangun organisasi dalam pundi-pundi kehidupan
Serta menciptakan cahaya yang berbuih kesejahteraan.


Aku Rindu ToleransiOleh: Egi Abdul Mugni

Dulu, kau janji bela NKRI
kau berceloteh sana sini
kau meyakinkan rakyat tuk mempercayai
semua kau lakukan demi visi keji

Sekarang, nadamu sumbang tak terarah
janji hanya tinggal janji
kuasai, kau bumi pertiwi
kau injak yang mempercayai
kau jandai kami lalu pergi

Pancasila sedang diambang bencana
selisih merajalela
Kau tanya, salah siapa?
Ku tanya, kau ini siapa?

Berita kaleng beterbangan
sang pemilik saling ingin menang
mereka lupa daratan
bahwa kita satu kesatuan

Hujat sana sini sudah jadi tradisi
tak sedikit terprovokasi
rakyat terpecah belah
kau salahkan pihak sebelah

apa tujuanmu?
apa maumu?
apa dan apa
akupun tak tahu

yang terlihat kasat mata
kau pura-pura buta
hukum yang adil tak tau kemana
bui-bui kau isi rakyat jelata

Ini negeri siapa?
bukankah kau bilang kita makmur bersama
makmur itu apa?
persepsiku yang berbeda apa kamusku yang gila?

Dulu, aku rindu toleransi
toleransi yang hakiki
sekarang rakyat sendiri hancurkan negeri
Siapa dalang dari kerusakan ini?
Kau tahu sendiri jawab yang pasti.


Demikianlah kumpulan puisi kritik intoleransi dan puisi toleransi antar umat beragama. baca juga puisi puisi sarkasme lainnya atau puisi tentang perbedaan agama di halaman lain blog puisi dan kata bijak. Semoga puisi intoleransi dan puisi toleransi yang diterbitkan puisibijak.com menghibur dan bermanfaat.