Skip to main content

#Kumpulan puisi bencana alam gempa palu dan donggala

#Kumpulan puisi bencana alam gempa palu dan donggala

Kumpulan puisi bencana alam gempa palu dan Donggala. Bencana memang tak dapat diprediksi, karena semua itu kehendak Allah Swt, kembali berita bencana alam tsunami, gempa Palu dan Donggala menimbulkan kerusakan di mana-mana menggugah keprihatian dan duka kesedihan bagi saudara di Palu serta Donggala dan daerah disekitarnya.

Setelah puisi tentang bencana alam gempa bumi,dan puisi bencana alam tsunami yang terjadi di palu dan donggal kembali blog puisi dan kata bijak menerbitkan kumpulan puisi bencana yang yang ditulis oleh para pemusi yang turut berduka cita atas tragedi gempa palu dan donggala.

Dan berikut ini adalah daftar susunan judul puisi bencana alam gempa palu dan donggala yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak atau puisibijak.com diantaranya:

Sepuluh puisi bencana alam atau puisi tentang bencana alam gempa tsunami yang ditulis oleh para pemusi atau para penyair facebook untuk bencana alam di Palu dan Donggala

Kumpulan Puisi Bencana Alam Gempa Palu dan Donggala

Puisi-puisi bencana alam atau puisi gempa palu yang diupdate ini merupakan ungkapan rasa keperihatinan, serta ungkapan duka cita atas musibah alam yang terjadi di pulau sulawesi tepatnya di palu dan sekitarnya, menelan ratusan korban dan ribuan luka-luka, dan berikut adalah kumpulan puisi bencana alam, atau puisi gempa palu diawali dari tema puisi Indonesia berduka

 puisi Indonesia berduka

#1. PUISI INDONESIA BERDUKA

Dua puisi Indonesia berduka di dibawah ini merupakan puisi untuk bencana alam gempa Palu dan donggala yang disusul dengan tsunama, bagaimana kata kata sedih dan kat duka dalam bait bait puisi indonesia berduka, atau puisi indonesia menangis untuk lebih jelasnya disimak saja puisi indonesia berikut ini.


PERTIWIKU KEMBALI MENANGIS
Oleh: Zulkifli Oskar

Gelombang dengan ganas menghantam
Arus hanyutkan pesisir hingga tenggelam
Membawah puing-puing jauh kedalam

Lautan donggala merombak badai
Menelan korban
Hancurkan kota berantakan

Tangisan pertiwi kembali
Lombok belum sembuh palu luka kembali
Dengan bencana dan tsunami
Duka indonesia bertambah lagi

Sampai kapan ini berakhir
Sedangkan indonesiaku akan segerah memilih pemimpin
Dan tikus-tikus berdasi mencari kursi

Semoga mereka mengerti
Indonesiaku masih mengalami kerisis
Dengan bencana belum berakhir.

BTNG 300918


PERTIWI KEMBALI BERDUKA
Oleh: Tri Raden

Mengapa?
Mengapa cobaan itu selalu saja bersambut
air mata Lombok belum juga mengering
kini air mata itu kembali mengalir deras
di Sulawesi Tengah dan sekitarnya

Jum'at 28 September 2018
saat magrib tiba,
kiamat kecil melanda
Donggala dan Palu
digoyang gempa 7,4 magnetudo
dan air bah pun bagai ditumpahkan

Gedung-gedung roboh,
tanah perbukitan runtuh
hingga tanah yang dipijak pun retak

Donggala terluka
Palu menangis pilu
Stunami menambah tangis semakin menjadi
Naga ekornya menggoyang bumi
dan pertiwi pun merintih sedih

Tuhan...
Ampunilah dosa kami,
jauhkanlah dari segala laknat
dari segala keserakahan manusia
yang tiada mampu menjaga kelestarian alam-Mu

Kami hanyalah mahkluk kecil yang kerdil
yang tiada mampu menjawab isyaratmu

Yogyakarta, 29-9-2018 Back to list title ↑ kumpulan puisi bencana alam ↑


#2. PUISI RENUNGAN TENTANG BENCANA ALAM DI PALU DAN DONGGALA

puisi renungan tentang bencana alam

Selanjutnya tentang kumpulan puisi bencana alam atau puisi tentang gempa palu adalah puisi renungan tentang bencana alam di Palu dan Donggala, puisi puisi ini, masing mengisahkan tentang tragedi yang terjadi di pulau Sulawesi, yuk kita simak saja puisi tentang gempa palu berikut ini.


DOSA KAMI TERLALU BANYAK
Karya : Sugihartono

Belum sempat kuberanjak
Dari tempatku berpijak
Tanah lagi-lagi bergerak
Jalanan kembali retak-retak

Gelombang ombak bergolak
Sepanjang pantai luluh lantak
Mati dan hidup tak berjarak
Tsunami dan gempa mempersempit gerak

Musibah menjadi agenda almanak
Namun sayang tiada pernah disimak
Penyambutan cuma dengan isak
Selebihnya adalah pendirian barak-barak

Orator sibuk berteriak
Penyair sibuk bersajak
Penguasa sibuk menghimpun pajak
Ulama sibuk mencari bakiak

Palu, Donggala terkoyak
Tangisku meledak
Dosa kami terlalu banyak
Musibah beruntun merebak

Tuhan Maha Berkehendak
Manusia tak bisa berbuat banyak
Tsunami dan gempa datang berarak
Permohonan ampun masih lelap di ketiak

*) September 2018.


Kehendak yang Maha Kuasa
Oleh: Ari Pram

Kosong sudah, tatapan mata
Melihatnya teronggok, begitu rupa
Indah rumah Mu, tak punya daya
Bila kehendak Mu, punya kuasa

Tanah dipijak, Kau guncang kuat
Air menerjang, deras Kau buat
Takut melanda, lidah tercekat
Hanya nama Mu, kian teringat

Ya Allah, Tuhan sejagat
Ampunilah kami, teramat sangat
Bila pun salah, kami bertaubat
Cabutlah semua, derita umat

PADAMU YA ALLAH
Oleh: Lanie Lukman

Senja terguncang
Tanah merekah lautpun melluap
Luluh lantakkan tak terhentikan
Walaupun sekejap kami takut

Jauh di sebrang pulau
Resah menepi disini
Dahsyatnya menyayat dihati
Kehendak mu ya Allah

Kini saudara saudaraku terkapar disana
Mereka engkau ambil kembali ke surga
Ampunilah segala dosa dan terimalah amal ibadah mereka

Cerahkanlah kembali bumi ini ya Allah
Bebaskan kami dari segala cobaanmu yang dahsyat

Bimbinglah kami selalu
Dan berjalan dijalan yang engkau kehendaki
Kami takuasa menghidarai bencana
Tanpa campur tangan mu ya Allah

Bandung_30_18_2018 Back to list title ↑ kumpulan puisi bencana alam ↑


#3. PUISI KESEDIHAN TENTANG GEMPA BUMI PALU DAN DONGGALA

puisi kesedihan tentang gempa bumi Palu dan Donggala.

Bencana memang selalu menyisahkan kesedihan, begitupun halnya yang menimpa saudara-saudara di Palu dan donggala, dan berikut adalah puisi ungkapan kesedihan atas berita bencana alam tsunami dan gempa palu atau puisi gempa palu.

Dan berikut adalah puisi untuk korban gempa bumi, atau puisi kesedihan tentang gempa bumi Palu dan Donggala yang dipublikasin puisi bijak.com atau blog puisi dan kata bijak


AIRMATA PALU DONGGALA
Oleh: Farida Iskandar

Sruput kopi dinihari
Mata belum terpejam lagi
Lihat tayangan di tivi

Berita gempa dan tsunami
Yuk berdo'a kepada Illahi. . . .
Semoga korban cepat tertangani. . . .
Saudaraku yang tertimpa musibah
Semoga kalian tabah. . . .

Seluruh bangsa berdo'a untukmu
Pemerintah akan segera turun tangan
Kerahkan segala bantuan

Esok pagi akan berdatangan
Listrik akan kembali dinyalakan
Landasan bandara akan dibenahi

Agar pesawat bisa mendarat
Yang membawa logistik dan peralatan

Puing-puing akan disingkirkan
Untuk menolong dan mencari korban
Yang tertimbun reruntuhan. . .


Pray for Palu
Oleh : MHR

Gempa bumi...
Getaranmu sungguh menakutkan
Guncanganmu memporak-porandakan
Membantai nyawa ribuan orang...

Gempa bumi...
Begitu tamaknya engkau pada dunia..
Melahap dan menghancurkan bangunan
Merata tanahkan semua isi bumi...

Tak tahukah engkau?
Kau sungguh murka..
Kau buta akan golongan
Orang dewĘŚsa orang tua..
Bahkan anak kecilpun kau telan...

Betapa kejamnya engkau...
Melumpuhkan kegiatan dunia
Menghentikan langkah para pencari ilmu
Menjatuhkan harapan yang telah tinggi...
Bangunan kau luluh lantakkan..
Banyak insan yang kau kalang kabutkan..

Alam kau taklukan...
Memang, kau sungguh tiada hati...
Banyak puing berserakan
Warga kehilangan tempat tinggal
Suasana benar-benar mencekam...
Mengingat kedatanganmu yang menganca

Back to list title ↑ kumpulan puisi bencana alam ↑

#4. PUISI SEDIH TENTANG BENCANA ALAM GEMPA DAN TSUNAMI PALU DAN DONGGALA

puisi sedih tentang bencana alam gempa dan tsunami.

Jenis jenis bencana alam ada berbagai macam dan semuanya menyisakan duka dan kesedihan, begitupun hal dengan berita bencana alam tsunami yang melanda Palu dan sekitarnya, membawa duka dan kesedihan yang mendalam.

Inilah yang jadi tema puisi bagian keempat dari kumpulan puisi bencana alam gempa palu dan donggala, dan berikut adalah puisi sedih tentang bencana alam gempa dan tsunami.


DUKA PALU DAN DONGGALA
Oleh: Ismail Sofyan Sani

belum kering air mata lombok
bencana itu datang menohok
meluluh lantak porak poranda
menyapu palu dan donggala
membunuh dan mengharu biru

tak ada kecebong dan kampret
hanya ada saudaraku saudaraku
berteriak pilu ketika air menyeret
meregang nyawa ditimpa gempa
bangunan rumah rubuh. hati luruh
sementara kita selalu merajut rusuh

entah apa partai mereka
entah siapa pilihan mereka
mereka pun tak peduli
menjadi rahasia sampai mati
ditelan gempa dan tsunami
jangan sampai dipolitisasi

saatnya bersatu saudaraku
saling tolong bahu membahu
pret kecebong dan kampret
membuat kita bodoh dan lelet

sesungguhnya kita bersaudara
duka mereka adalah duka kita
duka bangsa duka negara
duka indonesia

Cimanggis 29092018
Ismail Sofyan Sani


Sembilu Pilu Palu
Oleh I Made Kridalaksana

Perempuan muda
Para penari Pontanu
Kemarin sore
Mendadak kelu

Gerak tangan mendadak kaku
Liuk tubuh ragu bagai batu
Tari tak sempurna tertarih
Indah warna kain buram seketika

Tenggelam
Bersama derai air mata
Irama Ngongi yang ditabuh pria paruh baya sekonyong-konyong tak serasi
Dibawa kabur badai angin laut Palu
Melahir isak tangis

Nada Gonda pun tak selaras
Ditimpa reruntuh gedung menjulang
Menyebab
Darah tak tertawar

Cau,29/9/2018 Back to list title ↑ kumpulan puisi bencana alam ↑

DONGGALA
Oleh: Ifadli Marid

..dan , samudra itu memuntahkan isi perutnya sebuah peringatan!
Untuk merayu jutaan do'a yang nyaris punah
Meminta sujud-sujud yang hening
Munajat-munajat berlalulalang dalam dada-dada yang syahdu
Untuk pulang ke dalam pelukan Rabbnya atas nama kerinduan

Gelinjang gempa dalam tarian mukadimah
Mengusap hikmah pada punggung Donggala
Terkesiap membaca amuk bencana
Tangis dan jeritan tersaji dalam opera paling memilukan

Tsunami Donggala dalam sebuah catatan!
Merakit ulang tragedi tangisan ibu pertiwi pada tubuh yang rapuh
Menimang jasad-jasad bayi di serambi senyap
Kematian itu di taruhkan kembali dipangkuan Donggala!

Donggala!
Do'a dan airmata tersusun di setiap jemari yang meminta kepada Tuhannya!

Curup 29 September 2018


Demikianlah kumpulan puisi bencana alam gempa Palu dan Donggala, baca juga puisi tentang bencan alam yang lain di blog ini, semoga puisi bencana alam yang diatas dapat bermanfaat bagi pembaca, dan untuk saudara saudara sebangsa di  palu dan sekitarnya dapat menerima dengan tabah ujian dan cobaan yang terjadi disana.