Skip to main content

#Kumpulan Puisi Idul Adha Terbaik

#Kumpulan Puisi Idul Adha Terbaik

Kumpula puisi idul adha terbaik. Memasuki Bulan dzulhijjah, Umat Islam tinggal menghitung hari akan melaksanakan salah satu hari raya besar yaitu Idul Adha.

Oleh karena itu puisi Islami yang diterbitkan adalah contoh puisi idul adha dan puisi tentang idul adha atau puisi hari raya Idul Adha terbaik.

Sebagaimana pengertian idul adha adalah hari raya umat Islam yang juga dikenal dengan Hari Raya Kurban atau Lebaran Haji yang jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, persis 70 hari setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Bulan zulhijjah merupakan bulan mulia dalam Islam dan tergolong spesial karena karena ada beberapa peristiwa penting di dalamnya, Di antaranya adalah puncak pelaksanaan haji berupa wukuf, puasa Arafah dan hari raya Idul Adha.

Sejarah Idul Adha bermula ketika Nabi Ibrahim dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Allah swt atau mempertahankan buah hati dengan konsekuensi tidak mengindahkan perintahNya. Sebuah pilihan yang cukup dilematis.

Namun karena didasari ketakwaan yang kuat, perintah Allah Pun dilaksanakan. Dan pada akhirnya, Nabi Ismail tidak jadi disembelih dengan digantikan seekor domba.

Hari raya Idul Adha juga sebagai akhir dari ibadah Haji yang di tunaikan mereka yang mampu dan sanggup.

Untuk melaksanakan ibadah tahunan di Tanah Suci Mekkah, yang merupakan rukun kelima dalam agama Islam, sebagai penyempurnaan keyakinan penyerahan diri sepenuhnya kepada sang pencipta alam semesta Allah SWT.

Dan bagi kita yang belum sanggup, Ada banyak amalan sunah yang bisa dikerjakan untuk memuliakan bulan Dzulhijjah, Allah pun akan memberikan ganjaran pahala bagi Umat islam yang menjalankan sunah di bulan ini.

Setelah mengulas secara singkat tentang idul adha atau hari raya idul adha, maka puisi - puisi tentang idul adha yang diterbitkan kali ini merupakan puisi idul adha terbaik dan menyentuh hati, yang mana sebelumnya pantun idul adha terlebih dahulu menghiasi halaman blog puisi dan kata bijak.

Dan kumpulan puisi idul adha merupakan serangkaian kata kata ucapan dari pantun idul adha, adapun masing -masing judul dengan tema puisi idul adha terbaik yang diterbitkan puisibijak.com diantaranya:

Delapan puisi tentang idul adha atau puisi hari raya qurban yang bisa menjadi contoh puisi islami bagi pembaca yang ingin menulis puisi-puisi islami tentang hari qurban.


Kumpulan Puisi Idul Adha Terbaik

Puisi idul adha qurban yang yang dipublikasikan puisi dan kata bijak ada beberapa judul yang tentunya menceritakan dan membahas tentang hari raya idul adha.

Nah bagaimana cerita islami dan kata kata idul adha pada delapan contoh puisi idul adha terbaik tersebut untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.


MEMETIK CINTA DI ALIRAN DARAH
Karya Y. S. Sunaryo

Darah-darah cinta menderas makna
Mengalir ke muara samudera
Basahi daratan; menggenang di sawah dan hutan
Menginfus raga-raga kemelaratan

Daging-daging rindu memanja rasa
Genapkan bahagia di Idul Adha
Memberi gizi mereka tak berdaya
Rasakan pengamalan agama secara nyata

Keikhlasan pengkurban berembus lintasi dinding-dinding sidzratul muntaha
Padamkan segala bara
Melambai sejuk menembus sukma
Indah dan nikmat jalani perintah-Nya

Langit tiada murka
Bumi hidangkan jamuan kasih untuk semua
Maukah ini menjadi teladan sepanjang masa?
Bahwa beragama bermakna taat Pada-Nya dan berdayakan sesama


PUISI SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA
Oleh: Syarifah Mauliana

Kala zulhijjah, para insan berbondong-bondong menjejak tanah suci
Menuju baitullah nan mulia
Menjalankan rukun nan lima bagi yang mampu
Demi memupus dosa

Kala idul adha, gemaan takbir kian mengangkasa seantero mayangda
Sajadah terbentang di rumah Allah nan mulia
Para insan menghambakandiri memohon ampunan-Nya
Qurban disembelih demi meningkatkan ketaqwaan kepada-Nya

Marilah kawan di hari nan mulia ini
Kita saling memaafkan
Selamat hari raya idul adha
Mohon maaf lahir & bathin

Back to list title puisi idul adha terbaik ↑

Karpet Hitam
Oleh: Eri Kurniawan

fajar hari tlah bermula
takbir menggema seantero dunia
sambut paginya idul adha
cerah berawan terang benderang

muslim muslimah keluar rumah
angkatlah kaki untuk melangkah
berjalan tuju arah yang sama
yaitu rumah sang pencipta

walaupun dingin menusuk raga
tak kan mencabut niat akarnya
jalan raya yang penuh akan sajadah
bak karpet hitam bergelar atas tahta


PUISI MENJELANG IDUL ADHA CINTA
Oleh: Sudrajat Achadiat Asep

kepada Ibrahim dan Ismail

Di usia senja lelaki itu terus bermohon
Kehadiran sang buah hati
Membidikkan segenap rasa
Melepaskan doa dari busur munajat

Lega rasanya
Sang buah hati Allah berikan
Seorang bayi lelaki
Yang kelak menjadi seorang Rasul

Belum habis kegembiraan
Lelaki itu harus meninggalkan mereka
Menunaikan tugas sang Khalik
Ke negeri yang jauh dalam waktu yang tak terhingga

Kerinduan lelaki itu menjadi-jadi, setelah
Sang khaliq memperkenankan kembali
Serta merta pulang
Didapati buah hati tumbuh sempurna

Kembali lelaki itu, beroleh tugas
Menyembelih sang buah hati
Istri dan anaknya berkasidah mawar
Membagi harum cinta

Istrinya berkata, "Barangkali mimpi ini adalah permainan tidur belaka, janganlah engkau lakukan. Namun, jika ini wahyu, aku berserah atas segenap kasih sayangNya."
Anal lelaki itu pun menyahut, " Ayahku ! demi cinta, aku pun ikhlas.

Berangkatlah bapak dan anak itu menuju tempat yang telah ditetapkan.
Ayah, izinkanlah aku membuka bajuku agar ibu tidak melihat darah dibajuku.
Ayah, agar kau kuat izinkanlah aku telungkup jangan sampai tatapan mata menggoda kecintaanmu padaNya

Dengan mengucap asma Allah
Lelaki itu memejamkan mata seraya memasungkan pedang yang tajam ke leher anaknya
Terpancarlah darah, gemetar seluruh raga dan jiwa
Begitupun mayapada, gemuruh bertakbir

Lelaki dan anak itu berpelukan
Seekor kibas tersembelih
Tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir bersautan
berkumandang menerbangkan cinta

Semoga sifat kebinatangan kita tersembelih,
Semoga tawadu berlabuh di setiap desah napas,
Aamiin Ya Rabb

Back to list title puisi idul adha terbaik ↑

Puisi Idul Adha
Oleh: Geber Reang

jama'ah haji berbondong
relakan uang tidak bohong hari raya tanpa keluarga
bermain panasnya matahari

orang punya berkurban
beli hewan untuk tetangga
apakah ia merasa rugi?
Tak apa rasa rugi

kaum tak mampu nan punya
kini terbumbui mulutnya
tak hanya lubang hidungnya
tak hanya sinar matanya

walau banyak pula saling berhimpitan
demi sekantung makanan
melukiskan gemuruh perut
yang stiap hari bernyanyi


PUISI IDUL ADHA TANPA AYAH (puisi lebaran tanpa ayah)
Oleh: Nih Indralagi

Takbir telah menggema..
Semua menyambut gembira..
Tanda idul adha akan tiba..
Beramai-ramai merayakannya..
Membagi sedikit hewan kurban mereka..

Mereka tertawa dengan suka cita..
Mewarnai hari itu penuh makna..
Namun tidak dengan hati ku yang terluka..
Takbir ini mengingatkan pada ayahku tercinta..

Belum genap sebulan beliau tidak ada..
Namun kenangan bersamanya tak akan ku lupa..
Bertakbir bersama..
Dirumah bersama keluarga..

Suara ayah begitu menggema..
Dilubuk hati ku hingga tiada kata..
Ingatan itu masih terlihat nyata..
Suara merdu itu tetap dijiwa..

Ayahku tercinta..

Puisi Idul Adha (arti pengorbanan)
Oleh: Samsuto

Ismail kecil berlari
Di batuan kecil..
Melihat dan mengarak gembala yang berlimpah..
Lembah gersang itu telah bergeliat
Dihantar oleh lari2 kecil antara shofa dan marwah...
Saat bunda Hajar mencari tetasan air

Ismail kecil
Tumbuh dalam kasih sayang
Cinta yang dibaluri tauhid
Menegaskan bentuk hidup yang Ikhlas,
Rendah hati , dan kesabaran yang membumi

Perintah itu datang
Untuk menyembelih putra kesayangan
Yang tumbuh bak mentari..

Sang ayah memasrahkan diri pada patuh
Atas setiap kehendak-Nya
Walaupun berat dan rasa sayang
Tak mampu mengalahkan ketundukan hatinya..

Engkaulah Ibrahim..
Sang kekasih...
Yang melewati bekas bara dan api Namrud...

Engkaulah Ibrahim..
Bergerak mencari "Tuhan" setiap masa...
Sampai kemurnian jiwamu
Menghantarmu pada kehormatan yang takkan pernah tersamai...
Jiwa sucimu terus mengaliri kami

Pada arti "pengorbanan dan ketundukan"

Back to list title puisi idul adha terbaik ↑


PUISI ARTI AIDIL ADHA DIHATI
OLEH STINKOVIC LAZIALE EFFENDI

Merah darah tertumpah lagi mengalir membasahi tanah
Disela riang berpeluk peluh
Diselimuti semanagat fitrahnya hari Raya
Dimana pintu maaf dibuka selebar-lebarnya

Satu tumbang disusul dengan yang satunya
Disertai teriakan takbir Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
Terjerembab dan terjatuh tanpa daya
Dengan darah yang tersimbah

Namun bukan itu...
Bukan itu, itu hanya simbolis belaka
Tapi, ada satu tanya?
Adakah beda diantaranya ?
Adakah, makna yang sama?
Antara, pengorbananmu dan pengorbanan Ismail dahulu?

Domba-domba menangis
Bukar ratapi atas nasibnya
Bukan karena takut atas sembelihan dirinya
Namun mereka titihkan airmata
Pada ketidak ikhlasan atas pengorbanan

Mereka ( domba)
Menangisi tatkala nama disuarakan melaui pengeras suara
Sementara bukan dari pendengaran hati
Mereka terpanggil karena iman
Rasa bangga didada diusung para tetangga

Idul Adha telah menghampiri
Para pecinta Tuhan sejati
Dengan amalan tanda berbakti dari hati
pada Ilahi yang Mahasuci dan Maha Besar
Mohon dirimu sudi melengkapi dan meratapi
Dengan mengampuni segala salah serta semua tingkah
Yang diperbuat selama ini tergurat tanpa lidah menyirat

Fitrah sejati adalah meng-Akbarkan Allah
Dan Syariat-Nya di alam jiwa
Di dunia nyata, dalam segala gerak
Di sepanjang napas dan langkah
Semoga seperti itulah diri Kita di Hari kemenangan itu

Langit lebaran telah dibentangkan
Lautanlebara telah didamaikan
Bumi lebaran telah dihamparkan
Kudoakan hatimu seluas langit dan bumi serta lautan
Cukup untuk menampung dan mengampuni
Semua tindakan pada yang menyakiti.

Lihat juga: Kumpulan puisi tentang idul adha ( hari raya qurban )

Demkianlah kumpulan puisi idul adha terbaik atau puisi islami tentang hari raya idul adha, baca juga puisi- puisi islami yang lain dan puisi lebaran tanpa ayah di blog puisi dan kata dan bijak, semoga puisi tentang idul adha yang diterbitkan dikesempatan ini dapat bermanfaat dan menghibur bagi para pembaca puisi dan kata bijak tang sedang mencari puisi idul adha.