Skip to main content

#Kumpulan Puisi Bertema Sosial Masyarakat Tentang Anak Jalanan

#Kumpulan Puisi Bertema Sosial Masyarakat Tentang Anak Jalanan

Kumpulan puisi bertema sosial masyarakat tentang anak jalanan. Puisi kritik kali ini adalah puisi sosial dengan tema puisi kehidupan sosial tentang kehidupan anak-anak jalanan.

Sebagaiman di ketahui anak jalanan adalah anak yang putus sekolah, lalu beraktivitas dan menghabiskan sebagian besar waktunya diluar rumah dan melakukan kegiatan hidup sehari-hari di jalanan hal hal inilah yang di ceritakan puisi tentang kehidupan sosial tentang anak jalanan dan puisi bertema sosial.

Anak jalanan biasa juga diartikan sekelompok anak yang terpaksa mencari nafkah di jalanan karena kondisi ekonomi sehingga mencari nafkah sendiri dan berkeliaran di jalanan dan tempat-tempat umum seperti terminal dan lain sebagainya.

Dan contoh puisi bertema sosial atau puisi sosial yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak di kesempatan ini adalah puisi tentang anak jalanan.

Puisi - puisi tentang kehidupan sosial anak jalanan ini, menceritakan dan membahas tentang kehidupan dan kegiatan anak-anak jalanan yang mencari uang tambahan dan uang jajan di jalanan dengan caranya sendiri.

Anak jalanan tak melulu mengacu pada keluarga miskin sebab terkadang anak anak jalan berasal dari keluarga broken home yang orangtua selalu sibuk sehingga kurang perhatian dari orang tua.

Anak-anak tersebut biasanya karena tak ada kasih sayang yang dirasakan anak sehingga memicu untuk mencari kehidupan di luar rumah hal hal inilah yang di ceritakan puisi tentang kehidupan sosial atau puisi bertema sosial masyarakat.

Dan berikut ini adalah daftar judul puisi bertema sosial masyarakat: yang dipublikasikan puisibijak.com antara lain:

Sembilan koleksi puisi tentang anak jalanan yang dapat jadi contph puisi bertema sosial apa bila pembaca ingin menulis puisi kritik sosial tentang kehidupan anak-anak jalanan atau puisi tentang kehidupan sosial.


Kumpulan Puisi Bertema Sosial Masyarakat Tentang Anak Jalanan

Puisi anak jalanan yang dipublikasikan puisi dan kata bijak adalah kumpulan puisi sosial atau puisi bertema sosial yang membahas dan mengkritik tentang potret dan jeritan anak jalanan.

Nah bagaimana cerita puisi tentang kehidupan sosial dan maknanya dalam bait bait puisi bertema sosial tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja contoh puisi bertema sosial masyarakat berikut ini.


PUISI NASIB ANAK JALANAN
karya: Ismi S.A

Gemetar langkah, kaki seorang anak
Di antara ramainya perkotaan
Pakaian lusuh dan kumal
Kepanasan

Haus dan lapar
Menghampiri kotak-kotak sampah
Mencari sisa makanan yang terbuang
Mungkin masih bisa ia makan

Lahap sekali!
Tak peduli bau dan kotor
Baginya nyawa lebih penting
Untuk mencari rezeki esok hari

Entah sampai kapan
Hidup mampu bertahan
Luntang-lantung di jalanan, Metropolitan
Mengharap belas kasihan

Baca juga: Puisi kehidupan tentang perjalanan hidup.



MEREKA JUGA ANAK INDONESIA
Karya : Milyudi

Cerita pinggiran dari pencari sesuap nasi di pertiwi
Bersalsa debu menemani mungil lugu sanubari
Bekas-bekas yang terbuang adalah setumpuk karunia
Jemari-jemari mengais penyambung nyawa

Belia usia bertarung melawan keras kehidupan
Trotoar bisu menyimpan riwayat zaman
Merah putih seragam hanya impian kala malam
Lenyap bersama mimpi mengasuh penat nan mendekam

Ada hasrat terpendam dan terpotong oleh kenyataan
Percuma jerit melengking nyatakan keinginan
Senda gurau seolah obat kedaluwarsa
Dimakan pahit dimuntahkan tiada guna

Mereka membaca lembaran hari, terik menyengat tak peduli
Pada halaman tertentu luapan perih menyayat hati
Antaranya ada yatim piatu, sebatang kara menimba berkah
Merangkul bahu jalan dalam negeri makmur dan indah

Baca juga: Puisi Indonesiaku. Back to list puisi bertema sosial masyarakat ↑

BOCAH-BOCAH MALANG
karya: Kristi Nana

Cerah mentari pagi serasakan terik menguliti diri
Terpecut kembali mengais sekumpulan limbah industri
Menetes peluh tiadakan perduli
Demi harapan perut dapat kembali terisi

Bocah-bocah dengan pakaian sederhananya tertunduk letih menatap tumpukan limbah industri
Sesekali bangkit menghampiri tempat yang mereka tuju
Hembusan dingin angin malam menusuk tulang tak terasakan lagi

Inilah kerasnya perjuangan hidup
Mereka melupakan keceriaan dan masa kanak-kanak
Bahkan harus meninggalkan kewajiban menuntut ilmu demi masa depan

Entah kemana orangtua mereka berada
Mengapa bocah-bocah lugu tak berdosa menanggung nasib ini?
Teriris hatiku menyaksikan perjuangan hidup
Namun tak banyak yang mampu kulakukan
Hanya menghadirkan senyum tipis di wajah peduli mereka

Back to list puisi bertema sosial masyarakat ↑


BOCAH-BOCAH PEMULUNG
Karya : Stiv Art Snsc

Sungguh aku ingin menangis pilu
Hati terenyuh remuk mengharu
Tatkala menyaksikan bocah-bocah pemulung
Raga-raga mungil membawa karung berisi sampah dipunggung

Degil cucuran keringat, tanpa alas kaki menginjak lumpur dan duri
Tak peduli deras hujan atau sengat terik matahari
Semangat mengais remah-remah rezeki demi sesuap nasi
Mimpi-mimpi terlalu mahal tuk dibeli
Tentang masa depan? jangan tanyakan lagi

Sejenak aku merenung tentang keadilan
Makin menegaskan hidup ini tak pernah adil, kawan
Nuraniku tersentak seperti ditelanjangi kenyataan
Tak mampu kubayangkan jika terjadi padaku, aku takkan mampu bertahan

Mereka wajah-wajah sepi dari keluh-kesah dan tangisan
Menjalani dengan tabah, pahitnya hidup yang tak semestinya
Jiwa-jiwa agung tanpa protes pada Tuhan
Tiada berdebat atau menggugat apa yang telah tersurat
Justru yang tersirat keihlasan hakiki, ketegaran sejati dan rasa syukur telah diberi
Yang ajarkan kita tentang penerimaan terhadap getir takdir
Tuhan memberkati hidupmu bocah bocah pemulung

Back to list puisi bertema sosial masyarakat ↑


POTRET JALANAN
Karya : Dhewie

Lihatlah Tuan!
Begitu kontras perbedaan yang tersaji
Pakaian rapi, membawa tas pun beralas kaki.
Sementara di sebelahnya
Jangankan alas kaki, tempat berteduh pun mungkin tak ada
Hanya hujan, terik mentari, serta debu jalanan yang setia padanya

Ke mana perginya Tuan berdasi hitam?
Mana pula janjijanji yang dengan bangga ia koarkan?
Tak ada.
Sungguh semua sama saja!
Hanya alunan kosong.

Toh, mereka tetap pada tempatnya
Mengais dan kepanasan
Tanpa seragam ataupun buku pelajaran.
Ironis pun mengiris.

Baca juga: Puisi Perjalanan. Back to list puisi bertema sosial masyarakat ↑


SAJAK BOCAH GARIS JALAN
Karya : Sutejo tejo

Senyum pahit tersulam di bibir mungil
Pedih. Langkah kecilnya memecah trotoar jalan
Tak peduli mentari menyapa. Mungkinkah
ia tak mengenalnya?

Tangan mengepal. Walau kecil dan rapuh
Ia hantamkan aspal
Membelah keraknya hidup. Sendiri
Mengais celah nafas
Mencuri angin
Agar bertahan. Berdiri dengan nyawa
Menantang waktu yang tak pernah surut

Oh, sunggingmu memecah matahari
Sorot matamu mengiris kalbu
Di mana nurani dewata?

Ah, bocah berbadan karung
Ia tak pernah dengki. Tak pernah dendam
Karena kesenjangan. Garis langit
Bertumpang tindih
Yang kadang bertinta samar
Lurus di tengah jalan beraspal

Back to list puisi bertema sosial masyarakat ↑


SEPOTONG CERITA DARI JALANAN
Karya: Asep Muhdi

Nafasnya menghela lelah
Entahlah,
Tapi, mereka masih saja diselimuti semangat

Keringat yang membasah di seluruh badan
Bercampur bau khas
Adalah aroma paling semangat

Rezeki hari ini amat banyak
Dari pinggiran jalanan kota
Dari sisa-sisa si mata satu

Tuhan, telah menabur nikmatnya
Di setiap jengkal bumi

Lihatlah, Tuan berdasi
Mereka bahagia tanpa janjimu

Rasa syukur adalah sahabat mereka.
Tawanya adalah kasih sayang Allah
Cerianya adalah pelepas dahaga jiwa.

Back to list puisi bertema sosial masyarakat ↑


SELAJUR JALAN DUA JALUR
Karya: Zahwa Aini Mazida

Mungkin usia mereka setara
Satu sisi mengais dera-dera
Yang selayaknya tak tertera
Pada negara bertiang Bendera

Sisi lain mencari bekal
Dengan ilmu sebagai modal
Meraih cita harapan manunggal
Di bumi sama mereka tinggal

Beginilah wajah sang Pertiwi
Yang tersemat gelar Loh jinawi
Hamparan hijau makmur terawi
Berpesona memukau hingga Romawi

Wahai tuan penguasa Negeri
Sudakah janji telah terberi
Menyemai tunas bangsa nan asri
Atau membiarkan mati suri

Back to list puisi bertema sosial masyarakat ↑


NASIB ANAK BANGSA
Karya : Ining Rustini

Perbedaan bukan karena Kaya
meraih pendidikan
Tapi nasib menyatakan keberhasilan belum memberi kesempatan
Bahagia hidup tak saatnya didapatkan

Hanya waktu masih jauh
Indah tidaklah utuh terjamah
Keadaan tiada disandang dalam menikmati pelajaran
Hingga pemulung jadi kerjaan

dewĘŚsa tak jadi cerminan
Bersih bukanlah tuntutan
Tapi rejeki adalah harapan
Pelengkap keperluan hari ini Dan masa depan

Tak ada keluhan dari masa yang memaksa
Karena keperluan di depan
Mengajak mengisi kebutuhan
Cita-cita


Demikianlah kumpulan puisi bertema sosial masyarakat tentang anak jalanan. Simak/baca juga puisi tentang anak jalanan yang lain di blog ini, semoga puisi kritik sosial diatas menghibur dan menginpirasi para pembaca. Sampai jumpa pada tema puisi krtik selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.