Skip to main content

Puisi Kekasih Dan Bulan Desember

Puisi Kekasih Dan Bulan Desember

Puisi kekasih dan bulan Desember. Jika biasanya puisi Desember yang biasa dijumpai adalah puisi hujan bulan Desember, atau sajak tentang Desember.Maka kali ini puisi naratif tentang kekasih dan bulan Desember.

Bila melihat dari judul sudah pasti menceritakan tentang peristiwa yang terjadi di bulan Desember dan kejadian yang dialami oleh sang kekasih di bulan Desember.

Jadi dapat simpulkan jika puisi kekasih dan bulan Desember yang dipublikasikan puisi dan kata bijak merupakan puisi Desember untuk kekasih.

Jadi apa itu kekasih dan bulan Desember, bulan Desember merupakan bulan penghabisan dalam satu tahun, atau biasa juga di sebut bulan penutup, untuk menjelang tahun baru. yang biasanya di awali dengan bulan januari dan seterusnya.

Sedangkan pengertian kekasih berdasarkan kamus bahasa indonesia, kekasih adalah orang yang dicintai, artinya seorang yang disukai sebagai tempat mencurahkan isi hati.

Jadi kata kekasih tak selamanya bermakna pacar, Namun pada umumnya kata kekasih yang biasa dijumpai dalam puisi cinta adalah pacar atau seorang kekasih tercinta yang biasa menjadi tempat berkeluh kesah tentang hidup.

Berkaitan dengan kata kekasih dan kata kata bulan desember, berikut ini adalah daftar judul tema puisi kekasih dan puisi bulan desember dipublikasikan puisibijak.com antara lain:

  1. Puisi kinasih dan Desember
  2. Puisi kepada engkau
  3. Puisi jangan berubah

Tiga judul puisi tentang kekasih atau puisi tentang desember yang berkisah tentang kata kata untuk kekasih dan bulan desember.


# Puisi kekasih dan bulan Desember

Puisi kekasih umumnya bercerita tentang puisi cinta romantis yang menyentuh hati pembacanya atau puisi cinta sejati, akan tetapi dua puisi yang ditujukan untuk kekasih kali ini berbeda.

Nah bagaimana cerita dan makna dibalik rangkai bait-bait puisi dengan tema puisi kekasih dan bulan desember tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja masing masing puisinya berikut ini.



KINASIH DAN DESEMBER
Karya ; Srie Astuty Asdi

Ada sekelumit nestapa meresah. Seketika membuncah ruah, tatkala kudengar kabarmu. Engkau tengah dirundung duka saat terik siang menjemput petang.

Senja di Desember pun menggelap. Seakan seluruh detik adalah malam. Hening, yang terpanggil dari bisingnya sunyi. Kucoba tadah dengan riap renjana. Kupanjati langit dengan doa-doa sepenuh purnama. Sekiranya sampai pada Tuhan, melalui malaikat yang di dadanya bercahaya.

Kinasih tengah berseteru dengan maut! Aku ingin Engkau menjadi pil paling manis atas pahitnya takdir yang harus ia telan.

Oh Desember ...
Jika bulanmu mengirim sunyi dengan basah, kupahami. Jika mendung memanggil sepi dengan basuhmu, kumengerti. Namun sirami kalamku dari tangan tengadah yang lebur dengan air mata. Biar penghuni langit tahu, segenapku sedang bermunajat! Mengais pinta tuk gubah durja menjadi teja.

Jangan biarkan aku gagal mengeja makna hujan yang teramu di musimmu. Sebab kutahu, luruhnya di tanahku adalah berkah, bukan murka! Maka kembalikan musimmu pada asuhan Sang Penyembuh luka. Dialah Tuhan, Mahapencipta ketenteraman rasa!

Makassar. 11 Desember 2017

Baca Juga: Puisi romantika cinta untuk kekasih


KEPADA ENGKAU
Karya ; Srie Astuty Asdi

Ajari, bagaimana menghentikan linang ini. Biar diri tak merasa sendiri. Piatu memendam rindu di lubuk paling sunyi.

Kepada engkau!
Ajari aku cara berpuisi. Biar kutumpahkan segala rasa dalam diksi-diksi. Mengganti air mata menjadi tinta dalam larik-larik sendiri.

Kepada engkau!
Ajari pula cara berbagi. Memberi kasih seputih melati. Biar denganku engkau bahagia meski mereka menjauhi.
Kasih!

Rengkuh aku dalam sedihku. Dekap aku dalam laraku. Selain Dia ... hanya kau dan sepenggal catatan hati yang kumiliki saat ini.
Aku, kekasihmu yang sendu!


JANGAN BERUBAH
Karya : Srie Astuty Asdi

Lepas dari kendali musim. Bisikan angin tak menentu. Kadang terdengar kadang diam. Merapal doa-doa kemarau di sebalik rintik satu-satu. Seperti dirimu kekasih! Sesekali kau datang menyapa rindu, sesekali kau ada tapi mengabaikan diriku.

Rundung semesta oleh duka mendung tak paham. Inikah pertanda hujan kan turun. Atau langit hanya isak menahan tangis. Pun matahari buta saat mengeja angkasa. Teriknya menipu alam. Ia bukan hanya panas, tapi bara yang mendendam. Setiba sesal, saat itulah langit meluruhkan air mata sejadi-jadinya.

Kau tahu kekasih, makna apa yang ingin kusampaikan di dadamu? Jangan pernah engkau berubah! Usaikan gemuruh, jangan biarkan ia menjadi badai. Menenggelamkan kenang di atas bumi bermata ibu. Yang dari rahim ketulusannya, engkau kulahirkan sebagai cinta!

Makassar, 01 Desember 2017

Baca juga: Puisi Lentera Kasih


Demikianlah puisi kekasih dan bulan Desember. Simak/baca juga puisi keksih atau puisi tentang cinta dengan judul yang lain di blog ini, semoga puisi untuk kekasih menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa pada kata kata puisi indah selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.