Skip to main content

Puisi Susuk Penunduk | Kumpulan Puisi Iffa Aini Hamd

Puisi Susuk Penunduk | Kumpulan Puisi Iffa Aini Hamd

Puisi susuk penunduk. Apa itu susuk, berdasarkan referensi dari berbagai sumber susuk merupakan sesuatu benda yang dimasukkan kedalam tubuh dengan cara spritual agar mendapatkan suatu kelebihan, dibandingkan dengan orang lain.

Benda yang dimasukkan tersebut, umumnya berupa jarum emas kecil, menurut keyakinan bagi penggunanya berpungsi sebagai daya tarik kepada lawan jenis, susuk biasa juga berpungsi sebagai kekuatan tertentu yang dapat mensugesti bagi orang yang menggunakannya.

Dapat dipastikan bahwa seseorang memasang susuk mempunyai tujuan tertentu entah itu untuk pengasihan. sebagai daya tarik agar nampak selalu menarik dilihat atau pun tujuan yang lain. Sebab menurut dunia metafisika.

susuk bertujuan mendatangkan kekuatan spiritual yang dapat menambah kharisma, pamor serta aura seseorang sehingga lebih menarik dilihat oleh orang lain. apalkah mungkin susuk dengan azimat sama, entahlah disini kita hanya berpuisi

Jadi apa kaitan susuk dengan dengan puisi, bisa saja berkait ketika seseorang memuisikan kata susuk, maka susuk dan puisi berkait,

seperti pada salah satu judul puisi dari kumpulan puisi Iffa Aini Hamd yang dipublikasikan puisi dan kata bijak kali ini berjudul susuk penunduk, puisi yang di tulis oleh seorang sahabat dari Malaysia bernama Iffa Aini Hamd.

Dan berikut ini adalah daftar judul masing masing judul puisinya di terbitkan puisibijak.com antara lain:

  1. Puisi terindah
  2. Puisi susuk penunduk
  3. Puisi taut
  4. Puisi azimat
  5. Puisi kelu

Lima judul puisi Iffa Aini Hamd yang berkisah tentang berbagai hal, salah satunya berjudul susuk penunduk.


Kumpulan Puisi Iffa Aini Hamd

Bagaimana cerita puisi serta makna puisi di balik rangkaian bait bait kelima puisi dari Iffa Aini Hamd tersebut.

Untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja satu persatu, dimulai dari puisi terindah, berikut ini


PUISI TERINDAH
IFFA AINI HAMD

saban hari kubuka hadiah ini
kedua kelopak mata pada dini hari
menatap wajah-wajah yang disayangi
memaknai terindah anugerah Ilahi

melangkah beriring terbang burung
dalam cerah tiada mendung
membiru indah langit adalah lembayung
tempat harapan dijunjung

desir angin menyusup hela
udara kempas kempis didada
lentukan dahan pada pohon di sana
membangkitkan semangat di jiwa

awan putih menghirup sedih
pada insan yang merintih
biar gerimis jadi hujan melebat
turut merasa sedih yang menghambat

rebah mentari bangkit rembulan
sama terangi hati yang rawan
pungguk memujuk berdoalah insan
biar damai dalam dakapan

Sagil 18.9.2017


PUISI SUSUK PENUNDUK
IFFA AINI HAMD

aku yang menjalar itu
memanjat rambutmu harumnya semu
sisip berlian berpilis di pelipis
membungkas serakah hembusan iblis

aku yang merayap itu
menyusuri lubuk hati bersepuh debu
lingkar hitam abu mencari tuju
memasung jiwa dari kerling mataku

aku yang menari itu
memukau mata suci jadi bulan biru
menggugah malam melaung seru
desir mentera menyandera kalbu

aku yang mencengkam itu
melampias sebuas-buas nafsu
menumbuh akur hati gewawan
menjerat celaru jiwa tak berTuhan

30.7.2017
Sagil


PUISI TAUT
IFFA AINI HAMD.

perempuan itu mencintainya dengan hati yang remuk
lelaki itu memeluknya dengan tulang merapuh
perempuan itu menyentuhnya dengan tangan berparut
lelaki itu mengucupnya dengan bibir bercalar
mereka saling membisik rasa bertaut percaya
tak tertinggal apa kurang adanya
lalu menghela badai bersama-sama

8.8.2017
Sagil


PUISI AZIMAT
Iffa Aini Hamd

genggam jemari kecilmu erat ke bahu
naik pundak ayah duhai puteriku
langit lazuardi terlalu tinggi buatmu
ayah dekatkan seribu jengkal ke hujung gapaimu
di situ adanya rahsia mimpi-mimpimu
ada kejora seindah sinar matamu

letakkan kaki kecilmu atas kaki ayahmu
kita meluncur laju atas firus laut
lihat apa yang datang berlumba mengejarmu
apa terpandang indah usah mudah kau terpaut
ada sengsara menunggu masa merenjat percayamu
sepertimana tari obor-obor menyergap lewamu

atas ribaan ayah terjuntai kakimu
labuhkan pandangan maknai apa bawah telapakmu
andai ayah pergi dulu dijemput Tuhan
sebelum sempat melihat kau kepakkan sayap harapan
ayah tetap hidup ikut terbang menyusup awan
selama pesan ayah kau jadikan azimat di ingatan

dengarkan suara ayah melunak peribadimu
hingga sampai waktu suara ini persis hembusan bayu di hatimu
jangan pernah tertawan untuk berputus asa
jangan pernah berserah selain dariNya
kerana hidup dan matimu takkan sia-sia
selama ada Tuhan teguh dalam jiwa

16.9.2017
Sagil


PUISI KELU
IFFA AINI HAMD

(Potret wajah)

tangisan hiba kian mengendur
masih cewang pada rasa yang melimbur
melimbah cemuh tohor dicebur
bersudah sesal di dada memangkur
berdiam menung melayut di punggur

wajah bisai berkalih dipupur
lancung kata menukik luhur
bersayak harapan semusim umur
berkira ketemu janji di sumur
patah jiwa dimamahkan empulur

mencoang-coang di tepian pancur
ralit melanting hasrat yang lebur
membilai kasih yang rabit lecur
gelocak hampa teriak tak dihambur
berkelikir tutur pada resah tak terbentur

12.9.2017
Sagil


Bagaimana kelima puisinya, menarik atau bagaimana, pembaca yang menilainya yang pasti ini tak punya susuk penunduk sehingga anda sampai disini, anda sendiri yang datang lalu membuka dan membaca salah satu puisi di atas susuk penunduk, hehehe...


Demikianlah puisi susuk penunduk, beserta keempat judul puisi yang lain, Simak/baca juga puisi Iffa Aini Hamd di halaman lain blog ini, semoga puisi susuk ditasa dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa dijudul puisi yang lain. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update.