Skip to main content

Puisi Lelaki Penggugat Sepi

Puisi Lelaki Penggugat Sepi

Puisi lelaki penggugat sepi. Lelaki biasa juga di sebut pria, pria adalah sebutan yg dipergunakan kepada spesies insan berjenis kᥱlʌmіn jantan.

Kata pria adalah istilah yang dipergunakan untuk menggʌmbarkan laki-laki dewʌsa, dan biasanya laki-laki yang sudah menikah biasa dipanggil menggunakan dengan panggilan ayah.

Sedangkan pengertian sepi adalah suasana yang sunyi atau lenggang, tanpa suara-suara, biasa juga di sebut hening. Begitulah kira kita pengertian lelaki dan kata sepi.

Lelaki penggungat sepi adalah judul salah satu dari dua puisi Esai karya Fredy, yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak.

Dan berikut ini adalah daftar masing masing judul kedua puisi tersebut, diantaranya.

  • Puisi lampiran kedua, doa terjepit
  • Puisi lelaki penggugat sepi.

Kedua puisi yang dtulis oleh Fredy ini adalah puisi dalam bentuk Puisi esai.


Dua Puisi Esai Karya Fredy

Bagaimana cerita puisi dan makna dari kedua puisi Esai yang dipublikasikan puisi dan kata bijak tersebut.

Jawaban tentu ada pada bait bait puisinya, Silahkan disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI LELAKI PENGGUGAT SEPI

Dan ia pun teriak histeris!
Kulihat sepasang matanya bengis
Membawa nyala api di dadanya
Membakar apa saja yang disentuhnya

Sepertinya ia mulai tak percaya
Sepi yang telah dianggapnya adalah nyanyian cinta dan nyanyian rindu
Tak lebih dari deretan topeng berwajah pʌlsu
Berceloteh segala rayu dan iman tabu

Dan kudengar jelas ia pun memaki
Keseribu kali ini
Anjing! menggonggonglah kau malam ini, sebelum kutikʌm bᥱlati
Dan kuresapi amis darahmu, kucongkel keluar jantungmu yang berdebu!
Anjing! terkaparlah kau dengan julur lidah kebanggaanmu

Di atas kubur, ia kembali tancapkan belati yang berbekas anyir darah
Lalu menggores di atas gundukannya
Sepi, mulai detik ini kau telah mati
Ia dan kekasihnya pun menyerapahi layu gugur melati
Pergilah dikau dengan yang kau yakini
Biar aku dengan kekasihku kan tetap memahat hari

Lalu kutanya mengapa semua harus terjadi
Lelaki itu pun berujar dalam sekali
"Apa salah, aku mencintai seorang pelacʋr dengan Aɪds dalam darahnya ?!!"
Lalu ia pun pergi
Meninggalkan aku dengan sepi, seorang diri.

Fredi FA
Jakarta, 140217


PUISI LAMPIRAN KEDUA, DOA TERJEPIT

Lembar pertama seperti biasa
Berisi rona wajah yang sedang bᥱrcinta
Menyeret mimpi kealam surga
Merangkul harap dalam dada

Kemudian berpasang pencinta itu setʋbuh jiwa dan raga
Membaur mencoba lebur
Namun sejak itu pula sajak bunga mulai gugur
Diterpa musim, dihardik gelegar guntur
Satu-satu mulai menjadi pelacʋr
Pada benci, pada caci, pada rasa yang begitu ngilu tertusuk bᥱlati
Darah dan airmata bercampur api

Lantas lampiran kedua terselip dan terjepit
Do'a yang kemarin tersangkut di langit
Menggantung di sana
Bergemuruh bersama sabung halilintar
Bergumul dengan mendung dan merubah prasangka

Benarkah derasnya kan mengiris dan menjadi pucat pasi kebiruan wajah dan b!bir pᥱncinta yang tak henti menengadah
Tari dan nyanyi yang sempat riuh pun menjelma decak genang
Dari balik jendela kamarnya, seraut itu mengenang
Yang telah hilang
Lalu lirihnya bermunajat di dalam perih ..

Fredi FA
Jakarta, 130217


Demikianlah puisi lelaki pengungat sepi. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga puisinya di atas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.