Skip to main content

Kumpulan Puisi Kritik Sosial Politik | Melawan Demokrasi Pesanan

Kumpulan Puisi  Kritik Sosial Politik | Melawan Demokrasi Pesanan

Puisi dan kata bijak. Kumpulan Puisi Kritik Sosial Politik | Melawan Demokrasi Pesanan .Puisi bertema demokrasi atau artikel puisi tentang sindiran pemerintah yang dipublikasikan puisi dan kata bijak adalah kumpulan puisi kritik sosial politik.

Sebagaimana pengertian melawan adalah suatu sikap yang menantang atau bersaing menghadapi sesuatu hal, dan arti melawan biasa juga diartikan mencegah atau menghilangkan sesuatu yang tak baik menurut keinginan.

Dan pengertian Demokrasi adalah bentuk suatu pemerintahan dimana semua warga negaranya memiliki hak yang sama/setara dalam pengambilan keputusan yg dapat mengubah hidup mereka (rakyat).

Puisi melawan demokrasi pesanan adalah kombinasi judul dari tiga puisi kritik sosial politik yang diterbitkan puisi dan kata bijak.

Adapun masing masing judul kumpulan puisi kritik sosial politik antara lain.

  1. Puisi melawan tanpa melukai
  2. Puisi pluralisme adalah lelucon
  3. Puisi demokrasi pesanan

Salah satu penggalan baitnya. "Ketika kami memenangkan pemilu Mereka pasti mengkudeta ketika kami kalah maka demokrasi akan berjalan mulus dan lancar".


Kumpulan Puisi Kritik Sosial Politik

Bagaimana kata kata kritikan untuk pemerintah dalam kumpulan puisi kritik sosial politik yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya disimak saja berikut ini puisi kritik sosial politi.


PUISI DEMOKRASI PESANAN
Ismail Lubis

Ketika kami memenangkan pemilu
Mereka pasti mengkudeta
Coba lihat turki dan mesir
Ketika kami kalah

Maka demokrasi akan berjalan mulus dan lancar
ketika anwar ibrahim di tahan
Amerika terbahak - bahak
Karena orang kita tak berdaya

Menurutku lebih baik kita kembali pada sistem primitif saja
Siapa yang kuat dia berkuasa
Kalau kami menang alhmdulillah
Kalaupun kalah tetap alhamdulillah karena syahid dan surga siap menyambut

Sidoarjo 16 Juli 2016


PUISI MELAWAN TANPA MELUKAI
Ismail Lubis

Mereka menyerang pemikiran kita
Ketika kita adalah mayoritas
Memberi rʌcun pada hati dan pikiran kita
Rʌcun itu bernama pluralisme, sekulerisme, nasionalisme, konsumarisme, sᥱks bebas dan lain sebagainya

Tanggal memberi label “modern”
Maka kita menganggap semua itu bukan racun
Karena memang nikmat dalam konteks duniawi
Namun kelak kita akan sadar bahwa itu semua adalah racun
Yang akan mencelakakan kita dan seluruh umat manusia
Kedalam nista bernama neraka

Karenanya kita wajib melawannya dengan pemikiran
Yang dibimbing oleh qur’an dan hadist
Karena tak satupun mampu membantah kesempurnaannya
Jika kita minoritas maka penguasa akan membʌntai dengan sʌdis

Lihatlah rohingnya dan uighur
Lalu lupakah anda pada granada?

Tapi tenanglah
Karena haq takkan pernah kalah dari kebathilan
Ksarena Allah adalah sebaik - baik pembela pengadil dan pelindung

Sidoarjo 17 Juli 2016


PUISI PLURALISME ADALAH LELUCON
Ismail Lubis

Ketika semua agama dianggap baik
Kami sepakat dan sepaham
Ketika dikatakan agama tak pernah mengajarkan kekᥱrasan
Sekali lagi kami sepakat dan sepaham

Kami keluar dari barisan ketika agama dianggap semua benar
Melahirkan relativitas kebenaran
Konsekuensi dari relativitas itu adalah muncul banyak tuhan
Bukankah Tuhan itu satu??

Saling menhormati bukan berarti sama rata
Apalagi soal keyakinan
Konyol kan pluralisme itu??
Salahkan aku jika menyimpulkan bahwa pluralisme itu lelucon

Sioarjo 16 Juli 2016


Demikianlah Kumpulan Puisi Kritik Sosial Politik | Melawan Demokrasi Pesanan . Baca juga puisi kritikan dan puisi sarkasme karya Ismail Lubis yang lainnya di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi sarkasme atau suara anak negeri. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.