Skip to main content

Puisi Cita Dan Angan Anak Jalanan

Puisi Cita Dan Angan Anak Jalanan
Puisi dan kata bijak. Puisi cita dan angan anak jalanan. Pengertian cita berdasarkan kamus bahasa inndonesia, cita artinya cipta, cita cita, cinta perasaan hati. Sedangkan angan adalah niat pikiran atau ingatan, angan biasa juga diartikan khayalan. dan lain sebagainya.  Dan anak jalan adalah anak-anak yang biasa menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melakukan suatu kegiatan hidup dan kehidupan sehari-hari di jalanan, baik untuk mencari nafkah atau pun hanya untuk berkeliaran di jalan dan tempat-tempat umum lainnya.
Puisi cita dan angan anak jalanan

Dan berkaitan dengan kata tentang cita dan angan anak jalanan, kata ini adalah tema puisi atau judul halaman  dari kombinasi dua judul puisi, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi Cita dan angan
  2. Sajak anak jalanan
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. "Kepulan asap polusi menemani tangan renta Mengais limbah demi sesuap nasi Karung menggantung di punggung Tiada hiraukan bau sampah yang nista doa yang tulus dipanjatkan". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja kelanjutannya dibawah ini

Puisi Cita Dan Angan
Dono Pratomo

Cita-cita adalah peta jalan yang menggʌmbar
Melukiskan rute tempuh menuju tempat tujuan
Angan-angan adalah kedipan impian tak nyata
Melukiskan bersitan pungguk rindukan bulan

Cita-cita adalah lampu terang yang menyinari
Menerangi gelapnya batas jalan maju ke depan
Angan-angan adalah dian yang menyala suram
Memendarkan cahaya mungil di hutan kembara

Cita-cita adalah ombak yang terus menggelora
Mengaumkan semangat di samudra hidup luas
Angan-angan adalah riak gemericik di muka air
Mengusik gelombang kecil di aliran air tenang

Cita-cita adalah doa yang tulus dipanjatkan
Memohon keberkahan hidup pada Yang Kuasa
Angan-angan adalah ungkapan mau dan ingin
Memaparkan kemudahan tanpa pengorbanan

Banyak batu dan pasir bermutu tapi berserakan
Hanya sedikit yang mau disusun dalam dinding
Untuk kokoh tegak berdiri menggerakkan cita
Untuk tidak berpangku tangan memimpi angan


Sajak Anak Jalanan
Karya: Satria Panji Elfalah

Hitam aspal di ujung jalan raharja ..
Temaram lampu tertunduk memuja ..
Pada setiap lalu lalangnya kendaraan bak raja ..
Bergantung semenjak fajar hingga senja ..

Mengalun teriakan klakson memekakkan telinga ..
Meredam keluh kesah dalam mulut yang menganga ..
Tentang hutang yang terus menerus berbunga ..
Tentang sesumbar kewibawaan bak Raja Singa ..

Kepulan asap polusi menemani tangan renta ..
Mengais limbah demi sesuap nasi untuk yang dicinta ..
Karung menggantung di punggung yang buta ..
Tiada hiraukan bau sampah yang nista ..

Dawai dipetik, nyanyian timbul tenggelam ..
Di kala lampu merah dekat alun-alun kota tiap malam ..
Musisi jalanan beraksi demi pempek kapal selam ..
Demi anaknya yang merengek sejak kemarin malam ..

Pak Polisi tiada lelah mengatur angkot yang nakal ..
Berhenti sesuka hati seolah tiada berakal ..
Macetlah jalanan semrawut bak rambut ikal ..
Bergeming tak bergerak, mematung bak dicekal ..

Jalanan, sejauh aspal legam membentang jauh ..
Menyimpan cerita tentang insan yang angkat sauh ..
Sejak pagi hingga senja di pelupuk mata penuh keluh ..
Sejak cuit burung merdu hingga orkes jangkrik meluruh ..


Demikianlah puisi cita dan angan anak jalanan. Baca juga aneka puisi yang lain. yang kami sajikan di blog ini Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.