Skip to main content

Puisi Syukur | Puisi Mutiara Ikhlas Waktu tercipta

Puisi Syukur | Puisi Mutiara Ikhlas Waktu tercipta
Puisi Syukur | Puisi Mutiara Ikhlas Waktu tercipta. Pengertian Syukur adalah pengakuan terhadap nikmat yg sudah diberikan Allah kepada kita yg dibuktikan dengan ketundukan kepadaNya. Jadi syukur artinya mempergunakan nikmat Allah berdasarkan kehendak Allah sebagai pemberi nikmatnya kepada kita.

Sikap syukur merupakan fondasi seorang mengikrarkan keislaman, sebagai muslim, dan selangkah menuju seorang mukmin yg sejati. Syukur artinya menggunakan nikmat Allah secara fungsional serta proposional.

Syukur adalah penampakkan nikmat Allah yg dikaruniakan padan kita baik dengan cara menyebut nikmat tersebut, maupun dengan cara mempergunakannya dijalan yg dikehendaki-Nya atau dengan istilah lain syukur ialah menyatakan kegembiraan karena menerima nikmat dari Allah swt.

Syukur ikhlas waktu tercipta, judul ini hanya kombinasi dari beberapa puisi di kesempatan ini, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.
  • Puisi langkah tercipta
  • Puisi mutiara ikhlas
  • Puisi syukur
  • Puisi menyusuri waktu
Salah satu penggalan bait dari keempat puisi tersebut. "Helai demi helai rambut, berujung batas kaki tak hirau penat, Mengawal jadi saksi akan sujudku padanya, Sembahku dalam penghambaan menuju cintanya". Selengkapnya dari bait ini.disimak saja puisinya dibawah ini.

PUISI SYUKUR
‎Thy Seftiana Assiqin‎

Langkah demi langkah berlalu sudah
Seiring tetesan peluh nan membasuh
Dalam menelusuri samudra nikmat tak terbatas
Kulalui liku hidup walau tak terbalas

Ilahi...Kadang masih ada harap dan pinta hamba
Dengan apa kumembalas cinta yang ada
Sejuta langkah si hina papa
Tak mungkin membayar kasihmu wahai penguasa

Semoga helai demi helai rambut
berujung batas kaki tak hirau penat
Mengawal jadi saksi akan sujudku padanya
Sembahku dalam penghambaan menuju cintanya

Langkahku takkan mampu membeli syurga
Tapi syukurku semoga mengundang rahmat-Nya


Puisi Langkah Tercipta
‎Thy Seftiana Assiqin‎

Semalam aku kelukaan
Kecewa kehampaan
Mencalar ketabahan
Mimpi yang sering kuharapkan
Menjadi kenyataan
Namun tak kesampaian

Allah ingin kuhentikan
Langkah ini
Bagaikan tak sanggup untuk kubertahan
Semangat tenggelam
Lemah daya
Haruskah aku menahan
Namun jiwaku membisik
Inilah dugaan


PUISI MUTIARA IKHLAS
‎Thy Seftiana Assiqin‎

Ada langkah dengan derap yang pasti
Rona bahagia dalam menyusuri hari
Tiada terbersit balasan imbalan diri
Yang hadir keinginan yang tak bertepi

Selagi nafas di tenggorokkan
Tak ayal,semua ingin terkerjakan
Ada harap rindu akan ridho yang didapatkan
Dari penguasa Alam yang maha menyaksikan

Andai berbuat terbuai pujian semata
Andai melangkah rindukan upah dunia
Andai tepukan pembasuh bahagia
Andai semua karena manusia

Robbi...
Jangan biarkan semua andai hadir
Ada kilau telaga nan bermandikan cahaya
Ada damba dan harap engkau bahagia
Jangan biarkan rona ikhlas berubah makna
Beriring rindu yang didamba
Semoga berbuat hanya robb semata
Aamiin


PUISI MENYUSURI WAKTU
‎Thy Seftiana Assiqin‎

Aku...berdiri tegak dalam diam
Aku...bertanya dan tak ada jawaban
Aku...Menghela nafas dalam-dalam
Dan...Kukuak dengan segala kemampuan

Perlahan ku melangkah
Kubertanya dalam nafas lelah
Kucari jawaban dalam gundah
Tapi...Aku tak mau kalah

Lembaran perjalanan yang kulalui
Seakan tiada memberi arti
Aku ingin menerangi bumi
Tapi hanya sudut kecil yang tersinari

Oh...Begitu kecilnya hamba
Walau kuberlari sekuat tenaga
Tapi seakan tak bermakna
Aku terkulai tak berdaya

Kemana aku harus berlari
Kemana aku harus sembunyi
Aku menangis dan merenung sendiri
Bagaimana memerangi nafsu yang semakin tak bertepi


Demikianlah Puisi Syukur | Puisi Mutiara Ikhlas Waktu tercipta. Baca puisi yang lain yang ada di blog ini, Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.