Skip to main content

Puisi Rumah B0rdir Berlukis Timbangan

Puisi Rumah B0rdir Berlukis Timbangan
Puisi rumah b0rdir berlukis timbangan.  Dengan judul ini apa yang terlintas di benak anda, Jika kita memisah dan mengartika kosakatanya, Rumah adalah istana, dan gʌmbar timbangan adalah biasanya adalah simbol keadilan jika gʌmbar timbangan tersebut dipengan disebelah kiri.ini adalah logo keadilan, sebab logo koperasi pun bergʌmbar timbangan.

Tetapi di dalam bait-bait puisinya menceritakan keadilan jadi maksud rumah b0rdil bergʌmbar timbangan disini adalah keadilan, seperti kita ketahui bahwa keadilan di negeri kita ini, masih ada yang merasa belum mendapakan keadilan, mungkin dari inpirasi ini, penulis menulis puisi kritik sosilanya.

Sebagaiman diketahui timbangan adalah Arti lambang hukum yang artinya, Timbangan pada tangan kiri diartikan sebagai keadilan untuk semua serta kedudukan yg sama didepan hukum, Pedang pada tangan kanan berarti kekuatan untuk menegakkan keadilan itu, Mata Dewi Themis pun didesain tertutup. hal ini mempunyai arti agar dalam menegakkan keadilan itu tanpa lirik- lirik, tanpa menengok kanan- kiri, menegakkan keadilan secara jernih dan adil.

Begitulah sekilas tentang gʌmbar timbangan, Satu dari du puisi di kesempatan ini, berkaitan dengan gʌmbar tersebut adapun masing masing judul puisinya.
  1. Puisi rumah b0rdir bergʌmbar timbangan
  2. Puisi jauh
Kedua puisinya menceritakan tentang keadaan di negeri ini. salah satu penggalan baitnya. "Sekumpulan malaikat mencoba bergerak, diantara iblis-iblis yang menghadang gerak, suara serak parau tak lebih mengigau, panas menj!lat anyir keringat tak jua dianggap, hanya berlukis rindu pada keadilan yang seakan membisu."  Selengkapnya dari bait ini, di simak saja puisinya berikut ini.

PUISI RUMAH B0RDIR BERLUKIS TIMBANGAN
Must Thegoeh Therealkidrock

Hukum-hukum menjual diri
Pelʌcuran keadilan di rumah b0rdir bergʌmbar timbangan

Sungguh-sungguh ironi
Katanya negeri gemah ripah loh jinawi
Rakyat merangkak menjilat kaki penguasa
Mencari terang dari hukum yang tak lagi seimbang

Benalu-benalu menghisap teduhnya adil
Parasit hinggap dari batang ke batang
Ibu pertiwi menanggis
Ladang kejujuran dijarah habis-habisan

Keadilan membisu
Langkah goyah sesekali rebah
Hukum negeri ini
Tergadai murah oleh rupiah

Diseberang ada yang menantang
Pawai tabuh genderang kebenaran
Sekumpulan malaikat mencoba bergerak
Diantara iblis-iblis yang menghadang gerak
Suara serak parau tak lebih mengigau
Panas menjilat anyir keringat tak jua dianggap
Darah tak lagi merah
Asa kembang kempis sendirian
Ada nyali siap mati ditaruhkan

Inilah negeriku
Negeri suap-suap
Negeri sogok-sogok
Negeri menjual hukum di rumah b0rdir bergʌmbar timbangan

Salam keadilan


PUISI JAUH

setʋbʋh tanpa sejiwa
apakah ini cinta
langit bertanya dalam diamnya
sedang jarak kronis membedah rasa

Tuhan seperti memaksa
takdir yang menikam dada
sedang sesak masih membekap
ruang hampa bisu pada tuli dan buta
pujapuji di khidmadkan cacimaki

seberapa dekatkah
bila logika anak manusia
terus menjadi pedang yang meradang
menebas leherleher tanpa sedikitpun merasa berdosa
atau memang demikianlah cinta
bagi jejerjejer pelupa
pada pucat pasinya

sedang jauh asa dalam genggam
kuaskuas merobekrobek kanvasnya
sebelum kita melukisnya
atau sesudah lelap kita nikmati
tubuh bʋgil yang terlukis indah
seperti biasa
kita kecup atas nama cinta

ah, sudahlah adinda
masihkah kita kan dapat bᥱrcinta
sedang rʌnjang menyepi di sudut sana
ini salah kita
salah aku
salah kamu
yang tak hentinya masih merindu

BKA
Batavia, 1 Juni 2016


Demikianlah Rumah b0rdir bergʌmbar timbangan. Baca juga puisi puisi yang atau rangkain kata bijak yang ada id blog ini, Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label suara anak negeri. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.