Skip to main content

Puisi Rembulan Menangis

Puisi Rembulan Menangis

Puisi rembulan menangis. Rembulan merupakan benda malam yang bersinar, memancarkan keindahn, karena keindahannya, terkadang rembulan di jadi kata kiasan dalam sesuatu hal, terkadang juga rembulan dijadikan inisial tertentu bahkan nama orang pun ada yang bernama rembulan.

Rembulan menangis judul puisi dari dua puisi menangis yang diterbitkan blog puisi dan kata bijak dikesempatan ini.

Menangis itu tak selamanya karena sedih terkadang sesorang menagis karena terharu, menangis karena bahagia, bahkan ada yang menangis karena kasmaran 😄

Adapun masing masing judul puisi tentang menangis antara lain.

  • Puisi rembulan menangis
  • Puisi langit menangis

Salah satu penggalan bait dari dua puisi teman menangis. "Luka yang kamu torehkan begitu mendalam,Padamu rembulan malam, aku selalu dalam pelukanmu,Akan aku sambut mentari lain untuk menemani hatiku yang sunyi". Selengkapnya dair bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI REMBULAN MENANGIS
By.DewyRose.

Malam, masih dalam kesendirian
Kesunyian teman setia sepanjang waktu
Saat dirimu pergi meninggalkanku kini
Entah untuk berapa lama, pilu...

Rembulan menangis, memandangiku
Sayu, perih dalam kepiluan, yang menyayat kalbu
Luka yang kamu torehkan begitu mendalam
Hingga tetes airmata darah tak bisa menghapus semua

Berapa kali kamu siram aku dengan secawan racunmu
Berapa kali kamu sayat aku dengan sembilu
Tutur sapamu bagaikan api yang membakar hati
Hingga meleburkan seluruh kerinduanmu padaku

Padamu rembulan malam, aku selalu dalam pelukanmu
Menangis tersedu, bercerita tentang kamu
Hingga rembulan pun menangis tak tahan deritaku
Rinai airmatanya menyejukan hatiku

Kini, pagi menjelang aku kembali
Berharap mentari dapat menghangatkan diri
Memuaikan hatiku yang membeku karena luka merindukanmu
Akan aku sambut mentari lain untuk menemani hatiku yang sunyi

Bkz, 17.04.16
03:38


PUISI LANGIT MENANGIS
By. DewyRose.

Gemuruh menjelang senja pada cakrawala
Hitam pekat merubah warna
Ketika mega biru berarak menjadi kelam
Dan ...
Mendung kini memayungi senjaku

Tak dapat kuhapus semua rasa
Tentang kerinduan yang telah tersemai
Pada hati yang dahulu membeku
Kini perlahan mencair

Namun ...
Mengapa warna pelangi tak seindah kemarin
Saat pertama kita lalui semua waktu
Seakan tak ingin sedetik pun berpisah
Warnai asmara yang merah membara

Jika memang kerinduan ini telah padam
Karena mendung yang kau beri
Biarlah kumelangkah pergi
Mencari cinta yang lain
Dan ...
Senja ini langit pun menangis
Kembali

DR.Bkz, 09.04.17  16:25


Demikianlah Puisi rembulan menangis. dari Dewi rose. Baca puisi-puisi cinta karyanya yang ada di blog ini. Semoga puisi menangis di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya  Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.