Skip to main content

Kumpulan Puisi Tentang Perempuan, Melayu, Senja, Di Ladang

Kumpulan Puisi Tentang Perempuan, Melayu, Senja, Di Ladang

Puisi dan kata bijak - Daftar judul puisi dalam kumpulan puisi tentang perempuan, antara lain:

Kumpulan puisi tentang perempuan, Melayu, senja, di ladang adalah gabungan dari tiga judul puisi tema perempuan menceritakan kisah kehidupan dalam bentuk puisi sederhana tapi memiliki makna yang mendalam

Kumpulan puisi bertemakan tentang perempuan ini menggambarkan perempuan sebagai simbol kelembutan, perjuangan, juga mengungkapkan perasaan wanita, dan karakter perempuan secara umum.

Dalam kumpulan puisi dengan tema perempuan diterbitkan puisibijak.com ini, kata Melayu digunakan untuk mengagumi tradisi perempuan Melayu dan kata senja adalah waktu yang indah dan puitis menggambarkan suasana dan perasaan cinta, sedangkan kata di ladang adalah metafora kehidupan untuk cerita puisi menggambarkan perasaan seseorang perempuan

Jadi keseluruhan puisi tentang perempuan menggambarkan pengalaman, keindahan, atau perjuangan perempuan Melayu di tengah suasana senja yang puitis di ladang

Kumpulan puisi bertema tentang perempuan

Bagaimana kata kata puitis untuk perempuan dalam kumpulan puisi tentang perempuan hebat dan kisah wanita dalam bait puisi indah dan mendalam, selengkapnya disimak saja dibawa ini

PUISI PEREMPUAN MELAYU ITU
Bulan Ryandhani

Kutemukan tubuh ringkihnya penuh luka
Di antara semak-semak aksara
Di lebatnya rimba maya

Di mata puisinya
Tergenang telaga air mata
Memancar deras tiada purna

Diksi-diksinya menyayat sukma
Lahir dari rahim penuh luka
Besar dengan tetesan air mata

Duhai perempuan Melayu
Padamu, jiwaku tertuju
Ijinkan aku mendekap erat kehampaanmu

Kdr, 27/03/2016


PUISI PEREMPUAN DI LADANG JAGUNG
Oleh: Kiara vi

seperti doa
membaca sekali lagi
teruntuk langit
belahan jiwa pulang lebih pagi
membiarkan si kecil di rumah sendirian

jatuh cukup ranum
lebih hitam, tepatnya!
antara abu tua yang padat
dikĘŚwini hujan
juga kenangan tak padam-padam

saat tepat ia menguning kelak
harapan itu,
jangan lagi kau tanam perih
biar hujan sekali lagi datang
dan bekerja seperti mau-Nya
memanen cinta, untuk nyawa

sebab itu ladang
tualang dalam bilang besar menua
setelah ia pergi,
dan tak banyak peninggalan
kecuali harap yang terus ditanam
: pada ladang jagung milikmu.


KEPADA PEREMPUAN SENJA
Oleh: Muklis Puna

Potongan cahaya siang memantik api pada karcis terusan
Saat siulan perdana membusur di bibir mungilku
Aku sudah menyulam cita untukmu, wahai perempuan setengah dewa
Ia kupapah dari terik menyengat,
ku kulum dari rinai mendera

Kusemai bunga rampai dalam vas kertas warna pelangi
Jika pagi menyapa, kusiram dengan doa kerinduan
Kini merekah di pucuk kasih
Senyum mu menempel dalam anganku
Siulan cita- cita seolah tak ada jengkal untuk kugapai

Wahai perempuan senja....
Kupikul bunga rampai dalam keranjang harapan
Kutawarkan pada taman taman bacaan di negeri ini
Lewat irama gambus mengalun, mereka menyiram dengan akki kedaluarsa

Wahai perempuan senja..
Keraguan melingkar di pinggang,
aku tak mampu melangkah
Cita telah menagih harapan, sebagai pengabdian tak berbatas
Awan jingga memnatulkan ikrar pada bumi memikul waktu

Karcis terusan menuju rumah suci telah digerus percikan sinar
Seandainya Mekkah dalam ribuan meter
Punggungku masih sanggup membopong Mu bertandang ke rumah -Nya
Biar kaki dihadang bongkah kerikil bukan penghadang dalam melangkah
Biar kerontang menghadang jalan, masih ada peluh pelepas dahaga
Jika laut memutus jarak, kan ku kulum wujudmu melewati arus

Wahai perempuan di ujung senja
Maafkan belahan jiwamu
Ia tak sanggup menunai janji
Jangan usut tetesan susu yang kutelan
Jangan tagih upah ragamu mengulumku sembilan purnama

Wahai perempuan setengah dewa
Walupun karcis terusan menuju Mekah ,tlah pudar dikunyah malam
Di jantung matahari akan kuukir harapanmu
Biarlah dalam sujud-sujud malamku
Kau kuantar menuju rumah suci

Bunga rampaiku bersujud layu dilututmu
Pucuknya tak mampu menembus angan Mu

Demikianlah puisi tentang perempuan baca juga puisi puisi yang lain tentunya di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.