Skip to main content

PUISI RATAPAN IBLIS

PUISI RATAPAN IBLIS
Puisi ratapan iblis. Dikisahkan pada sebuah Hadits, dulu pada zaman Nabi Musa, Iblis pernah datang menemui Nabi Musa buat meminta bantuan. Iblis menyampaikan bahwa sebenarnya dia takut masuk ke dalam Neraka dikarenakan dia mengerti benar bagaimana keadaan di dalam Neraka.

tetapi, dikarenakan disaat Nabi Adam diciptakan, lalu Allah menyuruh para malaikat sujud pada Nabi Adam (termasuk Iblis yg saat itu berada di kalangan malaikat), ternyata hanya Iblis yg tidak mau sujud dikarenakan ego-nya yg terlalu tinggi. Iblis tak melihat ‘siapa’ yang memerintahnya.

Malah Iblis berkata bahwa derajat dirinya itu lebih tinggi dari pada Nabi Adam sebab Nabi Adam diciptakan dari tanah, sedangkan Iblis diciptakan dari api. Allah marah serta mengutuk Iblis dan anak turunnya untuk masuk ke dalam Neraka pada hari kiamat nanti. tetapi Allah memberi umur yg panjang pada Iblis sampai hari kiamat nanti. itulah kenapa oblis suka mengg0da manusia agar ada temannya di neraka nanti.

Berkaitan dengan kata iblis, di bawah ini puisi berjudul ratapan iblis bagaimana puisinya silahkan disimak saja berikut ini.

PUISI RATAPAN IBLIS

di langit, kesendirian membelenggu keseharian
langkah gontai tanpa arah
menelusuri relung-relung di surga
tanpa siapapun yang bisa disapa

makhluk pertama bernama iblis :
kepatuhanku diatas malaikat sesudahku
aku bersujud siang malam
tanpa minum dan makan
jutaan tahun seterusnya
aku masih tetap begitu

hingga adam tercipta
hingga aku dipaksa bersujud dihadapanya
makhluk paling sempurna di semesta

yang lain bersujud
israfil memujinya tanpa henti
mikail bersujud memberinya rahmat
bahkan izrail menangisi

kecuali aku dengan nanar mata bagai api
aku tegar berdiri
buat apa aku bersujud pada raga hina itu

aku dilaknat
aku dilontarkan ke dalam palung neraka
dijadikan penghuni abadinya
hingga israfil meniup senandung kematian
yang membuat gunung bertebaran

aku bersumpah
suatu saat kujadikan anak cucu adam
teman paling setia di neraka
kusuapi mereka dengan perak yang meleleh
kusajikan kalajengsing serta belatung dihadapanya
lalu kuajak mereka mandi bersama di atas kuali
yang berisi magma pijar saga merah
kuelus wajah mereka dengan gada raksasa
ku belai punggung mereka dengan besi panas
hingga mereka bosan dengan kepedihan
aku akan terus melayani mereka
semakin mereka berteriak ampun padaMu
semakin aku sayang pada mereka
maka kukeluarkan lidah mereka dari tempatnya
agar tak ada lagi suara

tahukah kau wahai anak cucu adam
aku dihukum langit
bukan lantaran tak mau sujud padamu

tapi aku sadar adam bukan penciptaku
karena hanya pada penciptaku aku bersujud
karena kepatuhanku diatas kepatuhanmu
-------

Demikianlah puisi ratapan ibis. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.