Skip to main content

Puisi Untuk Saudara-Saudaraku

Puisi Untuk Saudara-Saudaraku
Puisi Untuk Saudara-saudaraku. Pengertian Saudara adalah kerabat keluarga laki-laki maupun perempuan yang lebih muda ataupun lebih tua. Hubungan ini mencakup yang berstatus anak kandung dari orang tua maupun sepupu dan anak angkat.

Berkaitan dengan kata saudara dibawah ini puisi bertema saudara, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi untuk saudara saudaraku
  2. Puisi puisi tukang becak
  3. Puisi untukmu saudaraku
Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi tersebut. "kalut dan pedih Asap mengabur di udara tanah kelahirannya Isak tangis bayi mungil luput dari pandangan mata tua Tanah-tanah memerah di antara belukar api menyala". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini

Puisi Untuk Saudara-Saudaraku
Karya : Penyair Kecil

Bulan ini saudara-saudaraku kekurangan banyak oksigen bersih
Mereka ketakutan, kalut dan pedih
Asap mengabur di udara tanah kelahirannya
Isak tangis bayi mungil luput dari pandangan mata tua

Tanah-tanah memerah di antara belukar api menyala
Samudra rerumputan berhenti menemani pengembala kecil
Duduk berdiam depan muka kandang-kandang hewan
Samparkan abu-abu sisa keserakahan dan sesekali
mengusap bibir yang kering tak ada hujan

Kiranya rakhmat-Mu turun di bulan ini
Hentikan keserakahan tangan-tangan garang
Biar tak ada sedih dan pedih
Untuk saudara-saudaraku di bumi pertiwi ini

Ladang-ladang mulai gagal panen, hewan ternak mulai mati
Isak tangis bayi mungil tak terus berhenti
Bumi pertiwi ini menangis lagi
Tuhan, jaga saudara-saudara kami.

Tegal, 14 September 2015.


PUISI TUKANG BECAK

Mentari belum terbangun
Bapak sudah semangat berayun
Wajah keriputnya diterpa embun
Gagahnya jika tersenyum

Dari fajar hingga senja
Bapak kayuh becak penuh suka cita
Tanpa mengeluh banyak bicara
Keramahanya tetap terjaga

Demi anak istri
Demi tanggung jawab dari iLLahi
Walau peluh terus memenuhi
Bapak tetap berjuang untuk sepiring nasi

Yaa, Sepiring nasi


PUISI UNTUKMU SAUDARAKU

Kalaulah boleh padi berbulir
Runduklah ia karena isinya
Bermacam musim ia lalui
Tegarlah ia pada tangkainya
Hingga masa memanen tiba
Menguninglah ia di bawah sinaran-Nya

Jikalau pertalian ini
Sebatas nasab mungkinkan terputus
Sebatas kenal mungkinkan terlupa
Sebatas suka mungkinkan terlena
Sebatas …. Sebatas….

Tidak saudaraku
Sungguh pertalian ini tiada berbatas
Mengayam erat antara tulus dan ikhlas
Hingga sampai di ujung sirath
Memetik ridho dalam dekapan-Nya

Adhy Saputra, 190119

Demikianlah Puisi Untuk Saudara-saudaraku baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.