Skip to main content

Puisi Melody Usang Bersajak Rindu

Puisi Melody Usang Bersajak Rindu
Puisi melody usang bersajak rindu. apa artinya melodi. melodi atau disebut juga suara merupakan suksesi linear nada musik yg dianggap menjadi satu kesatuan. dalam arti yg paling harfiah, melodi adalah urutan nada serta jangka waktu nada, sementara, pada arti lain, kata tersebut memasukkan suksesi unsur musik lain seperti warna nada.

Melodi seringkali terdiri dari satu atau lebih frasa musik atau motif, serta biasanya diulang- ulang pada lagu dalam aneka macam bentuk. Melodi juga bisa digambarkan oleh motilitas melodis mereka atau nada atau interval (terutama yg diperbantukan atau terpisah- pisah atau dengan restriksi lebih lanjut), rentang pitch, serta melepaskan ketegangan, kontinuitas dan koherensi, irama, serta bentuk.

Dan pegertian sajak, sajak artinya persamaan bunyi. Persamaan yg ada pada kalimat atau perkataan, pada awal, pada tengah, serta di akhir perkataan. Walaupun sajak bukan sebagai syarat spesifik bagi sesuatu puisi lama, akan tetapi pengaruhnya sangat mengikat pada baentuk dan pilihan kata dalam puisi.

Melody usang bersajak rindu. judul ini hanya kombinasi dari puisi bertema sajak dan melodi, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  • Puisi melody usang bersajak rindu
  • Puisi heart melody
  • Sajak anak nelayan kepada ombak
  • Sajak usang
  • Puisi melody
  • Sajak rindu
Salah satu penggalan baitnya. "Kupetik biola dawai irama Butir demi butir menetes tangis di bibir mata Menemani ritme tembang duka Berderai air mata bahagia tak terlihat bintang bertabur, Kau dekap menyeru hangat hancurkan kabut agar nampak cahaya elok membaur". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI MELODY USANG BERSAJAK RINDU
Oleh: pujangga mistis

Dalam keheningan alam
Di yang tak lagi membiru
Sesepi hati resah mendalam
Memital kasih bertembang rindu

Dalam lantun dayuan melody asmara
Asmara yang raib bersama kegaduhan badai nan lalu
Merengut nafas jiwa perih mendera
Hingga ku kembali hanyut diterpa pilu

Kasih.
Cinta.
Rinduuu.

Teriakan ku serasa membahana...
Menguntai sajak berbait syahdu
Melepas semua beban yeng merana
Menghempas kenangan yang membelenggu

"oh mengapa... engkau yang telah menghianati.
masih jua aku rindui...

Kini.....
Dalam segala kalut nan meradang jiwa
Kupetik biola dawai irama
Butir demi butir menetes tangis di bibir mata
Menemani ritme tembang tembang duka

Detik demi detik semakin ku menangis
Ku iringi dengan isak nafas dan nyanyian kalbu
Hati ini perih semakin ter'iris
Kau yang telah mennyakiti mengapa masih kurindu...

Ouuhh....
Tidak.....
Tidaaaaakkkkkkk...........!!!
Aku harus tetap berlari sejauh mungkin
Menjauhi bayangan cintamu yang semu
Walau letih dan lelahnya langkahku
Aku akan tetap berusaha melupakanmu
Sampai akhir hayat hidupku.


Puisi Melody Hati

Kubiarkan jemariku menari ...
mengukir semua rasa ,,
 yang hadir dalam sanubari ...
dikala rinduku menyeruak keluar
yang membuat ragaku menggigil gemetar ...

 Ada airmata memang ,,
yang menetes terus ,, jatuh perlahan ...
namun tanganku membiarkan ..
karena dengan begitu aku tahu ,,
 hati dan tubuhku ,,
'tak mati beku ...

Disini sayang ,,
 dihamparan malam yang membentang
ada suara ,,
yang ingin kencang kuteriakkan
tapi isak tangisku ,,
 kuat menahan ...

" Aku rindu ...
Yaa ...
Aku begitu sangat merindukan'mu ..."

Andai rindu ini ,,
 dapatku lukiskan ...
 pasti kan ku'tebar sejuta warna
di dalam luasnya cakrawala
untuk kau lihat ,,
 dan ,, kau rasa ...
namun aku ,, tak mampu melakukannya ...
 Jadi lewat bait sederhana ini
'kan ku'sampaikan kepada'mu
sebuah melody hati ,,
yang tercipta dari dekapan rindu ...


Sajak Anak Nelayan Kepada Ombak
Karya : Penyair Kecil

Pelan-pelan datang jua, kapal-kapal bersinggah di rumahnya
Camar-camar menari, menari di antara layar-layar
Samudra serasa kekanak-kanakan, bermain sendiri hingga lupa
Tentang anak nelayan yang menunggu kabar dari ayahnya yang berlayar

Pasir-pasir ikut menyisir dari tepian karang yang sedikit geram
Lalu lambat berdiam, manatap jauh tempat ayahanda tak ada kabar berita
Anak-anak mengumpat di antara gundukan pasir hitam
Tak terkecuali ombak yang terus mengabarkan berita

Ini tidak lagi sekali, bulan kemarin ayahanda temanku pergi
Ditanggalkan dayung satu, semua membisu di antara biru-biru
Ayahandaku telah pergi
Hanya kembali dayung kecil yang sempat kau pahat namaku.

Tegal, 7 September 2015.


Sajak Usang

Kala malam berkabut tak terlihat bintang bertabur
Kau dekap menyeru hangat hancurkan kabut agar nampak cahaya elok membaur

Oh terimakasih Tuhan
Kau berikan kebahagiaan dengan pelan

Jahatkah diri ini dengan fikir yang membatu?
Atau ku harus pukul genderang biar tak membisu?

Dulu ku pandang kau indah
Tapi kini kau jauh lebih indah

Jangan percaya akan kata bualanku
Karena ku tak mungkin berbual untuk cintaku

Sungguh malam ini penuh mimpi dan terselip kata maaf
Karena apapun gerakku pasti selalu berlumur khilaf

Dari sajak usang tak berarti
Menjadi panorama dari segala inti

Berderai air mata bahagia
Ku dapatkan hal indah dan menemani tuk selamanya

-Nanang Heryanto, 060315


PUISI MELODY

Memetik gitar dalam senandung...
Memejamkan mata serasa bayu membelai..
Melodi demi melodi mengalun meliuk...
Menggetarkan jiwa yang sepi cinta..
Merindukan bulan yang semalam hilang...

Gitar usang menemani selalu...
Sebagaimana dirimu yang menemani...
Kita bernyanyi bersama...
Kita berdendang berdua...
Dan menikmati indahnya malam berdua...

Sungguh penantian bagaikan abadi...
Tapi melodi cinta selalu bernaung...
Jikalau bersamamu...
Kenangan indahku...

Diteras pualam duduk memangku gitar...
Kita bernyanyi menyambut kedatangan cinta...
Aku mabʋk dalam asmara...
Menatapmu...
Merasakan bahagiamu...
Sungguh anugrah yang nyata...
Antara aku,dirimu dan melodi cinta...


SAJAK RINDU
Lisa Vidi

Segera ku kan tiba pada puisi
Dimana hanya ada tangisku pada pᥱrmainan jemari
Yang melingkari angka angka alroji

Warna merah yg terpecik dimega senja itu
Seperti kepedihan yg tak terpahami pilu

Kupeluk sunyi sebatas janji
Segaris larik pada puisi
Dan disudut mata aku buta
Untuk rasa yg ku terka

Sehening apapun kita
Selalu ada suara
Ialah suara detak rindu
Yang selalu menunggu

Air mata kembali menyapaku
Ketika pena mulai menuliskan sajak rindu
Bersama debu kutitipkan rindu
Biarkan ia membawa pilu
Sepeninggalnya waktu
------------

Demikianlah puisi melody usang bersajak rindu. baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini,  Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.