Skip to main content

PUISI TARIKAT

PUISI TARIKAT
Puisi tarikat. Pengertian tarekat/tarikat adalah jalan atau metode. yang mengacu pada aliran kegamaan tasawuf atau sufisme didalam Islam. Secara konseptual terkait dengan ḥaqīqah atau kebenaran sejati, yaitu cita- cita ideal yg ingin dicapai oleh para pelaku aliran tersebut.

Tarekat/tarikat sendiri memiliki dua pengertian, yang pertama, metode pemberian bimbingan spiritual pada individu dalam mengarahkan kehidupannya menuju kedekatan diri dengan Tuhan. dan yang kedua, tarekat sebagai persaudaraan kaum sufi yg ditandai dengan adannya forum formal seperti zawiyah, ribath, atau khanaqah.

Tujuan tarekat/tarikat adalah untuk membersihkan jiwa serta menjaga hawa- nʌfsu sserta melepaskan diri dari berbagai bentuk ujub, seperti takabur, riya, hubbud dunya (cinta dunia), dan  lain sebagainya. Tawakal, rendah hati atau tawadhu, ridha, menerima makrifat dari Allah, adalah sebagai tujuan tarekat/tarikat


PUISI TARIKAT
Karya: Sang Mahadewa Cinta

Aku simak dan aku taat, wahai Sang Maha Penganugrah Rahmat...
tatkala Engkau mencipta dan menitahku s’bagai sumber hayat
s’kaligus lembar ujian berwujud malapetaka dahsyat
bagi insan khianat maupun yang teguh pada amanat
Engkau takdirkan kepatuhan total bagi flora, fauna, dan anasir yang empat
pembangkang abadi Engkau sematkan di dada iblis dan setan yang dilaknat
di antara kedua kubu itulah umat manusia membangun syahadat

Aku simak dan aku taat, wahai Sang Maha Penyawer Manfaat...
pada waktu kunfayakun-Mu melantik diriku berupa setetes zat
di samudra luas dengan jutaan spesies makhluk dalam aneka mintakat
evapotranspirasi-Mu mengangkatku ke langit berbentuk uap tak terlihat
lalu mesin adonan awan-Mu merobahku jadi titik dalam hujan lebat
akupun kembali ke bumi bermusafir di dedaunan, becek, sungai, tebat
kuikhlas Engkau menugaskanku ke got berbau bᥱjat hingga kolam keramat

Aku simak dan aku taat, wahai Sang Maha Penyelamat...
manakala kuharus bertiwikrama jadi salju yang sungguh dingin menyengat
aku pun sering Engkau tempatkan di sumur, panci, gelas, dan berbagai alat
kupernah pula ada di cairan beracun hingga bermacam-macam 0bat
di sperma, tangis, darah, peluh, ludah orang termelarat hingga konglomerat
kupanuti s’mua firman-Mu meski kuharus bersejingkat atau berakr0bat
kar’na hidup ini tawaf hakikat makrifat di belantara makulat dan maujudat

Aku simak dan aku taat, wahai Yang Maha Pemberi Hidayat...
ketika Engkau tetapkan roda nasib pada putaran lambat maupun cepat
kutakkan lupa diri tatkala jentera takdir mengangkatku ke puncak mʌrtabat
sebab pusingannya bisa saja menghempaskanku ke tanah setiap saat
juga kuberjuang menghindari putus asa sewaktu berada di level tergawat
karena siklus cakra pasti kembali menaikkanku ke menara nikmat
seperti itulah Sang Maha Penentu menata jarum jam kodrat

Aku simak dan aku taat, wahai Sang Maha Pemasti Wasilat dan Fadilat...
saat kuyakini s’mua amalanku bukan untuk mengejar pahala dunia akhirat
bukan pula untuk harkat, hormat, predikat, pangkat, derajat, lezat, maslahat
melainkan semata demi-Mu kubaktikan segenap sembah dan ibadat
karena Engkau mengaransemenku hanya untuk satu misi ilahiat
tarikat
yang termaktub di loh mahfuz dan semua nubuat

Bumi Allah, 31 Mei 2015

Demikianlah puisi tarikat. Simak/baca juga puisi puisi Sang Mahadewa cinta yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.