Skip to main content

Puisi Tentang Anak Dara

Puisi Tentang Anak Dara
Puisi tentang anak dara. Pengertian anak dara adalah sebuahh ungkapan yg di berikan kepada Anak gadis yg sudah agak besar serta belum menikah atau biasa di sebut anak pᥱrawan. tetapi terkadang berbeda dengan sebutan pᥱrawan tanpa kata anak, sebab pengertian pᥱrawan,bukan hanya tentang seorang gadis yang belum tersentuh lelaki. tapi kata pᥱrawan dapat pula di sematkan pada segala sesuatu yang berlum tersentuh atau masih alamai. seperti hutan pᥱrawan dan lain lain.

Berkaitan dengan kata Anak Dara atau Pᥱrawan, Berikut ini kumpulan puisi pᥱrawan, ada empat puisinya. salah satu baitnya. "Sungguh anggun kau pᥱrawan songket Kau adalah ratu berbusana ratu Kebanggaan rakyat sum-sel Julukanmu adalah ratu kain,para lelaki berperilaku dewa pada nafsu bejad yang meraja namun dalilkan demi kekasihnya". Selengkapnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini,

PERɅWAN SONGKET
Karya: Genkshter.

Putih merona memikat mata
Merah merekah meranum senyum
Langsing menawan dililit warna
Bersanggul mahkota berkilau emas

Sungguh anggun kau pᥱrawan songket
Kau adalah ratu berbusana ratu
Kebanggaan kami rakyat sum-sel
Julukanmu adalah ratu kain

Atas nama bujang Palembang
Bersama senjʌta pisau di pinggang
Keaslianmu akan tetap kami jaga
Dari Negara asing pencuri budaya adat Indonesia

Palembang, 13-08-2015


PUISI DARAH PERɅWAN

sengaja dicecerkan
sprei membercakbercak
merahkan cinta
dalam bara

ini salah siapa?
rayu bermanifestasi surga
gadisgadis asyik dimanja
para lelaki berperilaku dewa
pada nafsu bejad yang meraja
namun dalilkan demi kekasihnya

apapun aku rela
butakan mata batinnya
lentera satusatunya pecah
membakar ruang
berbau anyir minyak tanah
ketika darah menetes disana

harga diri punya siapa
siapa yang menegokan harga
misteri dan tekateki
muarakan hati

bersihkah, atau kan ternodai sudah
rindu di bibir kecu
biru menghitam lamalama layu
sudutnya sesal
yang terlambat datangnya

ketika rahim terisi
jabang bayi kontraksi
nyonya muda panik tibatiba
ditikamkan ke jantung buah hatinya

dilempar dibuang layaknya sampah
ada di mesjid, ada di semak belukar, ada di toilet,
ada di pelataran rumah, ada di muka poskamling,
ada di tepi jalan
di manamana kutemukan
makhluk kecil tiada dosa
tergeletak sudah

kadang masih bernyawa
kadang sudah terenggut haknya
hak hidup
yang dibekap
tangan bundanya

dalam beribu alasan
ketidakmampuannya

bodoh, itu buta
kata ibuibu di sudut lainnya
sumpah serapah di paparkan
tepat didepan layar kaca
kacanya bening berkacakaca

dan akupun
lemas, tak mampu berbuat apaapa
sambil kuambil kain lapku
kusekaseka darah pᥱrawan di tvku
yang tak keringkering
di tangis melengking
bayibayi kurus ceking

ibu bapaknya adalah maling
yang lari dari tanggung jawabnya, kemudian
berpaling

Fredi FA
Jkt. 060515
1309.


PUISI PERɅWAN MIMPI

Akulah pᥱrawan yang bermain
Dengan hatiku
Pada panggilan perasaan
Dalam mimpi

Akulah pᥱrawan yang memanggil hujan
Dalam airmata langit pada awan
Akulah sang mimpi dalam perasaan
Yang membius angin pada kesan

Dekapkan mimpi dalam peluk
Raih harapan dengan kikuk
Dalam pᥱrmainan perasaan

Akulah pᥱrawan mimpi
Yang melewati ribuan hari
Dalam gelapnya paras diri
Yang melingkari hutan hati

Hony
061114 Skb/Plb/Wrk


PUISI PERɅWAN

mereka saling mencinta
dimana semua serasa milik brsama

berdua memadu kisah kasih
begitu mesra tanpa pernah berselisih

setangkai bunga terselip dikuping kanan
gʌmbarkan sikap pengertian seorang pangeran

namun ketika calon permaisuri berkata, dirinya sudah tak suci
pangeran brubah anarki

alhasil, pangeran memutuskan tuk menutup lembaran
calon permaisuripun kembali berduka hanya karna tak pᥱrawan

~joika~

Demikianlah puisi tentang anak dara. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.