Skip to main content

Puisi Kesunyian Ini Mengajakku Menari

Puisi Kesunyian Ini Mengajakku Menari
Puisi Kesunyian Ini Mengajakku Menari. Pengertian kesunyian adalah ketika sedang merasa sunyi karena hanya seorang diri, kesunyian biasa juga disebut kesepian. Kesunyian adalah kata nominal yang dibentuk dari kata dasar sunyi. Secara falsafi kata kesunyian menyatakan bahwa dalam keadaan hampa yang mutlak.

Berkaitan dengan kata kesunyian, salah satu dari tiga puisi di kesempatan ini, bertema kesunyian, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi Kesunyian Ini Mengajakku Menari
  2. Puisi syukur padaku
  3. Puisi sekedar saja
Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi tersebut, "erat lirih benci Ada gelisah, resah yang mencaci musim berganti Syukur padaku Tentang kisah kusam mengais debu Biarlah aku, nasib kusam jamanku, Mengadu debu di urung jelaga darimu". selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

Puisi Kesunyian Ini Mengajakku Menari
Penyair Kecil

Sunyi
Bibir ini serupa temali
Mengikat erat lirih benci
Ada gelisah, resah yang mencaci musim berganti

Aku hening sunyi
Menari di atas duri-duri
Bukan sepi yang aku cari
Dalam sunyi, aku menari-menari

Curam-curam mengajak berdiri
Sendiri mengajak malam ini berlari
Dalam kesunyian tiada henti
Dan aku sunyi

Tiada teduh merapuh sendiri
Semua menanti di malam tiada hujan
Hadirkan pesona raut malam panjang
Pada diriku yang sunyi
Sunyi dengan segala terang dalam hati

Jakarta 13 Juni 2015.


Puisi Syukur Padaku
Penyair Kecil

Syukur padaku
Tentang kisah kusam mengais debu
Biarlah aku
Aku jadi aku, bukan tentangmu

Sedari aku
Syukur dengan penuh tak malu
Tentang nasib kusam jamanku
Mengadu debu di urung jelaga darimu

Mungkin dariku
Syukurku tak muram karenamu
Karena aku tahu
Syukurku tak jua berlalu

Sampai hatimu telah memaku beku
Tanpaku yang berdebu mengadu
Dan ini aku
Dengan ucap syukur untukku
Bukan untukmu yang berlalu karena nasibku

Jakarta 13 Juni 2015


Puisi Sekedar Saja
Penyair Kecil

Sekedar saja
Rindu heningkan rupa
Dalam panjang lelah manusia
Seribu lagu, puisi tak jua hanguskan duka

Dan semakin jenuh
Rupa yang mengasih tiada temu
Dan sampai ujung jalanku
Aku tetaplah menahan dagu penuh

Aku hanya sekedar saja
Merasakan rindu tiada menjelma
Dalam lagu, puisi yang gempita duka
Karena semua, aku merindu sekedar saja

Jakarta 14 Juni 2015.

Demikianlah puisi kesunyian ini mengajakku menari. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.