Skip to main content

Kumpulan Puisi Islami Sakaratul Maut | Puisi Renungan Kematian

Kumpulan Puisi Islami Sakaratul Maut | Puisi Renungan Kematian
Kumpulan Puisi Islami Sakaratul Maut | Puisi Renungan Kematian, Istilah sakaratul maut berasal dari bahasa arab, yakni sakarat dan maut. Sakarat atau Sekarat yang artinya suatu kondisi orang yang sedang menghadapi kematian, dan maut atau mati artinya berakhirnya kehidupan. jadi nampak sudah jelas, sakrakatul maut adalah orang yang akan menghadapi kematian/meninggal dunia.

Tetapi mati/meninggal dunia Pada hakekatnya akhir dari kehidupan sekaligus awal kehidupan (baru). Bagi manusia mati/meninggal dunia adalah suatu peralihan dari suatu dunia ke dunia lain, dari suatu keadaan kepada keadaan lain, disanalah tempat kehidupan manusia akan berlanjut.

Mungkin begitulah kira kira ulsan singkat tentang sakrakatul maut. yang berkaitan dengan salah satu judul puisi kali ini. ada dua judul puisinya karya dari seorang bernama Al fakir,  adapun judul puisinya antara lain.
  • Puisi sakaratul maut
  • Puisi siapa pun aku
  • Puisi sakaratul maut II
Kedua puisinya bertema religi, mengingatkan kita jika dunia ini hanya sementerara. bagai mana makna dari puisinya. silahkan disimak saja berikut ini.

Puisi Sakaratul Maut
Oleh:Dhedi R Ghazali

Diutuslah malaikat pencabut nyawa, memisahkan ruh dari raga, kembalilah manusia ke muasalnya
begitu sakit teramat sakit,
laksana dihunus ratusan pedang yang tajam
terasa ada sebatang besi yang bergerigi tajam di dalam daging yang basah, lalu besi itu ditarik keras
seperti ranting pohon penuh duri yang dimasukkan ke tenggorokan, lalu ranting itu ditarik dengan keras pula
juga layaknya domba hidup yang dikuliti oleh tukang cincang

Sakaratul maut pastilah menjemput, hanya saja berbeda antara manusia penuh pahala dengan manusia pendosa

Ketika manusia penuh pahala mengalaminya, maka datanglah beribu-ribu malaikat, dibacakanlah Al-Fajr 27-30 dan tersematlah ahlul yamin wa ashhabul illiyyin ( golongan kanan dan yang memperoleh derajat tinggi )

Ketika manusia pendosa mengalaminya, maka dicabutlah nyawa itu dengan keras lalu dilemparkan hingga tak mendekati langit terdengarlah surat Al-A'raf 40 lalu tersematlah ashhabul yasar wa ahlus sijjin ( golongan kiri dan menempati tempat paling hina )

Ya Rabb,
jadikanlah kami golongan kanan, yang penuh dengan keberkahan dan kebahagiaan
biarkan setiap sendi kami berucap salam serambi berucap " keselamatan untukmu, kamu meninggalkanku dan aku meninggalkanmu sampai bertemu di hari kiamat "
dan berikanlah kami nikmat akhirat.


Puisi Siapa pun Aku

Rumahku kecil dan sempit
Insya Allah tak membuat sempit hati dan pemikiranku
Rumahku besar dan megah
Insya Allah tak membuat besar dan jumawa hatiku

Kemampuanku hanya biasa2 saja
Insya Allah tak menghalangiku berbuat yg lebih utk sesama
Kemampuanku sungguh luar biasa
Insya Allah tak menghalangiku utk selalu tawadhu kpdMu

Aku hanya orang awam
Insya Allah tak menghalangiku utk lebih mengenalMu
Aku adalah seorang ahli
Insya Allah tak menghalangiku utk memuji kebesaranMu

Aku hanya rakyat jelata
Insya Allah tak menghalangiku utk menghormati tamu bak seorang raja
Aku adalah sang penguasa
Insya Allah tak menghalangiku utk menghormati dan mengayomi mereka

Aku hanya orang bodoh
Insya Allah tak menghalangiku utk menjauhi sifat ceroboh
Aku orang terpelajar
Insya Allah tak menghalangiku utk memberi tunjuk dan ajar

Siapapun aku….
Insya Allah tak menghalangiku utk mensyukuri smua nikmat karuniaNya
Semua hanya ujian dan titipan
Smoga kita semua istiqomah dalam menjaga amanahnya….

Al-Fakir, 16 Januari 2015, pkl. 10.14


Puisi Sakaratul Maut

Aku hidup di penghujung masa..
Degub jantung yang tak berirama…
Helaan nafas yang terasa menyesakkan dada…
Pandangan mata yang mulai berfatamorgana…
Pendengaran yang mulai tuli…
Mulut yang tak bisa berkata2…
Sekujur tubuh yang serasa diam terpana…

Jasad yang mulai cemas..
Karena ruh yang ingin berpisah dari raga…
Andai aku bisa bercerita kepadamu wahai sahabat..
Betapa hebat rasa yang mendera….

Wahai sang ilmu…, tolong selamatkan jiwaku
Kenapa kau sekarang menjadi bodoh?
Bukankah aku tlah menghamba kepadamu?
Kuletakkan kau diatas singasana hatiku…

Wahai sang Bangga…, tolong sampaikan padaNya!
Bahwa aku adalah orang yg selalu dibanggkan & dielu2kan kaumku
Kenapa kau sekarang jadi pengecut?
Bukankah tlah kuserahkan sifat banggaku kepadamu?

Wahai sang harta…, tolong berikan kemewahan padaNya
Jadikan perhiasan terindah menghiasi singasanaNya
Kenapa kau sekarang menjadi kikir?
Bukankah tlah kujadikan kau sebagai dewa penolongku?

Wahai sahabat aku mohon diri
Dengan membawa sejuta penyesalan yang tiada berarti
Meratapi jasad yang terbujur kaku tak berarti…
Sungguh ku ingin hidup seribu tahun lagi
melayaniMu dengan sepenuh hati

Al-Faqir, 16 Januari 2015, pkl, 13.27
----------------

Demikianlah Kumpulan Puisi Islami Sakaratul Maut | Puisi Renungan Kematian. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.