Skip to main content

Puisi Senja Melukis Rindu | Puisi Senja Sore

Puisi Senja Melukis Rindu | Puisi Senja Sore
Puisi senja melukis rindu | Puisi senja Sore. Senja adalah sore atau masa sesudah terbenamnya matahari. namun banyak yang mengartikannya dengan menyebutnya sore atau petang. Namun sesungguhnya senja ialah waktu yang paling indah dari sepanjang hari. sebab senja merupakan pertemuan  antara terang serta gelap. Senja  artinya bagian waktu dalam hari atau keadaan setengah gelap pada bumi setelah matahari terbenam, saat piringan matahari secara keseluruhan sudah hilang dari cakrawala.

Rindu adalah perasaan yang mengharap kembali apa yang biasa terjadi didalam kehidupupan, seperti hal yang menyenangkan, suasana yang menggembirakan, tempat yang indah, keadaan yang nyaman, seseorang yang menarik hati, kekasih yang di sayangi atau apapun yang pernah menakjubkan yang kita rasakan naum saat ini tak dapat lagu di rasakan.

Rindu rindu itu ketika rasa hati yang gundah gulana, psesakkan dada, selalu mengganggu pikiran, hal yang membuat kita rindu, uring-uringan dan mungkin bisa juga dikatakan galau dan serat resah karena merasa jauh dari seorang yang dirindukan.

# Lima puisi senja dan puisi tentang senja sore

Puisi senja melukis rindu, satu dari lima puisi tentang senja di kesempatan kali ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi senja melukiskan rindu
  2. Puisi renungan sore
  3. Puisi celoteh senja
  4. Puisi sorai senjaku
  5. Puisi senja berkabut
Salah satu penggalan bait dari kelima puisi senja tersebut. "Bahagia menanti sorai celoteh renungan berkilau cahaya emas menyapamu, Mendekapmu hangat selaksa, cahaya emas menyapamu, Mendekapmu hangat selaksa ibu memeluk anaknya, Adakah engkau menyadari kebesaran Tuhan". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisi senja berikut ini.


PUISI SENJA MELUKISKAN RINDU

Terhimpit rasa dalam berkata
Terpatri hati untuk satu jiwa
Goresan rindu di ujung senja
Gʌmbarkan pesona indah wajahnya

Terpasung jiwa oleh kenangan
Teringat kasih jauh dari pandangan
Terpikat rasa mengulang impian
Namun terhalang tirai perpisahan

Dengarlah wahai pemikat hati
Rindu ini kian membakar diri
Panasnya tak melelehkan rindu ini
Tetap kuat sampai hari ini

Dengarlah wahai pemilik rindu
Hanyalah namamu
Ku panggil dalam mimpiku
Berharap hadir menyapaku

"Embun Pagi"
Clp,07-11-14


Puisi Renungan Sore

Kala senja berkilau cahaya emas menyapamu,
Mendekapmu hangat selaksa ibu memeluk anaknya,
Adakah engkau menyadari kebesaran Tuhan,
Akankah kau bersyukur atas karunia-Nya.

Ketika hembusan angin menyisir kulit di sekujur tubuhmu,
Menawarkan kesejukan pada gersangnya pori-porimu,
Adakah kau sadar hidup ini hanyalah persinggahan,
Akankah kau berusaha meraih kebahagiaan sejati.

Saat senja semakin kabur dari jarak panjang,
Mengiringi langkah mentari yang kian terbenam,
Adakah terlintas di benakmu tuk membasuh wajah kusutmu,
Akankah kau bersujud dan berdoa pada-Nya.

Renungkanlah wahai kawan,
Atas tutur kata yang telah terucap,
Atas tindak-tanduk yang telah tegerak,
Demi pijakan dan pergerakan di hari esok.


PUISI CELOTEH SENJA

Jangan lagi kabari aku.
Tentang bahagia yang tengah di sandangnya.
Tawa berairmata telah lelah kujalani.
Saat celoteh senja memberi pesan.

Jangan...
Bisikku menolak, seperti hujan meninggalkan rinainya.
Biar kupejam mata dalam diam.
Dan menikmati luka yang dia goreskan.
Dikanvas hati yang kian sepi.

Aku...
Mungkin memang bukan yang terbaik baginya.
Tak seperti gadis impiannya.
Yang begitu sempurna menata senja bersama mega.

Kugelengkan kepala.
Dan kusudahi apa yang pernah kumiliki.
Menghapusnya bersama ilalang yang kian kerontang.

Hembuskan nafasku.
Di kelopak akhir sakitku.

Akan kembali kujelang harapan.
Yang entah kapan mampu kuraih.

Diam...
Diam...
Dan diam...
Sendiri menepi...
Dari sebuah hati yang begitu kusayangi.

By: Gentar Aguzta


PUISI SORAI SENJAKU

Merah jingga melambai memanggil redup.
gontai pucuk pucuk cemara tersapa angin musim..

ilalang bergoyang...
ranting ranting terdiam..
ketika shang matahari kaparkan perkasanya di peraduan senja..

kibasan sayap burung menyapa kerontang..
desir desirnya menyapu lembut di paras bumi..
wajahku terasa kau belai..
kau hembuskan harum aroma rumput kering..
..ilalang bergesek bagai orkestra alam yang selalu ku rindu..

kapan aku pulang tuk merengkuhmu..
menimang mu.


PUISI SENJA BERKABUT
Herlina Alle

Senjaku tak lagi merona
Hilang tertutup gumpalan awan
Kabut hitam selimuti indah senja
Penghalang mata tak lihat keindahan

Senja tak lagi bicara
Gʌmbaran keindahan lenyap tanpa sisaa
Langit mendung siap teteskan butiran airnya
Menghapus jejak kenangan senja

Pkl,31-10-14



Demikianlah puisi senja melukis rindu, Simak/baca juga puisi puisi senja atau puisi sore yang lain di blog ini. Semoga puisi tentang senja dan sore di atas menghibur dan bermanfaat kala menikmati waktu senja. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.