Skip to main content

Puisi Musim Menanti

Puisi Musim Menanti
Puisi musim menanti. Pengertian musim adalah waktu tertentu yang bertalian dengan keadaan iklim, atau waktu atau masa ketika, dan lain sebagainya musim biasa selalu berkaitan dengan musim hujan, semi, gugur, kemarau panas, salju, dingin, dan musim penghujan.

Sedangkan pengertian menanti berarti menunggu, misalnya, telah lama saya menanti anda di sini. kata menanti berasal dari kata dasar nanti. Jadi menanti memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga kata menanti dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.

Berkaitan dengan musim dan menanti, berikut ini puisi bertema musim menanti, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi musim menanti
  2. Puisi menanti yang kurindu
  3. Puisi rerumputan dimusim hujan
Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi tersebut. "Ketika angin berhembus membawa Bulan terakhir memulai Awal sebuah akhir pada tahun kembali December January, rerumputan yang bernapas di musim hujan Sesekali menari di pematang menuntut napas-napas dari pergaulan". Selengkanay dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI MUSIM MENANTI

Ketika angin berhembus membawa musim berganti
Kalender berjanji pada pena melukisi
Tentang sebuah hati yang kan datang menepati

December..
Bulan terakhir memulai
Awal sebuah akhir pada tahun kembali
Memutari kepingan hari dalam detik berlari

January...
Awal bulan hari menghiasi
Pada tahun awal baru berganti
Menyemai benih harapan bersemi
Di ujung almanak menggores patri

Temu bahagia di awal tahun menanti
Bersama mimpi yang sekian puluh purnama terlewati
Musim menanti akhir untuk memulai

Pandangan pada sesat halusinasi
Sirnakan dalam terompet seri bernyanyi
Tahun ini ku buang wajah mimpi dalam muramnya hari

Hony
081114, SKB/PLB/WRK


PUISI MENANTI YANG KURINDU

Kini hari ku sepi
Kini malam malam ku sunyi
Tanpa bulan yang menyinari
Menanti nada sapa yang kian tak kunjung jua

Hujan Pun tak dapat tenggelamkan tangisan
Jeritan hati kian lantang
Memanggil nama yang bersemayam dalam ingatan

Wahai kau sang pujaan
Lewat angin ku titip kan salam
Rindu ku kian tenggelam dalam penantian

Fatmah Nisah/subang
7/01/2015


Puisi Rerumputan Di Musim Hujan
Karya: Penyair Kecil

Aku bukanlah rerumputan yang bernapas di musim hujan
Sesekali menari di pematang menuntut napas-napas dari pergaulan
Hingga tiba pengembala memetik satu dari kami untuk bermain
Kemudian kawannya menginjak bahkan memotong dengan begitu gagah

Sementara pohon-pohon menyimpan ruang
Tempat dimana pengembala meniup suling, lalu kami ikut melenggang
Tidak sempat kami tolak, sedang musim akan datang membuat kami rusak
Lebih baik patah dan hilang sampai kami benar-benar rusak

Kawan kami masih berjelaga
Tumbuh gersang bagai penari ilalang
Memetik satu darinya untuk pulang
Sampai menyimpan ruang dari satu kehormatan

Tegal, 8 Nov 2015

Demikianlah puisi musim menanti. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.