Skip to main content

PUISI MENYENDIRI

PUISI MENYENDIRI
Puisi menyendiri Menyendiri artinya duduk hanya seorang diri biasahala seperti ini untuk menghindari orang ramai dan ingin menyendiri sambil termenung menik mati sepi, atau mengasingkan diri, karena ingin hidup sendiri, yang dia rasa lebih baik

Kata menyendiri berasal dari kata dasar sendiri. Jadi menyendiri adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama akan tetapi maknanya berbeda. Kata menyendiri memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga menyendiri dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.

Berkaitan dengan menyendiri salah satu dari dua puisi di kesempatan ini, berjudul menyendiri, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi menyendiri
  2. Puisi terbang menangkap bayang
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi sendiri tersebut, "Detik meniti tangga waktu Dalam gulir jarum jam melenggang lalu Dentang membuang sebuah lonceng bisu Ku melayang di awan awan biru, pandangan yang menyela gerumbulan asap menyipu Paras angkasa di sapa mata dalam kendali bertalu". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI MENYENDIRI

Kala hidup tak lagi berpihak padamu
Kau pilih menyendiri
Menyepi dari hiruk pikuknya nafsu duniawi
Menapaki alur hidup tanpa ingin sesiapa menemani

Kau rajah hatimu dengan masa lalu
Kau tikam hatimu dengan kenangan indah yang tlah berlalu
Hatimu didera pilu
Jiwamu dijejali puing puing mahligai yang hancur dimakan waktu

Kini hanya kau yang merasai
Menampung setiap deraian air mata
Yang bercucuran jatuh ditirusnya pipimu
Kau termakan kesedihan

Tlah bertahun musibah mengubur anak istrimu
Merenggut cinta kasih bahagiamu
Dan kini semua hancur
Hanya diakar bumi kau menyendiri

Menua.....dan punah . ..

Triyana
Trianayana
Bengkulu,24/11/14


PUISI TERBANG MENANGKAP BAYANG

Detik meniti tangga waktu
Dalam gulir jarum jam melenggang lalu
Dentang membuang sebuah lonceng bisu

Ku melayang di awan awan biru
Dalam kepak sayap sriwijaya air menderu
Bawah jendela ku lirik belahan yang meliku

Ah.. benarkah ku larung cintaku di atas samudera beku
Pada pandangan yang menyela gerumbulan asap menyipu
Paras angkasa di sapa mata dalam kendali bertalu

Hela nafas berpadu mengisi sesak kalbu
Pada bayang yang ketika mengemis rindu
Di putaran kota malam yang meringis pilu

Landing mendarat jiwaku merinding
Ada rasa hening dalam bising
Kaki pun berpaling
Ingin berbalik, namun jiwaku terpinding

HONY 241114 SKB/PLB/WRK


Demikianlah puisi menyendiri. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.