Skip to main content

Puisi Islami Allah Tempat Bersandar

Puisi Islami Allah Tempat Bersandar
Puisi Allah Tempat Bersandar. Bersandar kepada Allah dalam semua perkara, seperti berdoa, minta pertolongan, memohon petunjuk, menaruh harapan, menyerahkan segala urusan, dan bertaubat, sampai dalam perkara-perkara yang remeh, itulah yang patut dilakukan, sebab kehidupan yang dijalani, semua dapat seperti ini karena pertolongan Allah

Dan sesungguhnya, hati yang sehat dan kuat adalah hati yang bertawakal hanya kepada Allah. karena memang sudah sepantasnya seorang yang beriman menyerahkan hidup dan matinya hanya kepada Allah.

Allah tempat bersandar, judul puisi religi di kesempatan ini, bagaimana puisinya, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.


Allah Tempat Bersandar
Oleh: Vina

Jalan hidup tak selalu bagus
Harapan hati tak selalu mulus
Tapi pikiran tetap harus pokus
Pada ibadah yang utama.

Jalanimu hidup dengan sabar
Hadapi ujian itu dengan tegar
Hanya allah tempat bersandar
Jika engkau kembali tersadar.

Serahkan semua pada allah
Agar hidupmu kembali indah
Agar ujian terlewati dngan mudah
Supaya hidup menjadi berkah..
Insyallah..


Puisi Untuk Anakku
Oleh: Adi Muhammadkariem Amroellahalqaryatutsaaniyah

Wahai anakku....
Sekarang sudah empat tahun hadirmu disisi kami
Derai tawa,tangis,dan hiruk pikuk manjamu menjadi pelangi
Mewarnai hidup,menjadi pemecut
Menjadi titik tumpu harap dan alunan doa

Diela Nafisah nama yang kami semat dibahumu
21 april titik awal nafas lahir dan adamu
Tahukah engkau,untuk nama itu ada gejolak ?
Sebuah nama yang terpilih dari perenungan dan pemasrahan
Simbol ketaatan seorang putri,dan pemberontakan seorang anak

Wahai anakku....
Engkau adalah anugerah dalam sebuah biduk kecil
Yang tak akan terbayar berapapun,oleh siapapun
Engkau adalah harapan,asa,dan permintaan
Yang memang tak semua orang mudah mendapatkan dengan menadah tangan
Maka wahai anakku...
Pabila engkau kelak mengerti,sadarlah olehmu bahwa tidak ada manusia hidup tanpa Tuhan
Dimana engkau berasal dariNya,dan kernaNya engkau ada
Bersyukurlah !! Jangan lupakan asal dan menapikan pencipta

Wahai anakku...
Apabila engkau kelak dewʌsa,menjadi bijaklah !
Jauhi olehmu keremangan malam hari dalam kesenangan pribadi
Pulanglah ! Kerna rumah adalah mesjidmu dan tempat teraman untukmu
Sebab malam bukan untuk wanita baik dan tidak pernah baik
Camkan olehmu,tidak ada wanita baik yang berjalan dimalam hari

Wahai anakku...
Kelak bibir kedewʌsaan akan mengusap kepalamu,meninggalkan masa kecil yang secepatnya terlupa olehmu
Maka,pandangi olehmu photo photo masa lalu
Disana akan kau temukan bukti cinta keluarga atas dirimu
Lalu taatlah pada ibu,nenek,kakek dan bibi serta kakak kakakmu
Janganlah gunung ego kau tinggikan hanya untuk kesenangn
Sebab egomu bukan yang terbaik bagimu,tapi cinta mereka pasti yang terbaik untuk hidupmu
Jangan membantah meski engkau menganggap itu tidak cocok untukmu
Berbicarah dengan sopan,kerna akhlakmu adalah pembuktian kebagusan dirimu

Wahai anakku,Diela Nafisah...
Mungkin aku tidak akan selalu bersamamu sebagai orang tua yang terikat perjanjian pulang
Percayalah !! Kasih sayang dan cinta tak bertepi sebertepi samudra
Aku mungkin tak mampu memberimu madu,anggur dan minuman raja raja
Tapi hingga saat engkau mengerti,bahwa dialur darahmu ada tetes keringatku
Tak perlu berterima kasih padaku,kerna aku ayahmu dan itu kewajibanku
Tapi berlakulah sebagai manusia baik,beradab,dan menghormati sesama
Tak perlu kesombongan atau bermegahan wahai anakku,kerna engkau harus tahu bahwa tak nanti membuatku bangga
Berrendah hatilah,dan menahan dirilah

Wahai anakku...
Andai kelak engkau dewʌsa dan telah mengerti arti kebersamaan dalam biduk yang membuatmu ada
Maka jauhilah olehmu pergaulan yang tak menjagamu sebagai mutiara ayah bundamu
Jangan memilih tempat bersandar dari batu dan besi kerna itu tak berfaedah untukmu
Bersandarlah pada kayu,yang kokoh menjagamu tapi tidak berkeras diri atas dirimu
Ingatlah pesanku ketika ketiadaanku mungkin saat itu
Jauhi olehmu aparat negara,kerna merka tidak baik untuk kita rakyat jelata
Aku tidak mau anak cucuku termakan nasi busuk kekejaman dan ketidak manusiawian dengan alasan ketaatan
Jauhi olehmu petinggi petinggi negara,kerna mereka berhati palsu
Kelak akan engkau tahu,janji mereka hanya duri dalam daging kita rakyat sebuah negara
Jangan silau oleh harta benda wahai permata hatiku
Kerna kalau kau terjerumus didalamnya,engkau akan melupak fitrah akhlak manusia sebagai seorang hamba

Wahai anakku...
Engkau kebanggan dan harapan
Engkau keindahan dan kerinduan
Engkau kehormatan dan kepercayaan
Selamat ulang tahun,panjang umur dan diberkahilah engkau doaku pada Allah sang maha pemberi perlindungan
---------

Demikianlah puisi Allah tempat bersandar. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.