Skip to main content

Puisi Dihujung Jalan

Puisi Dihujung Jalan
Puisi Dihujung Jalan. Pengertian jalan dapat berarti lantaran atau perantara, yang menjadi alat atau jalan penghubung. Kata Jalan merupakan sebuah homonim sebab arti-artinya mempunyai ejaan serta pelafalan yg sama tetapi maknanya tidak selaras.

Kata jalan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga jalan bisa menyatakan nama dari seorang, tempat, atau semua benda serta segala yg dibendakan, verba atau kata kerja sehingga jalan bisa menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya dan kata sifat atau adjektiva sehingga jalan bisa mengubah kata benda atau kata ganti, umumnya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik. Jalan termasuk dalam ragam bahasa cakapan.

Berkitan tentang jalan dua puisi yang diupdate dikesempatan ini bertema tentang kata jalan, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi dihujung jalan
  2. Puisi jalan setapak menuju pencerahan
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. "Manusia serakah mengapa kekal Berkali menjilat api neraka dunia Tak jua terjamah oleh kebenaran. menuntun langkah jalan setapak menuju pencerahan menapaktilasi jejak leluhur. Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI DIHUJUNG JALAN

Kutatap cahaya
Redup dan kusam
Seperti satu titik bayangan
Kecil dan hampir tak kelihatan

Itulah hakekatnya insan
Tiada berarti apa tanpa ilmu dan amal
Tiada guna congkak dan sombong
Karna derajatnya sama disisi Allah

Aku berada dititik kejenuhan
Menyaksikan dunia penuh kemunafikkan
Keingkaran dihalalkan
Kekayaan diagungkan...

Hatiku mengecil dan lunglai
Didepan mata laku dosa dipampangkan
Tiada malu dan sungkan
Demi tahta..harta disodorkan...

Ach dihujung jalan aku terhenti
Tiada daya diri menyimak kenistaan
Hati telah jenuh
Ingin membongkar lautan dosa yang membentang

Manusia serakah mengapa kekal
Berkali menjilat api neraka dunia
Tak jua terjamah oleh kebenaran
Bahkan kian merajalela

Aku terdiam dihujung jalan
Angkara murka kian bertaburan
Namun diri hanya mampu diam
Apalah daya insan kecil ini

Dihujung jalan kuyakinkan diri
Jauhi kemungkaran ini
Allah tiada terkelap
Kan menghukummu dalam nyata..

By-3anayana
28-09-2014


PUISI JALAN SETAPAK MENUJU PENCERAHAN
Karya MS sang muham

Kurindukan rantau
pohon cemara bersiul sepoi seirama tarian gelombang
pasir putih berkilau membentangkan nostalgia
pantai panjang mencatatkan isyarat
duhai kota raflesia berkalung bukit barisan
riwayatmu didasar kalbu

Jarak waktu dan ruang menuntun langkah
jalan setapak menuju pencerahan
menapaktilasi jejak leluhur
wong seberang tergelar Sang Muham
cucu cicit cangkang nini biring bergelar Putri Hijau

Zaman ini zaman kalabendu dipimpin Satria Penyelang
alam fana menolak sesajinya; bencana dimana mana
tanah pasundan diselingkuhi para punggawa, jati gede murka
telaga bodas amblas, waduk kehilangan penghuninya
banjir bandang telaga asat , tsuname bawa malapetaka

Siapkan sesajimu segeralah mohon petunjuk Gusti Pangeran
bercermin sejarah cermati Uga Siliwangi
sandingkan petuah leluhur pini sepuh Musasar Jaya Baya
ingat !!! kita berada dipenghujung pakem Sabdo Palon Noyo Genggong
dedengaran lolong minta tolong, ayo ke lebak cawene

‪#‎Billymoonistanaku‬, Jumat, Sept 25/2015 = 10:10 wib
--------

Demikianlah puisi dihujung jalan. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.