Skip to main content

Puisi Untuk Anak Jalanan

Puisi Untuk Anak Jalanan
Puisi Untuk anak jalanan. Anak jalan sering juga disebut anak gelandang, atau anak-anak yang berkeliaran di jalan. diantara anak jalanan ada yang mencari nafkah dengan cara mengamen. Menurut wikipedia pengertian Anak jalanan adalah sebuah istilah yang mengacu pada anak-anak tunawisma yang tinggal di wilayah jalanan. Lebih mendetail menurut UNICEF, anak jalanan yaitu berusia sekitar di bawah 18 tahun dan bertempat tinggal di wilayah kosong yang tidak memadai, serta biasanya tidak ada pengawasan.

Dan berkaitan dengan anak jalanan, puisi kali ini membahas dan menceritakan tentang anak jalanan, dan tentang kegiatan anak yang biasa di lakukan para anak-anak jalanan. dan dibawah ini tiga puisi tentang anak jalanan, judul puisi untuk anak jalan satau dari tiga puisi, adapun masing-masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi di jalan - jalan
  2. Puisi bungkus permen
  3. Puisi untuk anak jalanan
Bagaimana cerita dan makna dari ketiga puisi anka jalanan tersebut untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ini.

Puisi Di jalan - jalan
Karya; Dedeh Daniza

Aku memandang
Remang remangnya kolong jembatan
dan aku melihat
Kaburnya penglihatan di bangunan

Jauh melempar lampu memerah
Ributnya suara mendengar lagunya.
Kian mendekat semakin membara
Lusuh muka dan bajunya

Telingaku murka
Oleh lonceng - lonceng sebelah
Ku pandang pesawatnya
Sungguh mewah

Berbeda dengan kaum bawah
Ia berada di jalanan
Berlalu lelah bertubuh lemah
Dengan kaki yang tak beralaskan


Puisi Bungkus Permen

Dengan bermodalkan suara yang tak terlalu menarik
mereka bernyanyi riang seolah menepis cibiran para cemara yang memandang seakan mau muntah...
Kicauan sejenak hening, Riang sejenak berubah pilu sang bungkus permen terbalik tak jua mendapat sedekah...

Mereka bertanya apakah karna suara kepingan tutup botol tak seindah gitar kecil kemarin hilang tertangkap...
Namun mereka terus berjalan pergi membawa rasa lapar besama senyum lusuh berharap cemara mau melihat mereka lebih dari sekedar melihat...

‪#‎Tahbranni‬.


Puisi untuk Anak Jalanan
Oleh: Sanjana Resculan

Malam telah larut,
Tapi kau masih terjaga
matamu yang merah
pertanda bahwa kau sangat lelah

Tubuhmu yang kecil,
tersembunyi di antara motor-motor dan mobil
yang sedang berbaris rapi menunggu lampu hijau

Kau relakan tidur di jalan
tanpa atap dan tanpa dipan
tanpa selimut apalagi bantal

Wahai anak jalanan,
Tubuhmu yang kurus, lemah, dan kusam
Menjadi pertanda bahwa
hidupmu sangat sulit

Wahai anak jalanan,
andaikan kau tahu
betapa Allah sayang padamu
Ia berikan kelebihan padamu
Sehingga pada ganasnya kedinginan malam
kau masih bisa bekerja
untuk mencari sesuap nasi

Betapa Allah sayang padamu,
disaat orang lain tidak berani menantang panas
kau bahkan tak pernah mengeluh dengan teriknya panas matahari

Wahai anak jalanan,
kehidupan ini sulit,
cobaan dan unjian akan senantiasa menyertai kita

Kuncinya harus selalu ikhtiar dan tawakal
ingat, Allah Maha Kaya...
Mungkin bukan beras dunia yang akan kau nikmati sampai kau kenyang,
siapa tahu beras di surga sudah dipersiapkan Allah untukmu nantinya

Tersenyumlah,
Maknai hidup ini
Anda mungkin juga meminati

Demikianlah tiga puisi untuk anakk jalanan, simak baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga ketiga puisi diatas dapat menghibur dan bermanfaat bagi anda yang menyukai kata kata indah tentang puisi.