Skip to main content

Puisi Suara Dalam Diam: Tentang Diary Seseorang

Puisi Suara Dalam Diam: Tentang Diary Seseorang

Puisi suara dalam diam adalah puisi tentang hati dan perasaan dalam bentuk puisi cinta pendek yang bersumber ddiary seseorang.

Puisi suara hati dalam diam ini menggambarkan bagaimana sebuah diary dapat menjadi cermin yang mengungkapkan suara dalam diam di mana seseorang merekamkan pengalaman, perasaan, dan pemikirannya secara pribadi dalam bentuk puisi tentang diary.

Puisi tentang suara dalam diam ini menggambarkan diary sebagai wadah untuk menyimpan suara-suara yang tidak terucapkan untuk seseorang yang istimewa.

Dalam puisi suara dalam diam juga menyoroti diary sebagai saksi sejati perasaan yang berperan dalam menghadirkan kisah hidup baik dalam momen kebahagiaan maupun kesedihan.

Sebagaimana Diary adalah tempat di mana pemiliknya dapat mencurahkan perasaannya dengan bebas, tanpa takut dihakimi atau dihakimi orang lain.

Lalu bagaimana isi puisi suara dalam dalam diam yang bersumber dari diary Seseorang, apakah terdapat kata kata puisi mencintai tapi tak bisa memiliki atau puisi tentang diamku, selengkapnya di simak saja berikut ini

PUISI DIARY SESEORANG

Mencari mangsa terus di terkamnya...
begitu berada dalam genggaman....
terus di tinggal begtu saja...
tinggallah sang mangsa mati lirih...
menyadari bahwa ia telah habis di terkam oleh binʌtang buas yang tidak berprikebinʌtangan...

Meski separuh hati telah terengkuh...
tapi tidak dengan jiwa...
lelah hati sendiri...
karena tirai itu tak jua tersibak..

Simangsapun akhirnya...
terkapar...
bukan hanya mati lirih...
tapi dia mati terkulai...
seakan menyesali bahwa ajal yang menjemputnya datang sebelum waktunya...
di tengah beberapa cerita khidupan yang dia miliki...
walau yang dia miliki itu...
hanyalah sebuah Insting...

Kamu memang juaranya...
karena telah menang memporak porandakan sang rasa...
rayakan...
dan bersoraklah....
di atas kekalahanku...

Diamku bersembunyi i dbalik degup jantungku yang berdetak kencang...
karena tak sanggup marah palagi mendendam...
aku punya benteng hati...
yang ku namakan sabar dan tetap berhati putih...
meski telah di hina atau di ludahi...
selalu masi ada maaf di setiap bukaan pori yang ada di diri...

Rindu telah membuncah ke kepala seakn mau pecah namun hati tak bisa berbuat apa-apa kadang terasa manis kadang pula terasa asing bagiku wahai mahluk Tuhan yang membolakbalikkan hati tetapkan yakinkan dan mengertilah bahwa ini bukanlah sebuah pᥱrmainan yang kadang berada di garis hitam atau putih dan kau berada di tengahnya

Lain dulu lain sekarang dulu mengajar sekarang diam mengkin karena telah bosan sebab telah ada yang lebih menynangkan untung saja tak mau aku bari kalau tidak kau kan pergi ini saja kau talah pergi apa lagi kalau sudah terjadi biar semua menjadi memori apa yang terjadi pada diri ku ini ada yang baru nih maka diri ini tak kau pedulikan lagi

Aku mungkin bukanlah siapa-siapa dan apa adanya...
tapi dengan kau melihatku seprti itu...
di matamu...
aku mungkin menjd sempurna...

Di saat dia berkeras..
beri dia kelembutan dengan tutur katamu..
di saat dia lemah beri dia kekuatan dengan semangat ketgaranmu..
di saat dia rapuh beri dia sentuhan dengan tangan lembutmu dan di saat dia sakit 0bati dia dg segenap cinta dan kasih sayang yangg ada pada dirimu.

Tidak perlu banyak berkata untuk membuktikan sebuah keyakinan...
sebab dengan diammu...
justru hatimulha yang paling jujur tuk meyakinknnya...

Jangan paksa hatimu untuk berkata jujur bila itu hanya untuk menyenangkan...
sebab bagaiman pun itu tetap buknlah sebuah kejujuran...

Hanyalah begini adanya...
dengan segala kesederhanaan dan kejujuran yang itupun sangat apa adanya...
itu mungkin yang bisa membuatmu bertahan...
komunikasi yang terselip pesona diri yang kharismatik hingga kau melihatnya tiada jenuh...

Sedih memagn tanpa alasan...
karen aku tak ada hak untuk itu...
mestinya bisa kau pahami...
kenapa...
meski aku sendiri tak tau kenapa...
biar waktu yang kan menjawab...
atas pertanyaan kenapa...
yang harusnya bisa kau pahami...

Semoga setiap tetesan peluh yang jatuh...
menjadi satu amalan pahala yang tak terhingga..

Wahai penjaga hati...
harusnya kamu bisa menjaga hati dan membuat hati merasa terjaga...
tapi ini tidak...
kamu malah membuatnya sakit dan sedih...
tenyata hati telah salah memilihmu....

Suaramu datar tanpa ekspresi..mngkin karen ini adalah awal atau mungkin karen kau lelah...
atau mungkin pula karena kau tengah jenuh denganku...
hatimu...
aku sulit membacanya...

Panasnya terik matahariMu kuanggap sebagai cobaan bagi insan beriman atas ujian yang diberikn dari Sang KhalikNya..
tiada keluh..
tiada kesal..
hanya Ikhlas dalam diam..
Semoga Ikhlasku menjadi amalan pahala tak terhingga di perhitunganMu...
kelak.

Cintanya sederhana tapi banyak bukti dan terasa...
Cinta selamnya...
bukan cinta banyak bicara...
ternyata palsu dan nafsu...
itu hanyalah
cinta sesaat..

Bila yang kau maksud ada aku...
kau akan mendapatkan smuanya...
tak perlu memilih...
karen senyumku kan merekah indah...
sekilau emas permata...
di saat kau mau...

Tanamkan damemory mu apa yang menjadi kebaikanmu...
agar ia menjadi rindu...
buang dari memory mu apa yang menjadi keburukanku...
agar ia tidakk menjadi benci...
ajari aku kebenaran atas apa yang menjadi salahku...
karena dengan begitu...
kita terus dapat berbagi dan tidak menjadi bumerang...
tentang apa yang terjadi di antara kita...

Bukan karena tak mau atau tak bisa...
tapi itu semua karena adanya bayangan yang selalu saj terus mengganggu...
#halusinansi

Bukan aku tak mau...
inginku...
ingin aku lepas dengan kamu...
aku mau...
tapi aku tak tau...
ajari aku bagiman caranya...

Aku berusaha untuk kamu...
tapi kamu tidak fokus memperhatikanya...
kamu membaginya...
berupa potongn puzzle...
yang setiap saat bisa kau bentuk kembali...
sana pergi saja...
karena aaku tak mau menjadi potongan puzzle itu...

Rasamu terlalu kuat untuk di bendung...
sekuat kau menahannya....
hingga ku terjatuh dan tak mampu bangkit lagi...
hanya bisa mengingat tentangg apa yang pernah terjadi...
#sebatas rindu *

Aku berusaha untuk kamu...
tapi kamu tidak menghargainya...
salahku...
kenapa mesti aku menyukaimu...
meski ada yang lain menyukaiku...
jawabnya..
.karena aku hanya ingin sama kamu...
tapi sayang...ternyata kamu tidak...
#cinta segitiga.

Ku tetap merasa sepi di tengah keramaian...
seperti saat ini...
tapi ketika denganmu...
aku merasa seperti memiliki dunia ini...
sendiri

Bukan aku tak peduli lagi padamu...
tapi kau yang yang buat aku begini...
padahal itu hakmu dan dia bukanlah aku...
Maaf bila rasaku brrlebihan...
kini...
kau bebas menentukan pilihan...
kecewa*

aku ingin seperti udara yang selalu ikhlas membari sebagai nafas cinta untuk org terkasih dan mengasihiku tanpa berharap balas seperti angin yang berhembus yang selalu ikhlas memberi kesejukan seiklas daun kering yang rela jatuh ke tanah bumi di terpa sang angin itu lah inginku begitu pula abadiku

Mengenalmu...
bukan hanya kumerasa bahagia...
tapi dapat memaknai hidup ini...
bahwa dengan keterbatasanpun...
kudapat meraihmu...
apalagi tiada batas...
mungkin bahkan kubisa memilikimu..

Seperti tingah tidak berpijak..
kau lumuri dengan lumpur dan terdorong hingga ke dalam..
membuatt diri sakit dan hati menangis tanpa tau kau datang dari arah mana tetap kau lakukan tanpa mau peduli lagi tentang kejelasan dan tak mau lagi mengingat..
bahwa kita pernah bermain bersama di pasir pantai yang indah..


Cinta butuh bukan hanya kepastian..
cinta butuh untuk bisa memprecayai dan meminta untuk di mengerti..
mengapa cinta itu butuh untuk bisa di percaya..
karena cinta bukannya hanya sekedar pengungkapan..tapi butuh kepercayaan di atas pembuktian..
jadi..
bersabarlah atas nama cinta bila kau ingin meraihnya...

Alhamdulillah...
Engkau menyadarkan aku dan menyayangik aku dengan caramu...
ini aku anggap teguran dan sentilan buatku...
untuk jagan terlalu larut dengan kesenangan dunia yang di ciptakan syaitan yang sungguh penuh dengan tipu dan rayuannya..
terimalah kembali imanku dengan apa adanya dan jadikan imanku seperti iman orang yang sholeh

Pengungkapan puitis yang indah...
tak lantas meluluhkanku...
karena disini...
hati mulai ragu....

Semua krikil tajam yang menghalau jalanku...
kan tetap aku lalui mseki terkadang perih dan dahaga menantang krongkongnku...
namun ketika datang badai kebohongan...
seakan mati suri..
dan tak tau kapan bisa bangkit lagi...
untuk melalui jalan itu...
#rasa yang hilang *

Terbanglah kau setinggi langit yang kau gapai....
seperti inginmu....
karrna ranting tempatmu biasa bartengger...
kini talah patah...
dan jatuh ke bumi...
basah...
di timpa titik embun...
bagaikan gʌmbaran bumi yang menangis karen sakit yang merindu....

Jujurmu bukanlah kesalahan...
bukan pula sebab buatku kecewa...
tapi kejujuran yang datang setelah ada kebohongan...
itu yang sungguh menyakitkn..

Kadang amalan kecil di perbesar oleh niat dan terkadang amalan besar di perkecil oleh niat....

Hapus semua saja yang pernah tertulis...
biar tiada berbekas tuk mengingatnya kembali...
tidak sanggup tuk kembali kemasa itu...
karena sekarang pun mulai tak nyaman bila melihat semuanya...

Jangan mengaluh atas apa yang menimpa kita...
sebab bisa jadi sesuatu itu adalah baik buatmu...
berprasangka baiklah kamu kapadaNya...
itu kan jauh labih baik...
karena kan memperkuat tauhidmu atasNya...

Tetaplah berprasangka baik padaNya....
tentang keburukan atau musibah yang menimpamu...
karena bisa jadi...
justru disitulah jalan rezkimu yang berlimpah...

Ya Allah..
ampuni dosa hamba sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam hal ini dan akan mempertanggung jawabkan di hadap nMu kelak..
curahkan akhlak terbaikMu kepada kami kembali dan kuatkanlah..
berikan solusi terbaikMu..
perkuat akhlak dan tauhid kami dan tetapkanlah..
sampai hari di hadapnMu..
amiin..

Sedihku tak kusampaikn pada airmataku,,,
tapi sedihku kusimpn dalam hati,,,
biar tiada seorang pun tau bahwa aku tengah menangis karenmu...
karena rindu*

Aku menyerah...
tapi bukan berarti aku pembohong apalagi menghianati...
tidak seperti kau...*

Ketika cinta berdoa saat itu pula keikhlasn mengikuti..
ketika rindu menyapa saat itu pula khyaln seakan menari di pelupuk mata..
ketika sayang menyelimuti saat itu pula hati seakan beserah dari..
Dan ketika semua menyatu saat itu pula diri berharap semoga takkan pernah ada yang berubah...
#satu hati

Jangn terlalu bangga dengan sebuah bingkisan manis yang kau berikan...
karena baginya...
itu hanyalah sekedar pelipur lara...
tanpa berarti apa-apa...
kau pergi pun takkan menyisakan luka...
tetap kutegar dengan kesendirian ku..

Puisi malammu tertulis tanpa kukira...
mengisahkan tentangg cerita yang indah namun telah usai...
tak ada tanya...
tak ada kata...
berakhir begitu saja...
bila itu memang maumu...
itu hanyalah sebuah alasan...
bukan takdir..

Hasrat malam menderu mengelora seakan mengejar ke langit meraih bintang indah gemintang terlihat terus saja meraih aku lihat kau tersenyum di atas sana gejolakku pun hilang di hapus senyummu tak dapat lagi kuraih bintang karen dia telah pergi tertutup awan pagi yang siap mengjekku
Gejolak tak tercapai*

Biarpn aku tak tercapai,..
aku ikhlas...
asalkan puasmu kau rasakan...
demi kamu...
atas nama pengertianku...

Meski separuh hatimu mungkin telah dapat kurengkuh...
tapi tidak dengan jiwamu...
lelah hati sendiri..
.karena tirai itu tak jua tersibak...

Sekuat melepas kenangan itu,,,
sekuat itu pula selalu merindu,,,

Kata2nya yg sinis...
buattku mengerti...
bahwa dia tengah jenuh bersamaku...

Semua terserah padamu...
kamu paling tau hatimu ada di mana...
jangan kembali bila kau mendua...

Rasa yang tersimpan..
tersembunyi di balik tirai hati..
belum saja tergapai apa yang di angan..
tiba-tiba harus koyak di hantam badai tanya..
dan hanya bisa terjawab dengan kebohongan...
agar rasa itu tetap tak terungkap...
megapa mesti terjadi setelah ada kebenaran...
tak disangka


Bersambung ke puisi catatan harian diary seseorang yang berbentuk puisi pendek. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga puisi diatas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.