Skip to main content

Puisi Rindu yang Tak Tersampaikan | Puisi Cinta Terpendam Dalam Hati

Puisi Rindu yang Tak Tersampaikan | Puisi Cinta Terpendam Dalam Hati

Puisi rindu yang tak tersampaikan cinta terpendam dalam hati. Perjalanan cerita cinta yang menyedihkan adalah ketika hanya memendam perasaan kepada seseorang.

Hal seperti ini terkadang disebut cerita cinta mengharukan karena cinta tak sampai hanya ungkapan perasaan kecewa yang menciptakan kegalauan.

Karena tak punya keberanian atau tak sanggup mengungkapkan perasaan cinta yang tumbuh dari hati yang terdalamnya.

Sebagaimana diketahui cinta mencintai akan terjadi apa bila dua orang berlainan jenis memiliki perasaan yang sama.

Lalu mengungkap perasaan dialami sehingga menciptakan rindu dan kerinduan, sebagai penguat adaanya rasa cinta yang mendalam dari dua orang yang saling mencintai dan merindukan.

Sebab perasaan cinta yang sesungguhnya dirasakan diungkapkan bukan cinta yang hanya terpendam dalam hati tak mampu diungkapkan.

Sehingga perasaan rindu ada tempat untuk mencurahkan, bukan rindu yang tak tersampaikan akan tetapi rindu yang terbalaskan

Rindu dan kerinduan dalam cinta mencintai merupakan bunga-bunga kasih yang bersumber dari adanya perasaan sayang kepada orang yang dicintai.

Jadi rindu serindu rindunya merupakan suatu hal yang wajar, sebab rindu semacam ini merupakan kerinduan karena ada rasa cinta hadir didalam jiwa sehingga perasaan rindu pada seseorang yang dicintai semakin mendalam, dan menguatkan jalinan cinta yang tercipta.

Berkaitan dengan kata kata rindu dan kata kata tentang cinta, puisi yang dipublikasikan puisi dan kaya bijak adalah tiga puisi naratif dengan tema puisi tentang rindu dan cinta.

Atau puisi rindu yang tak tersampaikan cinta terpendam dalam hati, adapun masing masing judul puisinya antara lain.

  1. Puisi dearest kinasihku
  2. Puisi rindu tiada jedah
  3. Puisi seminai rindu

Ketika merasa rindu kepada kekasih tercinta atau atau pacar tersayang terkadang membuat menjadi keratif sehingga kata kata romantis tercipta, untuk meyakinkan pada kekasih bahwa perasaan rindu itu memang ada, bukan rindu yang dibuat.


Puisi Rindu yang Tak Tersampaikan Cinta Hanya Terpendam Dalam Hati

Rindu adalah ungkapan perasaan yang muncul dari dalam hati yang menginginkan untuk melihat bertemu atau hanya sekedar mendengar suara orang yang diinginkan atau yang diharapkan.

Yang terkadang membuat perasaan resah gelisah karena keinginan hati yang tak terwujud yang kadang menyesakkan dada karena rindu.

akan tetapi teradang juga kerinduan romatis sesorang adalah rindu pemberi harapan palsu karena ada keinginannya,

jadi ketika seseorang merindukan. dua macam rindu biasa terjadi antara rindu sesunggguhnya dan rindu rinduan 😂 yuk kita simak saja tiga puisi rindu dan cinta berikut ini, di awali dari puisi deraest kinasihku (kekasihku).


PUISI DEAREST KINASIHKU
Karya : Srie Astuty Asdi

Kutulis ini kala dadamu sedang gemuruh. Riuh jiwa yang berdiri di atas karang. Kauteriaki ombak, hingga laut tak tahan menangis. Katamu, "Hatiku perih dikhianati sang camar". Padahal engkau tahu, ia selalu pulang jika senja telah menuju malam.

Maka, dengarlah Andewi! Tanaman kecil berbunga yang menjuntai di tebing hati. Kuberi ruh pada pena ini dengan syahdu tinta gerimis. Menujumu, aku masih bertudung jingga. Berkain pelangi dengan lengkung spektrum warna di langit. Yang oleh titik-titik hujan 'kan membias ketika diterpa mentari di altar petang, halamanmu.

Lihatlah Kinasih! Bahkan langit iri membaca goresan ini. Sunyi kita menjadi gemerlap amor. Menuntun sang peri 'tuk turun menenangkan deru. Lalu kepada pemilik takdir ia mengaminkan pinta-pinta sederhana, yang masih berbicara di mata kita.

Kusebut dikau, Andewi Kinasihku!
Selagi embun ada di awal cahaya
Hingga malam mengakhirkan kabut
Masihlah engkau kupanggil cinta!

Makassar, 04 Oktober 2017


PUISI RINDU TIADA JEDA
Karya : Srie Astuty Asdi

Rindu ini tiada 'kan sempurna, jika bukan untukmu. Terlahir dari langit serupa embun. Tanpa tadah sucinya menitik. Pada tanah basah bekas kemarau. Menyapa sedari hari masih dini. Kumpulan kabut-kabut tengah malam, luruh. Berasal dari uap-uap ingatan. Terkumpul, gubah rasa ingin dalam satu awan kerinduan.

Jatuh, tepat pada bumi hati. Lalu mekar sekuning matahari pagi. Digejolakkan siang dengan teriknya yang gebu. Dan ketika petang datang, kunarasikan dalam larik-larik seindah sajak jingga. Di garis batas senja, aku duduk menanti tanpa jenuh. Kulewati waktu dengan menyebutmu sebagai cinta. Rindu nan kemilau terbungkus magenta. Di dada malaikat, ia bercahaya. Diaminkan Tuhan dalam temu paling kupinta.

Terang pun perlahan pergi. Remang segera jelang. Menyambut tiba kumandang malam. Masih saja rindu bergentayangan dalam pikiran, mengingatmu. Disaksikan camar-camar kembali ke sarang. Bak sepasang pengantin membawa kekasihnya pulang ke rumah cinta. Oh, aku sungguh merasa iri melihat kemesraan mereka.

Aku pun menerbangkanmu dalam degupku, walau aku tanpa sayap. Namun debarnya yang menari, membuatku serasa terbang. Semisal kau ada di hadapanku. Mengecupku semerah delima, menyapa selembut kapas di telinga. Membisik kata-kata sanjung, bahwa akulah perempuanmu satu-satunya.

Malam pun semakin larut, aku terhanyut. Kupeluk rindu di hangat peraduan, seumpama engkau. Hingga detik berjalan tiada terasa. Aku terlelap di mimpi yang berkisah romansa, tentang aku dan engkau, kekasih jantungku. Ketika aku terjaga, kau pun kembali serupa embun. Rindu paling bening dalam kasih nan alami. Sampai putaran jam mengulang ke titik titian malam.

Sungguh aku mengingatmu tiada habisnya. Keyakinanku, doa adalah penyambung rindu yang tak bertepi. Dan cinta ialah pengikat silaturahim di hati. Sesejati Tuhan mencipta alam. Jua setakdir Tuhan mengakhirkan kehidupan. Begitulah rindu ini setia tiada jeda, hanya padamu saja. Aku menunggu!

Kemilau Mata Bening
Makassar, 09 Mei 2017


PUISI SEMINAI RINDU
Karya : Srie Astuty Asdi

Rindu menggurat di pucuk daun. Rebah, lintang melayu. Lunglai di jerit matahari. Pulangkan embun terayun di bulu sembilu. Merintih dengan tetesan sedu.

Embun itu engkau kekasihku! Geming di sudut netra. Cerminan jiwa berbayang gelisah. Remuk tersebab senja kemarin menaruh api di petang tak berpelangi. Hingga malam seteru dengan kabut, masih engkau pulas membasuh.

Kueja tiadamu dengan angka bilasan almanak. Betapa waktu serasa menguncup. Mengecup seluruh pilu, yang entah ke mana lagi kulayangkan. Sedang Tuhan saja tak cukup tuk mendekap.

Kembali, kembalilah duhai!
Merasai, rasamu jua rasaku. Usaikan tikai membelati pikir. Pangkas rimbun sunyi berduri. Timbun ranah kita semaikan semi. Perempuanmu kini menanti dengan seminai rindu.

Makassar, 08 September 2017


Demikianlah puisi rindu yang tak tersampaikan cinta terpendam dalam hati. Simak/baca juga puisi tentang rindu atau kata kata rindu yang lain di blog ini, semoga puisi rindu dan tentang cinta diatas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi yang indah selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak atau membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.