Skip to main content

Puisi Sepeninggal Cinta | Puisi Esai

 Puisi Sepeninggal Cinta | Puisi Esai

Puisi dan kata bijak. puisi sepeninggal cinta. Cinta dan rahasia belum sempat terselesaikan pahit membiru di dada sesak sesal mendikte di genangan air mata. rindu mulai bertanya sebenarnya aku kekasih siapa.

Pragraf pertama adalah salah satau bait dari dua puisi esai yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak untuk kesempatan kali yang menceritakan tentang cint.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua puisi Esai adalah puisi tentang cinta yang di tinggalkan orang yang di cintai dalam bentuk di Tulis oleh Fredy/ Bening Restya Ayu.

Namun itulah puisi terkadang apa yang pembaca tafsirkan, tidak sesuai dengan maksud dari sang penulis puisi. dan berikut ini adalah masing masing judul puisi Esai yang diterbitkan puisi dan kata bijak diantaranya:

  • Puisi Dikte yang tak terbaca, dan
  • Puisi Sepeninggal cinta.

Dua puisi cinta meneceritakan kata kata tentang cinta dalam bentuk puisi esai.


#2 Puisi Esai Karya Bening Restya Ayu

Bagiamana cerita puisi dan kata kata puisi cinta dalam bait puisi esai yang dipublikasikan puisi dan kata bijak.

Untuk lebih jelasnya disimak saja puisi-puisinya berikut ini agar mengerti makna cinta dibalik rangkaian bait-baitnya


PUISI SEPENINGGAL CINTA

Rindu bisu
Rindu beku
Melamun mengenang waktu
Yang berlalu

Ia terduduk sendirian
Mencoba melukis bayang yang kemarin tentang wajah terkasihnya
Meski pada kuas yang tak kentara

Pun di atas kanvas yang lembarannya adalah kisah bersama
Ia pun coba memberi warna
Yang kemarin belum sempat terselesaikan cerita
Tapi tak bisa, tapi tak sanggup
Sebab gʌmbar wajah, lukis tercintanya digulung masa
Yang getirnya lirih histeria
Yang pahitnya membiru di dada

Lalu sepeningal cinta
Rindu pun mulai bertanya
Sebenarnya aku kekasih siapa
Syairnya terasa tanpa muara
Tepian panjang tak ditemukannya

Dan rindu kembali bisu
Melukis biru, sebiru-biru

Bening Restya Ayu
Jakarta, 190117


PUISI DIKTE YANG TAK TERBACA

eja mengeja cinta
bibir pelʌcur begitu mashur
lalu ranjʌngpun basah
usaikan cerita
walau terbata mereka mengeja
dikte yang sesungguhnya

lalu sekumpulan lelaki belʌng
beranjak pulang
karena gʌmbar yang ia sayang sudah terpampang
pada bahasa logis, uang
aku bisa terbang
gumamnya menyibak malam

namun yang terjadi
kekasihnya mati
pada biru yang menghitam
di beranda tubuh itu bersemayam
dia telah mati, karena uangmu nak!
mertuanya berpesan bersama isak
tapi kenapa ?!

jawabku seperti mengelak
ia pergi membeli baju dan hp yang terkini
katanya " Mak, aku mau membeli mimpi kali ini!" katanya berapi-api
katanya malam tadi kau memberinya uang banyak sekali
dan setelah itu pun kecelakaan terjadi
motor dan nyawa belahan jiwa tercabut sudah
lalu tiba-tiba sebelah dadaku sesak
sesal bercampur berontak

ejanya belum bisa terbaca
dikte pun kembali terbata-bata
di genang airmata
airmata sesungguhnya

Berliana Kharisma Ayu
Blitar, 230117


Demikianlah puisi sepeninggal cinta dan puisi dikte yang tak terbaca. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.