Skip to main content

Kumpulan Puisi Tentang Alam | Padang Ilalang Tujuh, Delapan, Sembilan

Kumpulan Puisi Tentang Alam | Padang Ilalang Tujuh, Delapan, Sembilan

Kumpulan Puisi tentang alam. Puisi padang ilalang tujuh. Walaupun alang-alang atau ilalang sangat di benci bagi petani karena dianggap rumput pengganggu atau gulma.

Namun dibalik itu ada manfaat-manfaat yang lain dari ilalang atau alang-alang tersebut. seperti kumpulan puisi ilalang yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak kali ini

Secara umum, alang-alang atau ilalang dipergunakan buat melindungi lahan-huma terbuka yg mudah tererosi. Kecepatan tumbuh, jalinan rimpang alang-alang di bawah tanah, serta tutupan daunnya yg kedap, memberikan manfaat perlindungan yg dibutuhkan

Manfaat yang lain dari daun ilalang biasanya dikeringkan serta dikebat pada berkas dipergunakan menjadi bahan atap rumah dan bangunan lainnya. Daun ilalang juga kerap dipergunakan menjadi mulsa untuk melindungi tanah pada lahan pertanian. Seratnya halus dari malai bunganya kadang juga dipergunakan menjadi pengganti kapuk, mengisi bantal.

Berkaitan dengan kata ilalang, puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak untuk kali ini adalah kumpulan tentang alam, atau kumpulan puisi ilalang, dari tujuh sampai sembilan.


Kumpulan puisi Ilalang

Bagaimana cerita puisi ilalang dalam bait puisi padang ilalang yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, selengkapnya disimak saja puisinya berikut ini.


Puisi Padang Ilalang 7
Karya: Satria Panji Elfalah

Bulir embun menjemput tanah ..
Dari tiap helai ilalang yang hijau kekuningan ..
Dalam setiap jengkal tanah ..
Tersimpan air mata kerinduan ..

Ilalang menari dibelai angin pagi ..
Meliuk manja seolah lupa tempo hari ..
Kala berjuta tangan menahanku ..
Untuk dapat bersua dengan wanita hujanku ..

Semua hening ..
Tiada bayangmu di balik pepohonan ..
Semuanya terpaku bergeming ..
Tiada bayang-bayang hitam yang menahan ..

Melangkah menuju barisan pepohonan ..
Berharap ada jejak yang kau tinggalkan ..
Entah itu hanya secercah kenangan ..
Maupun sejumput kerinduan yang tertahan ..

Serang, 14 Oktober 2016.


Puisi Padang Ilalang 8
Karya: Satria Panji Elfalah

Pepohonan menyambutku ..
Kala aku melangkah menjauhi padang ilalang ..
Melerai segala kerunyaman dalam kalbu ..
Menelaah tiap riak di kerlingan matamu yang menghilang ..

Bercvmbu bersama sisa-sisa kerinduanmu ..
Yang tertinggal di antara pusara gulma ..
Hingga senja menjemput di pelupuk mataku ..
Masih terasa butiran kurasa rindumu yang menjelma ..

Tiba-tiba suaramu berbisik di antara angin senja ..
"Kembalilah ke padang ilalang, tunggu aku disana" ..
Seketika itu pula niatku hanyut bersama jelaga ..
Yang tersapu bersama suaramu di napas senja ..

Berbalik menuju padang ilalang ..
Terduduk lagi menantimu datang ..
Wanita hujanku berselendang lembayung ..
Aku akan menantimu disini, di padang ilalang ..

Serang, 15 Oktober 2016.


Puisi Padang Ilalang 9
Karya: Satria Panji Elfalah

Penantianku berbaur bersama ilalang ..
Aku menantimu datang ..
Duduk bersama ..
Bermanja ..

Bercengkrama bersama angin pagi ..
Menantimu membawakan kopi ..
Menemaniku melewati ..
Hari ..

Aku akan tetap menunggumu ..
Sampai kapan pun ..
Aku menunggu ..
Menunggumu ..

Wanita hujan bermata berlian ..
Sajakku berisi kerinduan ..
Juga penantian ..
Kesetiaan ..

Wanita hujan berparas rupawan ..
Penantianku tiada bosan ..
Menantimu datang ..
Sayang ..

Serang, 16 Oktober 2016.

Baca Juga: Puisi padang Ilalang pertama sampai ketiga.


Demikianlah puisi padang ilalang tujuh. Simak/baca juga puisi puisi tentang alam lainnnya Karya: Satria Panji Elfalah di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi alam. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.