Skip to main content

Puisi Aku Tertawa Saja | Puisi Kritik Sosial

Puisi Aku Tertawa Saja | Puisi Kritik Sosial

Puisi dan kata bijak. Puisi aku tertawa saja. Tawa adalah expresi suara atau merupakan suatu pencerminan keriangan atau kebahagiaan, yang ada dalam perasaan dari keceriaan dan tekanan (tawa dalam perasaan).

Tawa Merupakan hasil dari (dalam aksi pisikologi) dari canda, mengelitik dan simultan lainnya.

Aku tertawa saja adalah judul puisi kritik sosial yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak untuk kesempatan kali ini.

Salah satu penggalan bait puisi aku tertawa saja "dan melongo bersebelahan dengan sel koruptor namun bak raja yang menor ada suara tenor yang sangat minor gaungnya sampai di langit tapi sayang dewa pun molor".


Puisi Kritik Sosial

Bagaimana kata kata kritikan dalam bait puisi kritik yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, Selengkapnya disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI AKU TERTAWA SAJA
Heny KD

aku tertawa hahaha
saat langit melukis parasmu
dengan senyum tersungging di situ
karena ku tahu di balik semua itu
pantulan biru sebirubiru

sebab di bawah sini
anakanak kolong jembatan berbaris rapi
menanti mimpi yang katanya tiada bertepi
di benaknya ruang rumah adalah legenda sejati

atau berlembar kisah manula malu
menceritakan kisah cinta mereka tentang buah hatinya
yang manja akan rindu dan belai layu
sebab harta yang di dekapan buah hati mereka
telah menjadi tembok raksasa penyekat rasa
hingga manula yang kaya dan yang miskin
bernasib sama
samasama di penjara

atau begitu sesaknya ruang panti asuhan berjejal
nafasnafas iba
ada sebagian bertanya tentang orangtuanya
ada sebagian menerka bahwa di luar lingkup
mereka manusia sudah tak ada
atau kami sudah bukan manusia ataukah kami
hanya dianggap alien dari luar angkasa
digadanggadang dibaca sekaligus dilupakan begitu saja

belum lagi parade pengʌnggur yang terpinggir di
tengah macetnya suasana kota
hingga mereka anggap kami adalah jentikjentik
nyamuk yang kan menghabiskan banyak darah
sedang luka bercampur nanah adalah airmata
yang paling mengalir dari mataair kala doa
seorang ibu, seorang bapak berbualbual
bercampur asap knalpot
yang perihkan mata

atau tak kau lihatkah barisan janda melacurkan cinta
pada remang yang tercipta
demi siapa?!
demi si jabang bayi buah cinta
namun yang mereka dapat hanyalah lembar
berpeluh yang bergʌmbar neraka indah

masih banyak pula para pejabat dan petugas
berseragam hebat
namun bertingkah kualat
memungut uang rakyat
pungli turunan dari ningrat
hingga rakyat pun tak lagi malu menutup aurat
sebab dosa itu klise yang berkarat
begitu bunyi pledoi paling penat

atau masih saja maling kelas teri, rampok kelas
coro, akan terusterusan ngiri dan melongo
bersebelahan dengan sel koruptor namun bak raja yang menor
ada suara tenor yang sangat minor
gaungnya sampai di langit tapi sayang dewa pun molor

sedang aku dengan segenggam whiskey sisa
kemarin masih saja kepayang
huyung serasa diguncang sambil tertawatawa
membaca ironi yang ada

ah ...... aku pasti sudah gila
sebab aku hanya bisa tertawa saja
hah ...haha...hahahahahaha

Blitar, 241016


Demikianlah puisi aku tertawa saja. Simak/baca juga puisi puisi yang lain karya Heny KD di blog ini. Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.