Skip to main content

Puisi Mengapa Warnamu Masih Saja Hitam Duhai Malam

Puisi Mengapa Warnamu Masih Saja Hitam Duhai Malam

Puisi dan kata bijak. Puisi mengapa warnamu masih saja hitam duhai malam. Puisi tentang malam yang dipublikasikan puisi dan kata kata bijak kali ini adalah salah satu dari dua puisi.

Sebagaimana pengertian malam adalah suatu masa atau waktu di mana sebuah wilayah sedang berada diposisi yg tak berhadapan dengan matahari,

Oleh karena itu wilayah tersebut menjadi gelap ketika atau malam adalah selepas senja setelah terbenamnya matahari sampai mentari terbit kembali.

Dan adapunn masing masing judul dari dua puisi yang diterbitkan puisi dan kata bijak antara lain:

  1. Puisi di dalam puisi
  2. Puisi mengapa warnamu masih saja hitam duhai malam

Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. "Sepertinya angin telah terlupa Kibasannya tak lagi membelai dedaunan Hingga puisiku tertelan gulita di Lembah ini tersungkur Di deret matamata kabur".


Puisi Mengapa Warnamu Masih Saja Hitam Duhai Malam

Bagaimana cerita puisi dan kata kata puisi dalam bait puisi yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, selengkapnya disimak saja puisi-puisinya berikut ini.


PUISI DI DALAM PUISI

Dimanakah letaknya sembunyi
Ketika sunyi intim dengan sepi
Ketika nurani terpendam dalam hati
Ketika teriaknya dibungkam mimpi

Aku menunggu
Pada waktu ditepian gundukan tanahku

Sepertinya angin telah terlupa
Kibasannya tak lagi membelai dedaunan, seraut wajah dan geraimu juwita
Hingga puisiku tertelan gulita
Jauh namun tak menyentuh palung rasa
Dari balik puisi aku berpuisi

Sambil kurangkai nada paling kasih
Paling cinta
Agar aku merasa
Agar kudengarkan sebait nada
Kerinduan yang masih tersisa

Dari balik pintu
Yang kan terketuk perjumpaan
Dan menghantar aroma perpisahan

Puisi di dalam puisi
Aku merenungi
Gʌmbar di dalam piguramu, kasih
Datanglah kau kunanti

BKA
Batavia, 020816


PUISI MENGAPA WARNAMU MASIH HITAM SAJA DUHAI MALAM

Segerombol pelʌcur bermain d0mino, sebab mereka kini mengʌnggur
Tak ada yang menegur
Tak mereka dapati lembar pelipur
Lalu histerisnya menghujat pada yang paling hitam
Biar saja!

Lembah ini tersungkur
Di deret matamata kabur
Yang jejaknya adalah para penghibur sepertimu
Koruptor, penzinah, dan badut-badut politik yang termashur
Bukankah kita semua sama?!

Sama-sama pelʌcur!
Asap rok0kpun tak hentinya mengepul
Dan b!r serta mʌnsion diantara lacur
Sumpah mereka membentur
Pada malam yang masih hitam saja
Karena cinta hanya milik dewa dan dewi di nirwana

BKA
Batavia, 160716


Demikianlah Puisi mengapa warnamu masih saja hitam duhai malam. Baca juga puisi karya dai BKA yang lain kami update di blog ini, Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.