Skip to main content

Puisi Kutitip Rindu Lewat Bayu

Puisi Kutitip Rindu Lewat Bayu
Puisi kutitip rindu lewat bayu. Pengertian rindu adalah sangat ingin dan berharap benar terhadap sesuatu hal, tergantung dari hal apa yang dirindukan, ketika merindukan kekasih maka kata rindu merujuk pada pengertian rindu pada kekasih. rindu juga memiliki arti yang berti sebuah keininganan keinginan yang kuat untuk bertemu, dalam hal ini bertemu atau melihat yang dirindukan.

Puisi kutitip lewat bayu, judul puisi disempatan ini, salah satu penggalan baitnya. "Kujenguk gubukmu Rumput liar menjalar, mengaburkan namamu di atas nisan berlumut Cita cita dunia telah merenggut jiwaku hingga Kau terlupakan". Selengkapnya dari bait ini, di simak saja  puisinya berikut ini.

PUISI KUTITIP RINDU LEWAT BAYU
Muklis Puna

Puluhan goresan telah kunukilkan
Ratusan bait mengghantarkan kisah
Ribuan bola mata telah teperas
Namun, namamu tak pernah meluncur

Tiga windu sudah Kau dijemput
Malam ini, bayangmu melintas di antara duka
Jari menari, dada berdebar rongga dada melebar
Kutumpahkan kerinduan dengan sisa-sisa tinta di atas hamparan buram
Kulit keriput membungkus wajah
Masih bersemanyam dalam jiwa

Tiga windu sudah berlalu
Membekas dalam angan
Sepeda ontel made in China kau kayuh hidup
Kaki renta tak terarah seolah berbisik padaku
Raut wajah menua menguratkan beratnya tanggungan

Tiga windu sudah Kau dipeluk bumi
Aku baru bangkit dari mimpi menghimpit
Kucoba mengabdi pada bayangmu
Untaian doa kusalurkan pada bayu dan lembayung
Di ujung zikir kutitip pesan pada rombongan malaikat menuju langit

Tiga windu sudah, Kau terlelap di bawah gundukan
Setiap lebaran kujenguk gubukmu
Rumput liar menjalar, mengaburkan namamu di atas nisan berlumut
Cita cita dunia telah merenggut jiwaku hingga Kau terlupakan

Tiga windu sudah kita berpisah
Kau pergi saat budimu belum terbalas
Kurindu pada petuahmu
Kurindu pada cemeti mengalir lewat alunan indah
Kurindu pada aksaramu terangkai mesra
Kurindu pada ungkapan terima kasihmu
Saat setetes keringatku kau cicipi

Seandainya rotasi waktu dalam genggaman
Tak kubiarkan detik melewati menit
Tak kuizinkan siang menggantikan malam
Tak kurelakan pagi mengejar petang
Sebelum namamu kulafalkan lewat doa doaku di ujung salat

Seandainya kau hadir kembali kini
Akan kukupas kulitku menutup tubuhmu dari sengatan hari
Akan kuhirup setiap napasmu lewat rongga rongga menua
Akan kulepas tulang igaku sebagai alas agar telapak sucimu tak menyentuh bumi

Aku bangga menjadi bagian tubuhmu
Walaupun kau dipanggil tak sempat berpamitan
Selamat tinggal Ayahanda Ku
Maafkan anakmu baru berajak dari mimpi
Aku selalu merindukanmu
Selamat menikmati indahnya syurga

Lhokseumawe, 1Juni 2016


Demikianlah puisi kutitip rindu lewat bayu, baca juga puisi yang lain yang ada di blog ini. Semoga puisi rindu di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.