Skip to main content

Puisi Islami | Oh Tuhan, Bujuk Rayu Dunia Menghantuiku

Puisi Islami | Oh Tuhan, Bujuk Rayu Dunia Menghantuiku
Puisi Islami Oh Tuhan, bujuk rayu dunia menghantuiku. Dunia yang kita singgahi ini, diibaratkan tempat bercocok tanam, untuk kemudian didapati hasilnya ketika kita meninggalkannya. Di akhirat itulah masa panen kita menuai semua yang di tanam, disana tidak akan ada lagi amal ibadah yg bisa dikerjakan, sebab disanalah akhir dari yg selamanya akan kita tempati.
Puisi Oh Tuhan, Bujuk Rayu Dunia Menghantuiku

Siapapun yg selama hidupnya tergoda bujuk rayu dunia hanya memikirkan dunia, maka kelak akan Allah akan membuatnya terletih- letih dalam mengejarnya. berbeda dengan orang yang telah menjadikan akhirat menjadi prioritas utama dalam hidupnya, maka dunia dengan sendirinya akan melayaninya.

Janganlah sampai kita diperbudak bujuk rayu dunia, sampai kita lupa dengan akhirat yg kelak kita akan tinggal di sana untuk selamanya. Ingatlah bahwa kehidupan dunia ini hanyalah sementara, serta kita akan dipisahkan olehnya dengan kematian, maka persiapkan diri dari segala godaan bujuk rayu dunia, untuk tidak terlalu memikirkan dunia sementara ini

Sadarilah bahwa dunia ini semakin dikejar maka akan semakin lelahllah kita mengejarnya. karena itu semua bujuk rayu dunia, adalah godaan godaan manusia di duania ini, Bila kita terus- menerus mengejarnya tanpa memperhatikan urusan akhirat, sesungguhnya kita akan termasuk orang- orang yang merugi.

Tiga Puisi Islami Tentang Kehidupan

Puisi islami tentan kehidupan artinya puisi-puisi yang berceritan tentang kehidupan dalam bentuk kata kata islami atau tentang hal hal yang bersifat religi, dan jujuk rayu dunia menghantuiku merupakan kombinasi dua judul puisi islami dari tiga puisi islami tentang kehidupan adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  • Puisi gelisah menghantuiku
  • Puisi oh Tuhan, cintaku, Tuhanku
  • Puisi bujuk rayu dunia
Tiga koleksi puisi islami tersebut, salah satu penggalan bait puisinya. "Engkau ciptakan dengan indah, Makhuk Mulia dengan akal sempurna.Namun mengapa ummat-Mu berulah, Enggan merasakan nikmat-Mu nan mengerna. Selengkapnya dari bait ini, di simak saja puisinya di bawah ini.


PUISI GELISAH MENGHANTUIKU
Oleh: Anderline

Tuhan....
Kasih-Mu tak pernah aku sangsikan
Engkaulah, Ar-Rahim maha menyayangi
Dikala ummat-mu di landa kebimbangan
Pada ihwal tak sanggup aku bentengi

Engkaulah, Ash-Shahid, manyaksikan
Dikala gelisah datang menghantuiku
Karuniakanlah hidayah-Mu padaku
Karena Engkaulah, Al-Bari maha melepaskan

Peliharalah aku, Engkaulah Al-Muhaymin
Al-Malik sang maha memerintah
Agar terbebas belenggu dialog-batin
Menuntunku dijauhkan dari kelatah.

Tuhan......
Engkau As-sami dan Al-basir
Maha mendengar rintihan hati
Maha melihat jika salah tafsir
Maafkanlah bila diri bermengkal-hati

BLPN 060616 22:50


Puisi Oh, Tuhan, Cintaku, Tuhanku
Oleh: Dewi Motik Pramono

Di kebeningan yang hitam
Di kebeningan yang nyata

Kumencari sosok-Mu, Tuhan
Kumemanggil nama-Mu, Oh, Tuhan
Kumenjerit, memohon pertolongan-Mu,

Hening sunyi
Bening nyata,
Hening senyap

Aku yakin Engkau mendengar jerit hatiku,
Aku yakin Engkau melihat utuh diriku,
Karena aku yakin akan janji-Mu,
Bila aku mencintai diri-Mu setulus-tulusnya
Engkau akan mencintai diriku setulus-tulusnya
Oh, Tuhan, Cintaku, Tuhanku.

1987


PUISI BUJUK RAYU DUNIA
Oleh: Anderline

Ya Allah…
Telah Engkau ciptakan dengan indah
Makhuk Mulia dengan akal sempurna
Namun mengapa ummat-Mu berulah
Enggan merasakan nikmat-Mu nan mengerna

Engkau mengaruniakan kesempurnaan akal
Untuk merasakan semua rahmat-Mu
Serta karunia dari segala ciptaan-Mu
Tetapi mengapa masih saja ada menyangkal

Sunggulah insan tiada bersyukur
Tergoda bujuk rayu dunia
Menghalakan cara tanpa bertafakur
Gʌnjaran dari telatah surga-dunia

BLPN 070616 12:34
--------------

Demikianlah puisi Oh Tuhan, gelisah menghantuiku dari bujuk rayu dunia. Baca juga puisi yang ain yang ada di blog ini Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.