Skip to main content

Puisi Kepada Setengah Jiwa

Puisi Kepada Setengah Jiwa
Puisi dan kata bijak. Puisi kepada setengah jiwa. Berdasarkan Kamus besar Bahasa Indonesia, istilah jiwa memiliki arti roh manusia yg ada pada pada tubuh serta menyebabkan seorang hidup atau nyawa. Jiwa juga diartikan sebagai seluruh kehidupan batin manusia yg terjadi dari perasaan, pikiran, angan- angan dan sebagainya.itulah pengertian jiwa menurut para ahli.

Dalam kehidupan sehari hari sering kita membaca atau mendengan kata yangberkaitan dengan kata jiwa seperti jiwa yang tenang, kata ini menggʌmbarkan, seseorang tenang tak banyak memikirkan hal hal yang tak berguna.

Kesedihan jiwa, kalimat ini mengʌmbar sesorang yang dilanda sedih karena permasalahan hidup yang dialami, kesedihan jiwa kebalikan dari ketenangan jiwa. begitulah kira kira sekilas tentang kata kata jiwa.

Kepada setengah jiwa, judul ini satu dari dua puisi jiwa di kesempatan ini, adapun masing masing judulnya antara lain,
  1. Puisi kepada setengah jiwa
  2. Puisi hajat jiwa
Salah satu penggalan baitnya. "mega mendung sudah menjauh Permata hati menari girang di bawah temaram sinar Tinggal tak lagi bergantung tanggal Makan tak lagi berbilang waktu Lelap tak perlu mengendap Buah perjuangan sudah terengkuh". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja lanjutannya di bawah ini.

PUISI KEPADA SETENGAH JIWA
Muklis Puna

Dua dasa warsa bersama dalam rasa
Berjalan di atas nada berirama sendu
Ribuan hari kita taklukan lewat cinta
Jutan menit kita lewatkan dalam rindu
Penanggalan berputar meluangkan asa

Dua dasa warsa kita telah bermalam
Kisah hidup kita tulis lewat tinta berdarah
Celah bola mata sudah tampak berlumut
Kayu penopang biduk tampak berkarat
Pasak perekat kokoh bersatu sama jiwa

Dua dasa warsa bersama mengukir kisah
Mari kugemgam jari gemulai mu sesaat
Kita tapaki inci demi inci kenangan ini
Biar rasa tidak tercemar polusi cemburu
Berpegang erat walau curam menghalang

Dua dasa warsa bersama merajut kasih
Mari bercermin pada waktu tak bertepi
Kita bersua di deretan gubug berlusuh
Wajah tak meyakinkan secercah ini
Tubuh jangkung muka cekung itulah kita

Tertatih tatih menata hidup dengan derita
Kau kupinang bermaharkan air mata
Lewat keikhlasan seorang perempuan tua
Kita berlayar di samudera tanpa perahu
Ikan berduri racun mengawal setiap sisi

Badai keluarga menghantam biduk
Kulihat jemarimu mencengkeram kisah
Petir bermata fitnah menyambar layar
Ombak menggila merampas kebahagiaan
Awan hitam seakan menutup cerita kita

Aku terkulai di sudut- sudut harapan
Apakah kisah ini dapat dilanjutkan?
Setiap hari derita mengusik jiwa
Aku hampir patah arang tak berpantang
Tapi rona wajahmu mengurat ketegaran
Seolah kau membisik, kebahagiaan di depan siap menyapa

Walaupun hidup laksana penyu di laut
Kasih sayang, cinta dan doa sebagai pedoman
Walaupun makan terbilang waktu tapi asa tetap kujemput
Walaupun tinggal digusur- gusur tapi rindu tak surut-surut
Walaupun tidur tak terukur tapi tak pernah mundur dari hidup
Walaupun cemoohan dan cacian berkalang dengan jasad tapi kasih tak pudar

Dua dasa warsa kita lalui
Kini mega mendung sudah menjauh
Permata hati menari girang di bawah temaram sinar
Tinggal tak lagi bergantung tanggal
Makan tak lagi berbilang waktu
Lelap tak perlu mengendap
Buah perjuangan sudah terengkuh

Dua dasa warsa sudah berlalu
Wahai setengah jiwa...
Apakah mampu kita lakonkan
Jangan terpedaya keadaaan
Masih ada dua, tiga dasa warsa lagi

Wahai setengah jiwa...
Menolehlah sekali saja
Biar kerikil di depan mata terlampaui
Demi permata bermaahligai cinta

Lhokseumawe, 15 Juni 2016


PUISI HAJAT JIWA

Sungguh
Membuatku keluh
Suara hati sedemikian riuh
Tumbuh kerinduan yang gemuruh

Nyata
Bukan pelipur semu belaka
Bukan cerobong resapan kata
Tetapi, hajat jiwa telah kubawa

Kau
Kristal kemerlap pusaka kalbu
Yang kusyairkan di tembok waktu
Dengan kanvas hati yang meruncing sendu

Oss.am
Subang,12-12-2016


Demikianlah puisi kepada setengah jiwa. baca juga jaryanya yang lain yang ada di blog ini Semoga puisi tentang jiwa di atas dapat menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.