Skip to main content

Puisi Penyair Gila

Puisi Penyair Gila
Puisi dan kata bijak. Puisi penyair gila. Pengertian penyar adalahsebutan bagi pengarang syair, pengarang sajak. Persamaan darikkata penyair adalah bujangga, pujangga, penyajak, sastrawan dan penulis.

Berkaitan dengan kata tentang penyair, salah satu dari dua puisi di kesempatan ini, bertema penyair gilan adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi perahuku mulai menua
  2. Puisi penyair gila
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. aturan bait dan larik Menguliti negeri dengan pisau berkarat Mendehem dalam sumur kemarau rasa Kau suntik dunia dengan tinta lusuh". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya di bawah ini.

PUISI PENYAIR GILA
Muklis Puna

Sajakmu berdarah darah menoreh kalbu
Baitmu acak berirama kacau meracau
Bahasamu pekat susah ditebak
Bentuknya rancu memacu riuh
Maknanya kau semat pada lautan aksara
Kau siksa pembaca hingga tersengat bisa

Penyair gila bekerja dalam lamunan
Menyelingkuhi aturan bait dan larik
Menguliti negeri dengan pisau berkarat
Mendehem dalam sumur kemarau rasa
Kau suntik dunia dengan tinta lusuh

Penyair gila mengembara dalam asa
Mendedah bedah marwah tirani asing
Mengayuh hidup diantara puing kertas
Membongkar keintiman birokrasi negeri
Berteriak lewat suara serak berdahak
Berjalan di sela tumpukan sampah menua

Penyair gila hidup dalam malam hayal
Membabat benalu pada ranting negeri
Menebang bunga kaktus berstatus jujur
Merobohkan pohon besi bermotif bordir
Menggugah rasa penasaran penyair lugu
Baitmu bersekat kelam dibalik kegaduhan

Lhokseumawe,17 Juni 2016


Puisi Perahuku Mulai Menua
Muklis Puna

Saat malam mencapai puncak.
Kulihat jam sedang mematri waktu
Ketiga jarum baja sedang berlomba mengejar klimaks
kakinya dipasakkan pada hamparan sempit

Ku menoleh ke masa lalu ketika berlabuh di samudera hitam
Kompas hidup mulai menampakkan korosan pada batang usia
Sampanku mulai lapuk dihempas ombak ketika badai menerpa jiwa

Matahari mulai layu ,pohon kehidupan perlahan terkulai
Senja sudah berwujud, sujud belum menyatu dengan raga
Cahaya merah emas mulai bersimbah di kaki kaki bukit
Ombak garang menyapu debu yang lengket di jiwa mulai tertidur

Malam ini kucoba bentangkan layar
Bercermin pada waktu yang telah menggauliku selama empat puluh dua tahun berlalu
Semoga besok pagi di tepi senja Tuhan memberikan asa dalam menata hidup

Palda, 4 Februari 2016.


Demikialah Puisi penyair gila. Baca juga puisi yang lain dari Muklis Puna yang ada di blog ini Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.